9 Cara Bijak Mengatur THR Lebaran Agar Tidak Cepat Ludes

Hari Raya Idulfitri sudah kita rayakan, gegap gempita masyarakat masih terasa hingga libur usai. Berkumpul bersama sanak saudara, makan makanan khas Lebaran, dan kegiatan lainnya menjadi momen yang sangat seru. Sambil mengingat indahnya libur lebaran, apa kabarnya dengan THR Anda dari kantor?

Cara mengatur THR lebaran biar gak cepat ludes

Berdasarkan Woke(dot)id, THR merupakan bonus berupa uang yang wajib diterima oleh pegawainya menjelang hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal. THR ini hanya berlaku di Indonesia, lho. Pekerja sudah harus menerima THR paling lambat tujuh hari sebelum hari H.

Tunggu! Sebelum kamu ngelanjutin baca. Saya udah nyiapin podcast yang ngebahas soal THR. Kalau mau dengerin saya ngoceh di podcast, dan kebetulan kamu lagi gak mood baca, langsung klik aja tombol play di bawah ini ya.


Nah! Pemerintah telah mengaktifkan dan mewajibkan adanya THR sejak tanggal 8 Maret 2016. Adapun dasar hukum THR bisa dilihat di Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja / Buruh di Perusahaan ("Permenaker 6/2016").

Kurang lebih, peraturan tersebut menyebutkan bahwa pegawai atau buruh yang telah memiliki masa kerja satu bulan akan mendapatkan THR secara proporsional sesuai masa baktinya di perusahaan tersebut.

Umumnya para pekerja memandang Tunjangan Hari Raya alias THR sebagai rezeki yang ditunggu-tunggu. Uang yang didapat dari THR, biasanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan setahun sekali seperti membeli baju, peralatan rumah tangga, elektronik, hobi, dan lain-lain.

Jumlah THR yang biasanya satu kali gaji, acapkali bikin gelap mata untuk belanja. Makanya, sering ada istilah "THR cuma numpang lewat" gara-gara perilaku konsumtif tersebut. Ingin hemat tapi susah? Jangan ragu, ini dia 9 cara bijak mengatur THR lebaran agar tidak ludes:

1. Buat Catatan Keuangan

Cara bijak mengatur THR lebaran agar tidak ludes yang pertama adalah membuat catatan keuangan Baik THR atau uang yang datang dalam jumlah besar lainnya, biasakan untuk membuat catatan kecil agar Anda tahu pemasukan dan pengeluaran di masa depan. Segera setelah pemasukan THR itu datang, catat dalam buku pribadi. Mulailah untuk memetakan kebutuhan, kalau bisa menjabarkan keperluan dana dari yang paling wajib sampai tambahan bersifat minor. Lewat cara tersebut, Anda akan lebih bijak dan apik dalam mengatur dana THR.

2. Dahulukan Bayar Utang

Bagi Anda yang pernah berutang dengan individu ataupun lembaga tertentu, dahulukan agar menggunakan dana THR untuk melunasinya. Cara bayarnya bisa dilakukan secara kontan ataupun mencicil, tergantung kemampuan dan jumlah THR tersebut. Hal ini penting sekali!

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tak sedikit orang gelap mata dan memakai uang THR untuk membeli barang yang dia inginkan. Padahal, ada kebutuhan lebih penting lainnya seperti membereskan perkara utang-piutang. Yuk lakukan, supaya hati lebih tenang dan tentram.

3. Sisihkan untuk Ditabung

Setelah melunasi utang, saatnya berpikir secara visioner alias jauh untuk masa depan. Ya, pakai dana THR Anda untuk ditabung! Perlu dipahami bahwa THR bisa jadi kesempatan emas buat Anda menabung keperluan-keperluan besar dengan nominal kisaran 30 sampai 40%.

Sebaik-baiknya orang yang bekerja adalah tidak lupa menabung—sekalipun itu kecil. Perlu diakui kalau pepatah "sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit" masih relevan jika dikaitkan dengan urusan menabung. Jadi, manfaatkan kesempatan THR setahun sekali ini untuk menabung ya!

4. Beli Barang Secukupnya

Tidak akan jauh, uang THR paling identik digunakan untuk membeli baju dan kebutuhan sejenis lainnya. Jika Anda membeli pakaian buat keperluan sehari-hari dengan batas mencukupi, maka itu bukan masalah. Namun kalau berlebihan, bisa-bisa THR segera habis dalam hitungan menit!

Selain baju, alasan yang melatarbelakangi habisnya uang THR adalah membeli peralatan elektronik seperti ponsel dan masih banyak lagi. Ingat, ini bukanlah cara yang bijak jika Anda berpikir kalau THR layak untuk dihabiskan tanpa tersisa sedikitpun. Ingat, secukupnya saja.

5. Zakat dan Sedekah, Sudah?

Belanja pakai uang THR terus, tapi masih ingat sedekah tidak? Jangan sampai terlewat. Bagaimanapun, esensi beribadah di bulan Ramadan adalah memenuhi kewajiban dan berbagi pada sesama umat yang membutuhkan. Yuk, sisihkan uang THR Anda untuk bersedekah. Terdapat dua jenis sedekah, yakni sedekah jangka pendek (konsumtif) dan sedekah produktif. Sedekah konsumtif contohnya, memberi hadiah berupa makanan atau uang kepada keluarga, sementara sedekah prduktif adalah mengalokasikan dana untuk modal usaha. Sudah sedekah? Jangan lupa juga untuk zakat. Dana ini bisa diberikan bagi Anda yang sudah memiliki penghasilan sendiri, Hukumnya wajib dengan jumlah sebesar 2,5 persen dari THR Anda. Sebelum Ramadan berakhir, jangan lupa zakat dan sedekah dari sekarang agar berkah.

6. Berbagi dengan Saudara

Jangan sampai lupa, masih ada agenda penting setelah pembagian THR: Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah. Anda akan berkumpul bersama keluarga besar, saling bermaafan, lalu makan hidangan khas lebaran seperti ketupat, opor, sambal kentang, dan lain-lain. Sedap! Bagi Anda yang masih memiliki adik, sepupu, atau keponakan berusia balita hingga anak, sisihkan sedikit uang THR untuk diberikan pada mereka dalam kemasan amplop. Isinya tak perlu besar, sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Niscaya, keluarga akan senang dengan hal ini.

Mudik tambah asyik dengan THR

7. Jadikan Dana Darurat

Tak ada yang tahu kapan keperluan mendadak itu datang. Bisa jadi, suatu saat Anda membutuhkan untuk servis kendaraan? Atau, tiba-tiba genteng rumah bocor sehingga perlu direnovasi? Serta kemungkinan terburuk, Anda jatuh sakit dan butuh dirawat inap. Dari mana dana mendadak tersebut? Ya, salah satunya bisa bersumber dari uang THR yang telah Anda simpan sekarang. Sebenarnya konteks dana darurat tak beda jauh dengan menabung, mengingat jika tak ada hal darurat, maka Anda bisa tetap menyimpannya saja tanpa diganggu.

8. Investasi Masa Depan

Cara bijak mengatur THR Lebaran agar tidak ludes yang satu ini, cukup menarik. Beberapa orang memilih menggunakan dana THR untuk investasi masa depan dengan berbagai macam pilihan. Ada yang investasi jangka pendek, ada pula yang berani berinvestasi jangka panjang.

Pilihan investasi apa yang menarik perhatian Anda? Reksadana, saham, emas, hingga rumah bisa jadi pilihan. Khusus buat pilihan terakhir, Anda bisa membelinya dengan cara menyiapkan DP lalu dicicil sesuai kemampuan pribadi. Setiap pilihan memiliki plus dan minusnya masing-masing.

9. Dana Mudik

Siapakah di antara Anda yang mudik atau pulang ke kampung halaman? Jangan panik dengan kenaikan transportasi umum, gunakan dana THR untuk ongkos pulang. Sebisa mungkin, pesan tiket jauh-jauh hari sebelum dekat dengan lebaran. Bagaimana dengan kendaraan pribadi?

Sekalipun berangkat menggunakan mobil atau motor sendiri, dana mudik harus tetap disiapkan demi jaga-jaga. Uang THR bisa dialokasikan untuk servis kendaraan, memenuhi kebutuhan perut di jalan, atau beli oleh-oleh buat sanak saudara di kampung halaman. Jangan lupa, ya!

***

Sudah paham kan, tips 9 cara bijak mengatur THR Lebaran agar tidak cepat ludes sesuai penjelasan di atas? Yuk, terapkan secara bijak agar pendapatan Anda dapat dimanfaatkan secara barokah.

Kalau lebaran kemarin belum terlalu pandai mengatur THR, tidak perlu disesali. Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan dan bisa menerapkannya lebih baik lagi!

Selamat kembali bekerja!

Komentar