Begini Cara Memilih Buah Anggur Segar Yang Berkualitas

Sebagai penggemar buah anggur segar dan berbagai olahannya, saya gak mau ketinggalan kesempatan mengulas buah introduksi satu ini. Favorit saya adalah ketika bisa menikmati buah-buahan yang belum diolah atau dicampur ke makanan/minuman.

Saya yakin, beberapa makanan/minuman bertema anggur bukan sesuatu yang asing. Berbagai macam produk anggur bisa kita temukan dimana-mana, mulai dari toko kelontong, pasar tradisional hingga supermarket.

Ada sari buah anggur, jus anggur, buah dalam kaleng, kismis, minyak biji anggur (grapeseed oil), cokelat, cuka, water kefir, yogurt, dan wine. Bahkan, cairan pembersih lantai beraroma anggur pun kini sudah tersedia.

Minuman anggur wine haram

Tentunya, ini menjadi kabar gembira untuk saya yang notabene fans berat anggur, buah introduksi di Indonesia, bakalan puas maksimal dengan hadirnya bermacam-macam produk anggur.

Namun, rupanya, tidak semua makanan/minuman hasil olahan anggur bisa saya konsumsi secara bebas. Sebagai seorang muslim, ada batasan-batasan yang wajib dipatuhi.

Aturan paling jelas adalah diharamkannya mengonsumsi makanan dan minuman memabukkan. Pada konteks ini, tentu saja yang saya maksud adalah wine.


Mengapa wine haram?

Pada dasarnya, di dalam sebutir buah anggur terdapat kandungan etanol. Senyawa kimia ini dikenal juga sebagai alkohol absolut atau alkohol murni. Silakan baca penjelasan tentang etanol di Wikipedia.

Karena kadar alkohol pada buah anggur segar masih rendah, maka halal-halal saja untuk dikonsumsi. Namun, lain hukumnya ketika sudah diolah menjadi wine.

Wine adalah minuman anggur hasil fermentasi. Usia penyimpanannya akan menentukan tinggi dan rendahnya kadar alkohol pada minuman tersebut. Ciri khasnya terletak pada aroma, rasa, warna, dan tingkat kepekatan cairan.

Batas aman bagi seorang muslim untuk mengonsumsi minuman hasil fermentasi buah-buahan adalah yang masa penyimpanannya kurang dari 22 jam. Itulah sebabnya, wine haram.

Minuman anggur berkarbonasi, bukan wine


Perkembangan budidaya anggur di Indonesia

Tahukah kamu? Tanaman anggur yang selama ini dibudidayakan oleh petani-petani Indonesia, bukanlah tanaman asli Indonesia. Anggur merupakan tanaman introduksi yang sudah lama beradaptasi di Indonesia. Khususnya di daerah Jawa Timur dan Bali.

Di Bali kita dengan mudah menemukan kultivar anggur bernama Alphonso Lavallee. Sedangkan di Probolinggo, yang paling berkembang dan banyak ditanam adalah Biru 81. Sayangnya, mutu buah anggur kedua varietas tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan mutu anggur import.

Fakta tersebut memacu semangat Badan Litbang Pertanian bekerjasama dengan para petani Indonesia untuk terus melakukan berbagai macam ekperimen. Hasilnya, sejak tahun 2005, teknologi budidaya anggur di Indonesia mampu memperbaiki kuantitas produksi dan mutu buah anggur segar.

Sejak saat itu, tanaman anggur di Indonesia dapat dipanen sebanyak 2-3 kali setahun. Dengan kuantitas produksi anggur mencapai rata-rata 20-30 kg per pohon setiap tahun. Dan panen terbaik biasanya dimulai sejak akhir musim kemarau.


Asal-usul tanaman anggur

Sebagai salah satu tanaman buah-buahan domestik tertua di dunia, anggur telah diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman.

Bailey mencatat hasil penelitiannya mengenai anggur di "The Standard Cyclopedia of Holticulture Vol II-III", bahwa wine sudah diproduksi sebelum adanya inisiatif untuk membudidayakan tanaman anggur.

Melalui buku berjudul "Grape Growing" karya R. J. Weaver, akhirnya saya tahu kalau Vitis Vinifera merupakan spesies induk yang paling banyak dibudidayakan dan dikembangkan di kawasan Australia dan Eropa.

Vitis Vinifera berasal dari wilayah sebelah selatan, berada di antara Laut Kaspia dan Laut Hitam di Asia kecil. Mayoritas kulitas unggul anggur yang beredar di benua Australia dan Eropa berasal dari spesies terkenal ini.


Introduksi tanaman anggur ke Indonesia

Perkenalan tanaman anggur ke Indonesia dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda pada abad ke-17. Tepatnya tahun 1682, tanaman anggur mulai ditanam di Batavia. Tahun 1800, tanaman anggur mulai disebarkan di Pulau Pisang, sebelah barat Kota Padang, Sumatera Barat.

Perkembangan populasi tanaman anggur dan hasil olahannya dari tahun ke tahun terus dicatat. Contohnya, pada tahun 1828, ekperimen pembuatan minuman anggur telah dimulai di daerah Besuki dan Banyuwangi.

Terakhir, di Probolinggo, pada tahun 1899, kita memiliki perkebunan anggur terluas se-Indonesia. Sebanyak 100 pohon anggur tumbuh dengan baik di tanah milik Bapak H. Moch Ali. Di pekarangan beliau, ditanami 2 jenis varietas anggur yaitu, Probolinggo biru dan Probolinggo putih.

Anggur Australia dan Anggur Amerika


Cara memanfaatkan dan mengolah buah anggur

Tertarik menjadikan buah anggur segar sebagai cemilan wajib di rumah? Gak heran sih, karena buah introduksi ini memang sanggup menciptakan kesan luxury. Selain itu, kita bisa menemukan scene yang melibatkan anggur di film-film box office yang mengangkat budaya Romawi.
Walaupun kadar Etanol (alkohol murni) dalam sebutir anggur tergolong rendah. Kita tetap harus berhati-hati dalam mengolahnya.

Kita bisa menikmati anggur dalam sajian dingin atau biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja itu apa ya? Suhu normal. Tidak dingin dan juga tidak panas. Setidaknya, ada 5 ide memaksimalkan kelezatan setiap butir buah anggur segar dalam keseharian kita. Mau tahu?

1. Anggur sebagai buah meja

Ini dia bagian yang saya suka. Menikmati buah-buahan segar yang belum diolah menjadi panganan apapun. Paling enak saat menyantap anggur dalam keadaan dingin.

Khususnya, saat kita kedatangan tamu. Menyajikan buah-buahan di mangkuk buah bisa menjadi opsi untuk menimbulkan kesan ramah-tamah, sekaligus mempermanis ruangan. Makanya, cermat dalam memilih buah anggur segar yang berkualitas akan menambah nilai plus kepada tuan rumah.

Selain itu, buah-buahan yang ditata rapi dan teratur pada mangkuk buah ternyata juga bisa menjadi objek foto yang menarik. Ditambah kesan alami dan artistik buah anggur segar menjadikan hasil jepretan kita semakin instagramable.

2. Wine

Sebagian besar tanaman anggur di dunia dibudidayakan untuk memenuhi bahan baku industri minuman anggur atau wine. Kadar kandungan gula dan asam menjadi ciri-ciri penting ketika memproduksi minuman dari varietas unggul anggur ini.

Kalau kamu pernah baca tulisan saya tentang cara pembuatan kismis, kamu akan menemukan sekilas informasi tentang kriteria buah anggur segar yang digunakan untuk menghasilkan minuman fermentasi yang disebut wine.

Segelas wine minuman anggur

3. Kismis

Pernah menemukan kismis yang seolah-olah berisi kacang di dalamnya? Ketika saya masih awam tentang kismis, saya sempat mengira pabrik kismis sengaja menyelipkan kacang untuk menambahkan sensasi kriuk-kriuk. Rupanya saya salah. Itu bukan kacang. Melainkan biji anggur.

Agar menghasilkan kismis sesuai keinginan pasar, pabrik-pabrik sengaja memilih buah anggur segar dari kultivar pilihan yang di tanam di tanah dengan kandungan zat hara paling banyak.

Adapun 3 jenis kismis yang beredar di pasaran, yaitu kismis putih (sultanas), kismis biasa (raisins), dan kismis hitam (zante currants).

Ketiganya sama-sama berasal dari anggur yang dikeringkan hingga tersisa kadar air kurang dari 15 persen. Perbedaannya, ada pada biji di dalam kismis. Jika raisins cenderung dibuat dari anggur berbiji. Maka sultanas dan zante currants merupakan olahan buah anggur tanpa biji.

Kismis jenis sultanas dan zante currants dapat dibedakan dari warna dan ukurannya. Sultanas (kismis putih) berwarna kuning langsat dan transparan. Rasanya lebih manis dari kismis biasa (raisins). Sultanas dikenal juga sebagai kismis Arab.

Zante currants (kismis hitam) berukuran 2 kali lebih besar dari sultanas, serta 2 kali lebih gelap dan pekat dibandingkan kismis biasa (raisins).

4. Sari buah atau jus

Jika kita memilih buah anggur segar yang berbiji untuk dijadikan jus buah, mungkin kita bisa memisahkan daging, sari buah, kulit, dan bijinya dengan memanfaatkan teknologi bernama saringan. Atau, bisa juga menggunakan fruit press/alat pemeras buah.

Biasanya, fruit press digunakan untuk memeras buah anggur segar berkualitas tinggi dan baru dipetik, sebagai tool membuat wine. Ukurannya 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan alat pemeras buah biasa.

Karakteristik jus buah anggur terbaik adalah rasa dan aroma alaminya masih terjaga. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat proses pembuatannya.

5. Buah kalengan

Anggur yang cocok untuk dijadikan sebagai buah dalam kaleng adalah kultivar unggul tanpa biji. Adapun variasi buah kalengan, buah anggur semakin nikmat jika dicampur dengan buah-buahan segar lain, seperti leci, rambutan, dan nanas.

Setahu saya, buah dalam kaleng disebut juga sebagai cocktail. Kehadiran cocktail sangat membantu kita saat menyiapkan minuman cepat saji di acara-acara besar. Tinggal buka tutup kalengnya. Lalu tuang di cocktail set. Dan, beres deh! Praktis, kan?

6. Grapeseed oil

Bukan hanya buahnya saja yang bermanfaat. Bijinya pun bisa diolah menjadi minyak biji anggur (grapeseed oil). Warna dari minyak biji anggur cenderung kehijauan, tapi tampak lebih lembut dan ringan. Bahkan, komposisinya lebih ringan dibandingkan minyak zaitun murni.

Hal yang menarik adalah grapeseed oil bisa dipakai sebagai make-up tambahan, lho. Misalnya, untuk membersihkan riasan wajah secara alami, membantu melawan kerutan akibat penuaan, dan menyamarkan noda/flek hitam di wajah.

Umumnya, grapeseed oil digunakan sebagai pengganti minyak goreng. Sama halnya seperti minyak zaitun, minyak biji anggur juga memiliki kandungan anti-oksidan dan flavonoid. Mau cantik dan sehat luar-dalam? Grapeseed oil bisa jadi alternatif ber-make-up secara alami.

Manfaat grapeseed oil


Morfologi tanaman anggur

Mari kita mengingat-ingat kembali pelajaran SD. Saat sekolah dasar dulu, kita sudah dikenalkan dengan morfologi tumbuhan. Morfologi tanaman anggur berarti struktur atau bagian-bagian tanaman anggur.

Seperti yang kita tahu, kita bisa membudidayakan anggur secara generatif dan vegetatif. Generatif artinya dengan memanfaatkan biji anggur. Sedangkan vegetatif adalah upaya memperbanyak tanaman anggur dengan cara stek, sambung, dan okulasi.

Sesi ini memang biologi banget, jadi kalau mau dilewati, juga gak apa-apa. Walaupun, bagusnya sih dibaca secara keseluruhan supaya kita bisa mendapatkan manfaatnya.

Secara sederhana bisa dijabarkan bahwa morfologi tanaman anggur terdiri dari akar, batang, daun, sulur, bunga, dan buah. Berikut ini penjelasan singkatnya:

Akar

Ciri khas perakaran tanaman anggur yang dikembangbiakkan secara generatif adalah memiliki sistem yang menyebar jauh ke samping dan kuat ke dalam tanah.

Namun, tanaman anggur tidak terlalu menyukai air, sehingga petani anggur harus memperhatikan sistem drainase yang diterapkan. Genangan air pada lahan perkebunan anggur bisa mengganggu kesehatan akar tanaman.

Hai inilah yang nantinya mengundang berbagai macam penyakit tanaman anggur, seperti buahnya yang tidak manis, rentan terhadap hama, dan pembusukan akar tanaman.

Batang

Kita bisa membedakan atau mengidentifikasi varietas anggur dengan cara melihat warna batang dan rambut di ujung tunas. Umumnya, batang tanaman anggur memiliki karakteristik memanjat dan menjalar, serta berkayu. Tidak terlalu kaku, tapi juga tidak lemas.

Daun

Selain melihat dari bentuk batang tanaman anggur, kita juga bisa menggunakan daunnya untuk mengidentifikasi varietas anggur. Ciri khas daun tanaman anggur adalah pada bagian kuncup daun atau daun muda biasanya mempunyai sepasang daun penumpu.

Sulur

Sulur tanaman anggur berfungsi membelit tiang saat merambat di proses pertumbuhannya. Uniknya, tanaman anggur miliki sulur yang terputus.

Artinya tiap dua helai daun yang letaknya berdekatan, masing-masing mempunyai sulur. Namun, pada daun berikutnya, tanaman anggur tidak memiliki sulur.

Bunga

Tahu kah kamu? Mayoritas spesies tanaman anggur bisa membuahi dirinya sendiri, karena bunganya tergolong hermafrodit. Maksudnya, dalam satu rumah, bunganya berkelamin dua.

Tapi, ada juga spesies tanaman anggur yang berumah dua atau disebut juga diocious. Contoh spesies ini adalah Vitis Rotundifolia. Artinya, dalam satu rumah, tanaman tersebut hanya diisi oleh bunga jantan atau bunga betina saja.

Buah

Sejumlah referensi buku-buku biologi memaparkan bahwa hembusan angin, serangga, dan tangan-tangan manusia bisa membantu proses penyerbukan bunga tanaman anggur. Setelah itu, proses pembuahan akan terjadi kurang lebih selama 2-3 hari setelah penyerbukan.

Namun, ada hal menarik dari buah anggur. Ternyata, aroma dan flavor yang kuat pada buah anggur, tidak hanya ada pada sari buah dan dagingnya saja. Namun, bisa juga kita temukan di kulit buah anggur.


Cara menghasilkan buah anggur sesuai kebutuhan produksi

Ada 6 bentuk butir anggur yang beredar di pasar buah, yaitu butiran anggur berbentuk bulat/bundar, jorong ke samping, jorong ke bawah, bulat telur sungsang (bulat tapi permukaannya tidak rata), jorong memanjang, dan bulat telur.

Berdasarkan catatan Bailey tentang buah anggur yang saya baca, tanaman anggur bisa tumbuh di segala tipe tanah. Namun, tanaman anggur akan tumbuh dengan baik di tanah liat dengan sistem drainase yang baik.

Anggur hijau, bukannya belum matang

Jika kita ingin membuat minuman berbahan dasar anggur, maka kita harus memilih buah anggur segar yang ditanam di area tanah dengan tingkat pH sekitar 7 dan mengandung cukup zat hara.

Jika kita menginginkan buah anggur segar untuk dikonsumsi secara langsung (buah meja), maka anggur yang paling sesuai dengan kebutuhan kita adalah buah anggur dari perkebunan di tanah liat/tanah berat.

Dengan mengatur jalannya sirkulasi air secara teratur, kita bisa tetap mempertahankan mutu buah anggur yang dihasilkan oleh tanaman anggur di lahan berat. Hal ini sangat baik untuk menjaga kelembaban tanah agar akar anggur tetap sehat bahkan saat di musim kemarau.

Kemudian, menanam pohon anggur di lahan yang subur dan mengandung banyak zat hara, nantinya bisa menghasilkan buah anggur yang baik dan tepat untuk diolah menjadi kismis, manisan, dan minuman anggur berkualitas rendah.

Pada intinya adalah tingkat keasaman anggur sangat dipengaruhi oleh persediaan air tanaman anggur. Tips dari Doelle pada bukunya yang berjudul "Wine Grape Quality As Affected By Irrigation", jika kita memenuhi kebutuhan airnya, maka tingkat kemasaman buah anggur bisa dikurangi.

Karena pada dasarnya tanaman anggur membutuhkan air yang cukup banyak, akan tetapi jangan sampai tergenang. Genangan air pada lahan dapat merusak akar tanaman. Supply air dilakukan seusai proses pemupukan, kemudian air tidak lagi diberikan menjelang musim harvest.


Cara memilih buah anggur segar yang berkualitas

Menurut Winkler, buah anggur dikatakan bermutu baik jika dompolannya berukuran sedang, dengan ukuran butir yang seragam, warnanya bagus, dengan flavor yang baik, serta tekstur buah agak lunak tapi kenyal.
Dompolan itu apa sih? Dompolan artinya rangkaian buah anggur.

Istilah ini bisa kita temukan ketika berbicara soal anggur. Jadi, dompolan bukan merujuk pada per butir buah anggur. Melainkan, satu rangkaiannya.

Kalau istilah pada pisang adalah "sesisir pisang". So, untuk anggur, sepertinya asyik juga kalau mau bilang "sedompolan anggur". Walaupun, terdengar rancu. Hehehe.

Karyawan Giant lagi packing buah anggur

Kemudian, yang dimaksud dengan flavor buah adalah perpaduan antara rasa dan aroma buah ketika dimakan. Zat organik dan anorganik yang terkandung dalam buah anggur memicu keanekaragaman rasa pada setiap butir buah anggur. Khasnya ada pada gula dan asam.

Pernah dengar istilah "sugar acid ratio"? Kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia artinya "Nisbah gula asam". Sugar acid ratio merupakan perbandingan kandungan gula dan asam buah. Makin besar nisbah gula asam pada buah anggur, maka rasanya juga akan semakin manis.

Kandungan gula akan mencapai puncak ketika buah anggur telah benar-benar matang. Sebaliknya, semakin ranum buahnya, maka kandungan asamnya juga semakin tinggi.

Kita bisa dengan mudah memilih buah anggur segar yang berkualitas dengan cara menekan/memijat butirannya menggunakan jari. Jika terasa kenyal, tidak keras, tetapi juga tidak terlalu lunak, maka buah tersebut sudah matang dan berasal dari perkebunan yang sehat.

Komentar