Urang Bogor tempo dulu mengakui makanan di Lembur Kuring & Seafood Parung rasanya juara. Ditambah lagi, kita bisa makan ikan gurame gemuk segar yang dipancing langsung dari tambaknya. Tapi, kisah ini rupanya hanya populer di zaman orde baru. Pasnya dari tahun 70an - 90an.
Nah! Di tahun 2018, rumah makan khas Sunda yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Parung ini baru selesai direnovasi. Nuansa pedesaan di tengah kota merupakan tema yang mereka usung untuk kembali merebut throphy jawara kuliner se-Jawa Barat.
Apa saja yang saya tahu tentang Lembur Kuring & Seafood Parung? Kamu bisa klik tombol Play di audio ini buat dengerin review singkatnya. Kamu juga bisa baca ulasan lanjutannya dengan cara scroll ke bawah, ya. Kuy! Kita lanjutin ngobrol lagi.
Konon katanya, mereka memiliki satu juru masak kunci yang sudah bekerja selama 53 tahun. Namanya, Ibu Rohmah. Wanita setengah abad ini mengabdi sejak ia masih duduk di bangku SMP kelas 2. Tentu saja, beliau populer di masanya.
Tangan ajaib itulah yang menghembuskan nama Lembur Kuring & Seafood Parung ke telinga Megawati Soekarno Putri dan Fadli Zone. Hidangan pepes ikan mas atau versi goreng-gorengan menjadi menu favorite ke dua politikus tersebut.
Fyi, ukuran jumbo bakwan jagung Lembur Kuring bikin kita keblinger. Karena satu bakwan sebenarnya bisa dipotong untuk disajikan kepada 3-4 orang. Selain itu, kita gak perlu kuatir dengan bau amis atau bibir becek ketika menyantap Pepes Patin Masak Bambu.
Karena juru masak Lembur Kuring & Seafood Parung benar-benar tahu bagaimana caranya mengeluarkan semua lemak dan minyak pada ikan patin tersebut sekaligus tetap membuat dagingnya lembut, garing, kering, dan empuk. Dua teman saya memuji citarasa pepes patin di sini.
Bagaimana dengan saya? Ah~ Kalau saya sih, yang penting ikan. Saya benar-benar menikmati olahan ikan bagaimanapun dihidangkannya, karena sejatinya saya benar-benar suka makan ikan. Khususnya, ikan laut. Sayangnya, mereka tidak menyediakan ikan asin di sini.
Saya bisa kasih rekomendasi menu hemat. Cobalah pesan nasi putih, ayam garang asam, sayur asam ala LK, dan 2 gelas teh panas manis. Totalnya hanyalag Rp59.000 (lima puluh sembilan ribu rupiah), sudah termasuk pajak dan service charge. Begini kalkulasinya:
Sepengalaman saya makan di rumah makan Sunda seperti ini, biasanya nasi putih disajikan pakai bakul nasi. Harga nasi putih adalah Rp7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah). Seandainya pun, disajikan di piring, cobalah untuk makan sepiring berdua. Romantis, kan? Hehehe.
Menu ayam garang asam, kita bisa dapat dua potong ayam untuk harga Rp20.500 (dua puluh ribu lima ratus rupiah). Ditambah semangkuk sayur asam ala LK seharga Rp11.000 (sebelas ribu rupiah).
Terakhir, apapun makanannya, minumnya teh manis hangat. Harga segelas teh panas manis berkisar Rp6.000 (enam ribu rupiah). Karena datang berdua, jadi pesanlah dua gelas saja. Total, Rp12.000 (dua belas ribu rupiah).
Jangan lupa, bahwa harga makan dan minum di Lembur Kuring & Seafood Parung ini belum termasuk pajak 10% dan service charge 5%. Harga selengkapnya bisa dilihat di foto menu berikut ini:
Hanya saja, permasalahannya, buat seorang blogger kampung seperti saya, makan di restoran Sunda mewah di tepi Setu Lebak Wangi merupakan bagian dari pesta rakyat. Gimana gak? Harga semua hidangan favorite saya tesebut benar-benar di luar jangkauan. Roaming.
Harga 2 bakwan jagung mencapai Rp20.000 (dua puluh ribu rupiah). Kemudian, Rp29.000 (dua puluh sembilan ribu rupiah) untuk 6 bola-bola pisang goreng. Dan, colenak dari keluarga tape-tapean menguras dompet saya hingga Rp29.000 (dua puluh sembilan ribu rupiah).
Sudah ada bayangan tentang perkiraan harga seporsi pepes patin bakar bambu, gurame acar kuning, nasi liwet, dan udang saos madu?
Dari luar hingga meja resepsionis, rasam Sunda terasa kental. Saya bisa melihat saung-saung dari rotan khas gubuk di tengah pematang sawah. Batang bambu kuning melekat pada tiang-tiang penyangga bangunan. Bagian atapnya dihias dengan dedaunan bambu dipadu jerami kering.
Tidak hanya itu. Bebatuan kali halus juga dimanfaatkan sebagai daya pikat bangunan tersebut. Seakan-akan alam menjadi bagian alami dari ekosistem mereka. Namun, cobalah untuk masuk ke dalam. Kita akan melihat tema yang berbeda.
Western. Koboi. Meksiko. England. Inilah yang disebut sebagai selera orang-orang bule. Mereka memasang lampu-lampu gantung rotan bergaya sarang burung. Furniture kayu berwarna cokelat tua menjadi theme of the year.
Ruang yang sedap dipandang selaras dengan sajian cantik nan mempesona ala koki restoran Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung. Contohnya cemilan pisang goreng yang pas disantap bersama teh lemon hangat.
Beberapa teman-teman blogger saya tidak menyangka kalau bola-bola keemasan pada piring saji di hadapan mereka rupanyan pisang goreng. Saya pun baru tahu kalau colenak bisa dibentuk layaknya cream cheese cake. Wah! Hidangan mewah rasa nusantara.
Tapi gimana nih kalau misalnya tempatnya agak ruwet? Misalnya, kalau berangkat dari Stasiun Bogor menuju Restoran Lembur Kuring & Seafood Parung. Cobalah untuk berjalan ke Pasar Anyar, dan temukan angkot hijau dengan nomor trayek 16, jurusan Salabenda - Pasar Anyar.
Pastikan kamu naik angkutan yang ke arah Salabenda. Kemudian mintalah supir angkotnya menurunkan kamu di depan Perumahan Tamansari Persada Bogor. Bayar Rp3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per kepala.
Dari tempat kamu turun tadi, jangan menyebrang. Tetaplah berada di sisi kiri jalan (lebih tepatnya di seberang jalan Perumahan Tamansari Persada tersebut, dan cobalah untuk menyetop bis ke arah Tangerang. Biasanya, warna bisnya kalau gak putih, ya cokelat.
Sebelum naik angukat, biasakan bertanya dulu ke supir atau kenek angkotnya, "Bang, jurusan Tangerang, ya? Tolong turunin di depan Lembur Kuring & Seafood Parung, ya!" Tarifnya sendiri Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah).
Buat pengguna Grab, Gojek, Bluebird Online, atau angkutan online lainnya, bisa menggunakan Google Maps atau Waze untuk menunjukkan arah. Jangan lupa untuk memperhatikan tarif dan estimasi perjalanan kamu, biar tetap hemat ongkos serta memiliki waktu berkendara yang efektif.
Kebanyakan orang mengeluhkan tentang kinerja staf, pramusaji, dan koki rumah makan ala Sunda satu ini. Mulai dari keterampilan, kecekatan, dan kemampuan menyortir prioritas konsumen.
Dari komentar-komentar tersebut, tampak jelas bahwa Sistem FIFO (First In First Out) belum dijalankan dengan maksimal. Dan, yaaah yaaah, kalau soal keramah-tamahan, murah senyum, dan hal-hal semacam itu memang sudah seharusnya ada, karena itu masuk ke standard pelayanan, kan?
Soal rasa? Jangan ditanya. Katanya sih, menurun drastis. Yang tadinya enak banget, jadi sekedarnya atau ala kadarnya. Lumayan lah. Makanan Lembur Kuring Parung tempo dulu sebelum renovasi, masih jauh lebih nikmat dan yahud.
Komentar pedas lainnya, juga mengatakan bahwa harga di restoran ini pun naik drastis. Mahalnya gak ketulungan. Seandainya konsumen disuruh memilih makan sayur asem di restoran Padang langganan atau di situ? Katanya, cukup sekali saja dia makan di Lembur Kuring Parung.
Bagi saya pribadi, Lembur Kuring & Seafood Parung termasuk tempat yang bikin mager (malas gerak) dan nyaman buat bersantai sambil ngomongin hal romatis atau sekedar bernostalgia di acara reunian. Buat kumpul keluarga pun, cocok juga. Terutama jika kita dapat tempat di Hall atas.
Tempat parkirnya luas. Sepertinya sudah dipersiapkan untuk menampung lebih dari 50 mobil, 100 motor, dan 10 bis besar. Pemandangan Danau/Setu Lebak Wangi bisa kita nikmati dari tiga spot untuk leyeh-leyeh. Yaitu, di lantai 2, lantai dasar, dan gazebo/saung-saung di tepi danau.
Lalu, ada outdoor playground-nya. Jadi, orangtua yang bawa anak-anak, bisa langsung ngajak anak main di luar. Sayangnya, Bogor dikenal sebagai Kota Hujan. Hal ini bikin taman bermain tersebut terasa useless dan meaningless. Karena lokasinya bakalan basah kuyup gara-gara kehujanan.
Musholanya sendiri dekat dengan parkiran depan restoran. Hanya saja, tempat wudhu laki-laki dan perempuan disatukan. Dan, berada di area terbuka. Sebagai muslimah, kekurangan ini membuat saya kesulitan menjaga aurat saat ngambil wudhu.
Selain itu, musholanya pun sempit dan pembagian ruangnya tidak proporsional. Sehingga, jika pengunjungnya banyak, jama'ah pria terpaksa memasuki area sholat perempuan. Mau tidak mau, para akhwat terpaksa berbaur dengan laki-laki karena kehabisan tempat, bahkan mengalah.
Jangan-jangan, sebenarnya tidak disediakan tempat sholat khusus perempuan, ya? Oh ya, waktu pertama kali datang, kondisi kebersihan mukena baik-baik saja sih. Tapi entah mengapa, belakangan ada pengunjung resto yang mengeluh rukuhnya bau penguk seperti tidak pernah dicuci.
Tempatnya nyaman dan bersih. Parkirannya luas. Mushola ada di bagian depan. Kita tetap bisa menikmati pemandangan Danau Lebak Wangi sambil menyantap hidangan dengan rasa yang lumayan.
Ditinjau dari segi harga, saya sepakat bahwa menu-menunya memang relatif mahal. Mungkin konsep high class for high executive membuat Lembur Kuring Parung pantas menawarkan menu yang expensive. Ini hanya berlaku jika dibandingkan dengan restoran sejenis di area Bogor.
Selain itu, menurut saya, Lembur Kuring Parung cocok dijadikan tempat buat merayakan moment terbaik, seperti resepsi pernikahan, tunangan, pesta ulang tahun, perayaan tahun baru, anniversary, dan syukuran pernikahan tahun emas.
Tapi, untuk melaksanakan rencana-rencana tersebut, sebaiknya kita reservasi dulu. Jadi, kebagian tempat di hari H. Dengan melakukan ini, kita telah mempermudah diri sendiri karena mereka akan membantu kita mempersiapkan acaranya.
Jalan Raya Parung Bogor (Samping Danau/Setu Lebak Wangi)
Pamegar Sari, RT. 003 / RW. 02,
Pemagarsari, Parung, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Kode Pos 16330, Indonesia
Kurang lebih sekitar 1 km dari Pasar Parung ke arah Kota Bogor. Kalau mau tanya-tanya atau melakukan reservasi bisa menelepon ke:
📞 (0251) 861-1415
📱 0813-8119-9663 / 0877-7515-7379
Yang sering dikeluhkan customer tentang Lembur Kuring & Seafood Parung, adalah:
Okelah, segini dulu aja ya, review dari saya tentang Rumah Makan Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung tahun 2018. Tentu saja, ulasan ini tidak bersifat permanen, karena boleh jadi restoran satu ini bakalan menghadirkan lebih banyak kejutan dan peningkatan.
Btw, kamu pernah makan di sini? Share ya, cerita kamu di restoran keluarga ala Sunda Lembur Kuring cabang Parung. Kalau kamu punya menu favorit di sini, ketik di kolom komentar ya. Alright! Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Nah! Di tahun 2018, rumah makan khas Sunda yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Parung ini baru selesai direnovasi. Nuansa pedesaan di tengah kota merupakan tema yang mereka usung untuk kembali merebut throphy jawara kuliner se-Jawa Barat.
Apa saja yang saya tahu tentang Lembur Kuring & Seafood Parung? Kamu bisa klik tombol Play di audio ini buat dengerin review singkatnya. Kamu juga bisa baca ulasan lanjutannya dengan cara scroll ke bawah, ya. Kuy! Kita lanjutin ngobrol lagi.
Mengenal sejarah Lembur Kuring & Seafood Parung
Kalau ngomongin soal riwayat masa lalu rumah makan Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung, kita bisa baca tulisan Mbak Arni di blog Ngiring Melali. Dari artikel tersebut, kita akan memahami strategi pemasaran mereka dalam upaya merebut kembali kejayaan di dunia kuliner se-Jawa Barat.Konon katanya, mereka memiliki satu juru masak kunci yang sudah bekerja selama 53 tahun. Namanya, Ibu Rohmah. Wanita setengah abad ini mengabdi sejak ia masih duduk di bangku SMP kelas 2. Tentu saja, beliau populer di masanya.
Tangan ajaib itulah yang menghembuskan nama Lembur Kuring & Seafood Parung ke telinga Megawati Soekarno Putri dan Fadli Zone. Hidangan pepes ikan mas atau versi goreng-gorengan menjadi menu favorite ke dua politikus tersebut.
Apa saja nih menu best seller-nya?
Makanan yang paling sering dipesan adalah Ikan Mas Bakar Rica-rica, Gurame Goreng Terbang Ala LK, Gurame Acar Kuning, Patin Bakar Bambu, dan Bakwan Jagung.Fyi, ukuran jumbo bakwan jagung Lembur Kuring bikin kita keblinger. Karena satu bakwan sebenarnya bisa dipotong untuk disajikan kepada 3-4 orang. Selain itu, kita gak perlu kuatir dengan bau amis atau bibir becek ketika menyantap Pepes Patin Masak Bambu.
Karena juru masak Lembur Kuring & Seafood Parung benar-benar tahu bagaimana caranya mengeluarkan semua lemak dan minyak pada ikan patin tersebut sekaligus tetap membuat dagingnya lembut, garing, kering, dan empuk. Dua teman saya memuji citarasa pepes patin di sini.
Bagaimana dengan saya? Ah~ Kalau saya sih, yang penting ikan. Saya benar-benar menikmati olahan ikan bagaimanapun dihidangkannya, karena sejatinya saya benar-benar suka makan ikan. Khususnya, ikan laut. Sayangnya, mereka tidak menyediakan ikan asin di sini.
Strategi Cuan modal 50ribuan
Pengen kencan romantis bareng si dia?Saya bisa kasih rekomendasi menu hemat. Cobalah pesan nasi putih, ayam garang asam, sayur asam ala LK, dan 2 gelas teh panas manis. Totalnya hanyalag Rp59.000 (lima puluh sembilan ribu rupiah), sudah termasuk pajak dan service charge. Begini kalkulasinya:
Sepengalaman saya makan di rumah makan Sunda seperti ini, biasanya nasi putih disajikan pakai bakul nasi. Harga nasi putih adalah Rp7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah). Seandainya pun, disajikan di piring, cobalah untuk makan sepiring berdua. Romantis, kan? Hehehe.
Menu ayam garang asam, kita bisa dapat dua potong ayam untuk harga Rp20.500 (dua puluh ribu lima ratus rupiah). Ditambah semangkuk sayur asam ala LK seharga Rp11.000 (sebelas ribu rupiah).
Terakhir, apapun makanannya, minumnya teh manis hangat. Harga segelas teh panas manis berkisar Rp6.000 (enam ribu rupiah). Karena datang berdua, jadi pesanlah dua gelas saja. Total, Rp12.000 (dua belas ribu rupiah).
Jangan lupa, bahwa harga makan dan minum di Lembur Kuring & Seafood Parung ini belum termasuk pajak 10% dan service charge 5%. Harga selengkapnya bisa dilihat di foto menu berikut ini:
Menu Lembur Kuring & Seafood Parung Halaman Belakang |
Makanan favorit saya di Lembur Kuring & Seafood Parung
Saya suka pepes patin bakar bambu, gurame acar kuning, udang saos madu, nasi liwet, bola-bola pisang goreng, bakwan jagung, dan colenak. Oh ya, saya menyukai bubur goreng Lembur Kuring. Buburnya unik, karena di bagian dasarnya ada kuning telur setengah matang.Hanya saja, permasalahannya, buat seorang blogger kampung seperti saya, makan di restoran Sunda mewah di tepi Setu Lebak Wangi merupakan bagian dari pesta rakyat. Gimana gak? Harga semua hidangan favorite saya tesebut benar-benar di luar jangkauan. Roaming.
Harga 2 bakwan jagung mencapai Rp20.000 (dua puluh ribu rupiah). Kemudian, Rp29.000 (dua puluh sembilan ribu rupiah) untuk 6 bola-bola pisang goreng. Dan, colenak dari keluarga tape-tapean menguras dompet saya hingga Rp29.000 (dua puluh sembilan ribu rupiah).
Sudah ada bayangan tentang perkiraan harga seporsi pepes patin bakar bambu, gurame acar kuning, nasi liwet, dan udang saos madu?
Menu Lembur Kuring & Seafood Halaman Depan |
Kenapa harus makan di Lembur Kuring & Seafood Parung?
Banyak mantan penggemar Rumah Makan Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung menginformasikan rasa, nuansa, dan harganya yang berubah drastis. Konsep restoran ini terkesan romatis ala Western.Dari luar hingga meja resepsionis, rasam Sunda terasa kental. Saya bisa melihat saung-saung dari rotan khas gubuk di tengah pematang sawah. Batang bambu kuning melekat pada tiang-tiang penyangga bangunan. Bagian atapnya dihias dengan dedaunan bambu dipadu jerami kering.
Tidak hanya itu. Bebatuan kali halus juga dimanfaatkan sebagai daya pikat bangunan tersebut. Seakan-akan alam menjadi bagian alami dari ekosistem mereka. Namun, cobalah untuk masuk ke dalam. Kita akan melihat tema yang berbeda.
Western. Koboi. Meksiko. England. Inilah yang disebut sebagai selera orang-orang bule. Mereka memasang lampu-lampu gantung rotan bergaya sarang burung. Furniture kayu berwarna cokelat tua menjadi theme of the year.
Ruang yang sedap dipandang selaras dengan sajian cantik nan mempesona ala koki restoran Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung. Contohnya cemilan pisang goreng yang pas disantap bersama teh lemon hangat.
Beberapa teman-teman blogger saya tidak menyangka kalau bola-bola keemasan pada piring saji di hadapan mereka rupanyan pisang goreng. Saya pun baru tahu kalau colenak bisa dibentuk layaknya cream cheese cake. Wah! Hidangan mewah rasa nusantara.
Transportasi ke Lembur Kuring & Seafood Parung
Untuk kamu yang kepengen mampir ke sini dari Terminal Baranangsiang, Mall Botani Square, atau sepanjang area Jalan Pajajaran, tidak perlu kuatir dengan trayek angkutannya. Karena, tinggal naik bis satu kali trayek Bogor-Tangerang. Ongkosnya Rp15.000 (lima belas ribu rupiah) saja.Tapi gimana nih kalau misalnya tempatnya agak ruwet? Misalnya, kalau berangkat dari Stasiun Bogor menuju Restoran Lembur Kuring & Seafood Parung. Cobalah untuk berjalan ke Pasar Anyar, dan temukan angkot hijau dengan nomor trayek 16, jurusan Salabenda - Pasar Anyar.
Pastikan kamu naik angkutan yang ke arah Salabenda. Kemudian mintalah supir angkotnya menurunkan kamu di depan Perumahan Tamansari Persada Bogor. Bayar Rp3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per kepala.
Dari tempat kamu turun tadi, jangan menyebrang. Tetaplah berada di sisi kiri jalan (lebih tepatnya di seberang jalan Perumahan Tamansari Persada tersebut, dan cobalah untuk menyetop bis ke arah Tangerang. Biasanya, warna bisnya kalau gak putih, ya cokelat.
Sebelum naik angukat, biasakan bertanya dulu ke supir atau kenek angkotnya, "Bang, jurusan Tangerang, ya? Tolong turunin di depan Lembur Kuring & Seafood Parung, ya!" Tarifnya sendiri Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah).
Buat pengguna Grab, Gojek, Bluebird Online, atau angkutan online lainnya, bisa menggunakan Google Maps atau Waze untuk menunjukkan arah. Jangan lupa untuk memperhatikan tarif dan estimasi perjalanan kamu, biar tetap hemat ongkos serta memiliki waktu berkendara yang efektif.
Apa kata mereka tentang Lembur Kuring Parung?
Ulasan singkat ini saya rangkum dari halaman review tentang Lembur Kuring & Seafood Parung di Google Maps. Walaupun banyak yang memberikan nilai positif, namun tidak sedikit pula pengunjung restoran yang memiliki pengalaman tidak memuaskan.Kebanyakan orang mengeluhkan tentang kinerja staf, pramusaji, dan koki rumah makan ala Sunda satu ini. Mulai dari keterampilan, kecekatan, dan kemampuan menyortir prioritas konsumen.
Dari komentar-komentar tersebut, tampak jelas bahwa Sistem FIFO (First In First Out) belum dijalankan dengan maksimal. Dan, yaaah yaaah, kalau soal keramah-tamahan, murah senyum, dan hal-hal semacam itu memang sudah seharusnya ada, karena itu masuk ke standard pelayanan, kan?
Soal rasa? Jangan ditanya. Katanya sih, menurun drastis. Yang tadinya enak banget, jadi sekedarnya atau ala kadarnya. Lumayan lah. Makanan Lembur Kuring Parung tempo dulu sebelum renovasi, masih jauh lebih nikmat dan yahud.
Komentar pedas lainnya, juga mengatakan bahwa harga di restoran ini pun naik drastis. Mahalnya gak ketulungan. Seandainya konsumen disuruh memilih makan sayur asem di restoran Padang langganan atau di situ? Katanya, cukup sekali saja dia makan di Lembur Kuring Parung.
Testimoni saya tentang Lembur Kuring Parung
Pertama kali datang ke sini bareng teman-teman Blogger Bogor (Blogor), hari itu merupakan moment test the water Lembur Kuring & Seafood Parung usai renovasi. Well, anggaplah kami termasuk 20 pelanggan pertama. Karena, rumah makan satu ini juga masih dalam tahap beres-beres.Bagi saya pribadi, Lembur Kuring & Seafood Parung termasuk tempat yang bikin mager (malas gerak) dan nyaman buat bersantai sambil ngomongin hal romatis atau sekedar bernostalgia di acara reunian. Buat kumpul keluarga pun, cocok juga. Terutama jika kita dapat tempat di Hall atas.
Tempat parkirnya luas. Sepertinya sudah dipersiapkan untuk menampung lebih dari 50 mobil, 100 motor, dan 10 bis besar. Pemandangan Danau/Setu Lebak Wangi bisa kita nikmati dari tiga spot untuk leyeh-leyeh. Yaitu, di lantai 2, lantai dasar, dan gazebo/saung-saung di tepi danau.
Lalu, ada outdoor playground-nya. Jadi, orangtua yang bawa anak-anak, bisa langsung ngajak anak main di luar. Sayangnya, Bogor dikenal sebagai Kota Hujan. Hal ini bikin taman bermain tersebut terasa useless dan meaningless. Karena lokasinya bakalan basah kuyup gara-gara kehujanan.
Musholanya sendiri dekat dengan parkiran depan restoran. Hanya saja, tempat wudhu laki-laki dan perempuan disatukan. Dan, berada di area terbuka. Sebagai muslimah, kekurangan ini membuat saya kesulitan menjaga aurat saat ngambil wudhu.
Selain itu, musholanya pun sempit dan pembagian ruangnya tidak proporsional. Sehingga, jika pengunjungnya banyak, jama'ah pria terpaksa memasuki area sholat perempuan. Mau tidak mau, para akhwat terpaksa berbaur dengan laki-laki karena kehabisan tempat, bahkan mengalah.
Jangan-jangan, sebenarnya tidak disediakan tempat sholat khusus perempuan, ya? Oh ya, waktu pertama kali datang, kondisi kebersihan mukena baik-baik saja sih. Tapi entah mengapa, belakangan ada pengunjung resto yang mengeluh rukuhnya bau penguk seperti tidak pernah dicuci.
Tempatnya nyaman dan bersih. Parkirannya luas. Mushola ada di bagian depan. Kita tetap bisa menikmati pemandangan Danau Lebak Wangi sambil menyantap hidangan dengan rasa yang lumayan.
Ditinjau dari segi harga, saya sepakat bahwa menu-menunya memang relatif mahal. Mungkin konsep high class for high executive membuat Lembur Kuring Parung pantas menawarkan menu yang expensive. Ini hanya berlaku jika dibandingkan dengan restoran sejenis di area Bogor.
Kapan waktu terbaik makan di sini?
Waktu terbaik makan di Lembur Kuring adalah pas punya uang yang cukup, hehehe. Fyi, di sini juga ada live music dari jam 4 sore sampai jam 9 malam (16.00 - 21.00 WIB).Selain itu, menurut saya, Lembur Kuring Parung cocok dijadikan tempat buat merayakan moment terbaik, seperti resepsi pernikahan, tunangan, pesta ulang tahun, perayaan tahun baru, anniversary, dan syukuran pernikahan tahun emas.
Tapi, untuk melaksanakan rencana-rencana tersebut, sebaiknya kita reservasi dulu. Jadi, kebagian tempat di hari H. Dengan melakukan ini, kita telah mempermudah diri sendiri karena mereka akan membantu kita mempersiapkan acaranya.
Lokasi, kontak, dan cara reservasi
Kalau kamu tertarik untuk datang ke Lembur Kuring Parung bisa datang ke alamat:Jalan Raya Parung Bogor (Samping Danau/Setu Lebak Wangi)
Pamegar Sari, RT. 003 / RW. 02,
Pemagarsari, Parung, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Kode Pos 16330, Indonesia
Kurang lebih sekitar 1 km dari Pasar Parung ke arah Kota Bogor. Kalau mau tanya-tanya atau melakukan reservasi bisa menelepon ke:
📞 (0251) 861-1415
📱 0813-8119-9663 / 0877-7515-7379
Pro dan kontra makan di Lembur Kuring Parung
Buat kamu yang pengen tahu ulasan ringkas tentang seberapa yahud restoran ini dijadikan tempat kongkow bareng teman, sahabat, kolega, dan keluarga, silakan baca kesimpulan saya ini, ya. Enaknya makan di Lembur Kuring Parung, yaitu:- Lokasinya dipinggir jalan, jadi mudah diakses dan gampang ditemukan
- Ruangannya adem, nyaman, dan luas
- Pelayanannya ramah
- Ada mushola lengkap dengan tempat wudhu dan perangkat alat sholat
- Ada outdoor playground buat anak-anak
- Ada saung-saung di tepi danau buat lesehan
- Food plating/tampilan hidangannya cantik
- Siap menerima reservasi untuk event pernikahan atau ulang tahun
- Ruangannya luas
- Meja-mejanya juga banyak dan tertata rapi
- Makanannya dibuat menggunakan bahan-bahan segar dan alami
- Manajer pemasaran hingga customer service siap menjawab pertanyaan customer
- Ada live music dari pukul 16:00 - 21:00 WIB
Yang sering dikeluhkan customer tentang Lembur Kuring & Seafood Parung, adalah:
- Kalau lagi padat pengunjung (hectic), banyak staf yang masih keteteran, jadi kurang konsentrasi melayani pesanan pelanggan
- Harga makanannya mahal untuk menu yang biasa-biasa saja, jadi susah bersaing dengan warung makan Sunda dengan konsep serupa
- Katanya seafood tapi menu makanan lautnya sedikit
- Musholanya sempit
- Jumlah mukenanya terbatas
- Tempat wudhunya di area terbuka, menyusahkan muslimah dalam menjaga aurat ketika menyucikan dirinya
- Belum melayani order online, sekalipun maksain beli pakai Go Food atau Grab Food, ongkirnya bisa jadi lebih mahal dari harga makanannya. Wait! Ini tergantung jarak sih.
- Untuk hidangan tertentu butuh waktu lama dalam penyajian
Okelah, segini dulu aja ya, review dari saya tentang Rumah Makan Sunda Lembur Kuring & Seafood Parung tahun 2018. Tentu saja, ulasan ini tidak bersifat permanen, karena boleh jadi restoran satu ini bakalan menghadirkan lebih banyak kejutan dan peningkatan.
Btw, kamu pernah makan di sini? Share ya, cerita kamu di restoran keluarga ala Sunda Lembur Kuring cabang Parung. Kalau kamu punya menu favorit di sini, ketik di kolom komentar ya. Alright! Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Ahhhh harganya bersahahat banget. dan bakwan jagungnya cantik dan gede gede, pantes lha wong bisa dibagi 3-4 .... sebagai pecinta bakwan jagung bakalan kau makan sendiri. hahahah
BalasHapusHahaha... Iya mak.. bener banget... sebagai pecinta bakwan jagung, bakalan puas disuguhi ini...
HapusSampe lupa namanya apaaa ini resto populer 90an di Parung yg barusan direnov. Baru inget ini namanya. Mau coba ah rasanya sprt apa skrg. Kalau parkirannya makin nyaman kayaknya ya
BalasHapusWaaah ada kang unggul di sini... selamat datang suhu! iya nih kak, artikel ini ditulis tahun 2018... di saat pandemi gini, aku masih belum update seperti apa kondisinya...
Hapus