Apakah kamu suka berpelesir? Aku juga, tapi berselancar di Internet lebih menyenangkan untukku, karena di era kemajuan teknologi sekarang ini, melakukan perjalanan visual terasa nyaman dan aman.
Yaah, memang sih, kalau bisa datang langsung, bakalan jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Kita bisa mencicipi uniknya rasa masakan yang dibuat langsung oleh penduduk setempat berdasarkan selera mereka pada umumnya. Selain itu, kita bisa langsung tahu, seperti apa aroma khasnya.
Tidak hanya berpusat pada makanan. Kita juga bisa menghirup udara segar yang mampu memanipulasi alam bawah kita bahwa ada perbedaan besar antara kampung halaman dengan tempat tinggal orang lain. Tapi, jangan memandang sebelah mata perjalanan virtual ya!
Dengan melakukan virtual tour, kita bisa menghemat kocek sebanyak ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Terang saja, karena hanya bermodalkan kuota dan kecepatan internet yang mumpuni. Selain itu, aku juga puas mengunjungi banyak tempat tanpa harus diburu-buru oleh waktu.
Aku masih bisa mendapatkan beragam informasi berharga seputar tempat yang dikunjungi, sekalipun sekedar virtual tour. Misalnya, sewaktu mengunjungi Museum Smithsonian di Washington, D.C, pesonanya tetap bisa kunikmati tanpa harus memikirkan keberadaan pengunjung lain di sekitarku.
Walaupun begitu, sekali lagi, aku akui bahwa kenikmatan melakukan perjalanan secara virtual tidak lah sama seperti kita mendatangi tempat aslinya secara langsung. Benar, kan? Apalagi bagi pelancong yang doyan makan. Makanan khas dan aksesori setempat merupakan daya tarik yang tiada duanya.
Kita tidak bisa benar-benar kenyang hanya dengan memandangi foto atau video. Indera pengecap kita pun juga butuh dipuaskan. Rasa lapar bisa menyergap kapan saja, terutama tatkala menyaksikan tampilan hidangan menggugah selera.
Seakan-akan foto-foto dan semua video tersebut terus-menerus berbicara: enak, enak, enak, enak! Nyesel lu, gak makan gue. Aku yummy, aku diam.
Oh ya, keunggulan lainya mengunjungi tempat wisata secara langsung adalah kita bisa membawa oleh-oleh seperti baju, aksesoris, pajangan, parfum, dan pernak-pernik, yang bisa dibagikan kepada orang tua, sanak-saudara, guru-guru, tetangga, dan teman-teman.
Rasanya kurang afdhol deh, kalau kita gak bawa makanan dan minuman khas usai berwisata.
Berdasarkan pengamatan saya, para wisatawan cenderung membeli makanan berat, buah-buahan, kacang, permen, cokelat, bumbu, rempah-rempah, dan cemilan seperti kue basah, roti, hingga beraneka ragam pastry.
Nah, pernahkah kamu mengunjungi Kota Bogor? Saya mengetahui beberapa lokasi favorit para pelancong ketika berkunjung ke sini.
Kami memiliki Kebun Raya Bogor yang digadang-gadang sebagai kebanggaan kota kami karena kaya akan varietas budidaya tanaman langka dengan usia tanam yang berbeda-beda. Kota Bogor juga punya banyak museum. Yang paling menarik bagi saya adalah Museum Tanah dan Museum Zeni.
Di sini juga ada penangkaran burung elang. Dan jika kamu suka hiking, kami memiliki Gunung Gede Pangarango dan Gunung Salak. Atau, jika kamu senang bermain air, kami memiliki beraneka ragam air terjun disertai pemandian air panas.
Setelah berjalan-jalan, pastinya lelah dan lapar, dong? Cobalah untuk rehat sejenak sambil mengisi perut dengan menikmati berbagai hidangan khas Bogor.
Aku pikir cukup sulit bagi seorang petualang sejati untuk tinggal berlama-lama di satu tempat wisata. Walaupun begitu, pastilah muncul kerinduan terhadap kampung halaman. Ada perasaan kangen untuk pulang ke rumah, kembali ke habitat asal.
Kalau begitu, sebaiknya kamu harus membeli beberapa oleh-oleh sebagai kenangan bahwa kamu pernah mampir ke kota kami.
Jangan hanya membeli benda mati saja. Aku sarankan, kamu juga membeli makanan. Kira-kira panganan apa yang cocok untuk dibawa pulang, ya?
Agar kamu tidak salah beli dan menyesal, aku ingin membagikan kriteria memilih jajanan yang mudah kamu praktikkan saat berbelanja. Berikut ini merupakan cara memilih oleh-oleh makanan yang cocok untuk pemula:
Tidak menyusahkan Anda selama perjalanan pulang
Rata-rata, kue tidak menyusahkan untuk dibawa selama perjalanan, ya, karena ukurannya sendiri memang kecil dan bobotnya pun ringan. Namun, ketika kita harus melakukan perjalanan jauh, maka kue harus dikemas dengan perhatian khusus. Tidak hanya rapi, melainkan juga aman.
Pilih makanan yang ikonik
Umumnya, setiap tempat wisata memiliki cita rasa makanan khas. Misalnya, di Yogyakarta, rasa makanan cenderung manis. Sedangkan, di Banjarmasin, kamu akan puas mencicipi makanan dengan bumbu yang nampol dan gurih.
Nah, sebagai wisatawan, kita harus benar-benar mengetahui, apa sih yang jadi kebanggaan masyarakat setempat? Makanan apa yang tidak mudah didapatkan di kampung kita.
Rasanya unik dan cocok dengan selera Anda
Nah! Bagian nomor 3 ini paling penting, ya. Jangan sampai kamu membeli makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. Bukankah intisari dari oleh-oleh adalah membawa sesuatu yang bisa kita nikmati bersama orang-orang terdekat, termasuk diri kita sendiri?
Jadi, pilihlah makanan yang benar-benar kamu sukai, dan bikin kamu kangen buat balik lagi mengunjungi daerah tersebut.
Pastikan makanannya tahan lama
Tadi, aku sudah bolak-balik ngomongin soal rasa makanan. Tapi kali ini, aku kepengen banget kita memperhatikan soal ketahanan kudapan tersebut. Seperti, cara penyimpanannya, bisa bertahan berapa lama, dan apakah aman jika disatukan dengan barang-barang lain di koper?
Pilih makanan yang memang dikemas khusus untuk dijadikan oleh-oleh
Kemasan juga harus diperhatikan, lho! Pilihlah makanan dengan kemasan yang aman, rapat, tidak mudah penyok, dan tidak longgar. Ibarat cangkang, oleh-oleh haruslah kuat!
Jangan sampai kita bersedih atau kecewa, karena kelalaian diri sendiri tatkala melihat makanan yang kita bawa pulang ternyata sudah hancur lebur akibat guncangan selama perjalanan.
Tidak mudah hancur
Tahu kan, kenapa banyak orang memilih membawa pulang cokelat, kacang, permen, atau gulali sebagai oleh-oleh? Karena itulah pilihan terbaik para wisatawan. Cemilan semacam itu mudah dibawa dan gak bikin kita was-was selama perjalanan pulang.
Keempat jenis makanan tersebut pun tidak perlu membuat kita melakukan penjagaan secara berlebihan, karena teksturnya tahan banting. Mau mengalami guncangan sehebat apapun, bentuknya akan tetap terjaga selama tidak dibanting atau diremukkan, ya. Hehehe.
Jika ingin dijadikan sebagai hadiah, perhatian desain kemasannya
Zaman sekarang ini, kemasan menjadi nilai tambah. Desain yang unik, loveable, dan instagramable cenderung diminati wisatawan. Selain cantik saat di foto, jika dijadikan sebagai hadiah untuk orang terkasih atau diberikan kepada big boss pun seakan ada value-nya.
Kamu bisa pilih desainnya sesuai selera. Mau yang elegan, bisa. Mau yang fancy, juga bisa. Mau yang tradisional, uh! Bisa banget lah. Toko-toko kue dan pusat perbelanjaan oleh-oleh sekarang ini sudah up to date dengan tren semacam ini.
Sesuaikan harganya dengan budget Anda
Berbelanja itu kadang bikin aku happy. Kayaknya, banyak yang pengen dibeli. Kalau sedang kalap, keranjang belanja kadang sampai penuh sesak. Tapi, pas mau dibawa ke kasir, aku baru ingat kalau harus mengurangi beberapa items untuk dikembalikan ke tempat asalnya.
Yaah... Jadi sedih deh. Malahan, bisa jadi barang yang gak jadi dibeli itu merupakan items yang sebenarnya lebih cocok untuk aku bawa pulang. Makanya, aku pengen banget kamu punya rencana berbelanja. Jangan sampai pulang dengan penyesalan, ya.
Siapkan daftar. Rencanakan anggaran. Dan, bersenang-senanglah!
Rekomendasi oleh-oleh pastry Bogor
Saya dan kakak perempuan saya sama-sama suka nyobain kue yang dijual di berbagai toko kue yang ada di Jakarta dan Bogor. Misalnya, Aisya, Ikhwan, Pudding Sichantiek, Michelle Bakery, dan TandÃ's Bakery.
Kalau soal roti dan pastry, menurut saya, Tandi's bakery adalah juaranya. Mohon maaf ini, bahkan di setiap gigitannya terasa lembut banget, sampai-sampai Michelle Bakery bisa kalah nih.
Pastry unggulan mereka adalah Pisang Bolen Lilit, dengan 2 varian rasa, yaitu isi pisang keju dan pisang cokelat.
Iya, pisang. Bukan nanas, apel, jeruk, alpukat, melainkan pisang. Buah berwarna kuning pucat, dengan pangkal buah cembung, melengkung, kurva lengkungan positif. Buahnya gemuk, berisi, dan panjang.
Jika Anda adalah penggemar pisang serta berbagai olahannya, maka bolen lilit bisa menjadi salah satu kudapan istimewa Anda.
Berdasarkan resep-resep yang saya baca di internet, kriteria pisang yang cocok digunakan untuk membuat pisang bolen lilit adalah yang kulitnya berwarna kuning-orange keemasan, tekstur buahnya manis dan kenyal, rasanya legit, dan pisang harus diolah dalam keadaan masih segar.
Jadi begitu dikupas, pisang langsung di potong-potong, dibalut adonan kulit bolen, diolesi kuning telur kocok, kemudian dimasukkan ke dalam oven.
Chef Zahakir Haris, owner Tandi's Bakery, mengklaim bahwa bolen lilit buatan mereka bisa tahan selama 6 hari di suhu ruangan, ditambah 3 hari jika dimasukkan ke dalam kulkas. Jadi, total umur pisang bolen lilit mereka mencapai 9 hari tanpa berjamur. Tanpa bahan pengawet buatan.
Saya pernah mencoba menyimpan pisang bolen lilit Tandi's bakery selama 14 hari di dalam kulkas, dan hasilnya ternyata masih layak untuk dikonsumsi. Sepengalaman saya, kue mereka bebas jamur yang biasa tumbuh pada roti (rhizopus stolonifer).
Walaupun begitu, suhu di kulkas juga bisa mempengaruhi tekstur pisang bolen lilit. Semakin dingin suhunya, maka akan semakin keras kulitnya.
Kamu boleh setuju, boleh juga memiliki pendapat yang berbeda soal kue racikan Tandi's Bakery, tapi ini merupakan review dari saya sebagai salah satu penjajal cemilan yang sudah nyobain banyak toko kue yang hadir di Bogor.
Saya memang tidak bisa mengingat semua nama toko kue yang pernah saya beli produknya. Walaupun begitu, saya mengklaim diri saya memiliki ingatan yang bagus untuk kue-kue yang mampu memberikan kesan yang kuat.
Kalau kamu gimana? Bagikan juga tips, tricks, dan pengalaman pribadi kamu seputar makanan ringan, atau oleh-oleh yang paling berkesan buatmu di kolom komentar, ya.
Nah! Sampai sini dulu perbincangan kita, semoga bermanfaat. Saya Mew da Vinci dari blog mewdavinci.com, sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya, karena kita adalah generasi yang berani memberi solusi dan berevolusi. Bye bye~~
Komentar
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?