Dengan mengikuti step by step cara review produk atau jasa ala blogger profesional lainnya, saya mencoba memberikan penilaian sedetail dan seaktual mungkin tentang Hostinger sebagai penyedia layanan web hosting internasional yang berkiprah di Indonesia.
Awalnya, selama proses pembuatan artikel, saya berencana memanfaatkan blog pribadi di Wordpress untuk menguji performa server dan membuktikan sendiri validitas semua informasi yang tertera di website Hostinger.
Sayangnya, rencana tersebut belum bisa sepenuhnya direalisasikan karena keterbatasan saya.
Review ini dibuat berdasarkan pengamatan dari user untuk user. Isinya memuat perbandingan harga, paket istimewa yang ditawarkan, dan metode pembayaran yang diterima oleh 6 besar provider hosting kelas kakap di Indonesia.
Selamat membaca cuplikan investigasi saya. Semoga bermanfaat.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh melalui Halaman Tentang Kami, tergambar jelas di timeline bahwa 14 tahun silam Hostinger tampil sebagai perusahaan perseorangan di Kaunas, Lithuania.
Setelah 6 tahun sejak perusahaan didirkan pada November 2004, Hostinger berhasil meraih pelanggan ke satu juta mereka di bulan Oktober 2010. Namun, kisah perjalanan bisnis perusahaan yang menyediakan layanan web hosting yang sudah go internasional ini masih belum berakhir.
Terus terang, nama Idhostinger lebih familiar daripada Hostinger itu sendiri. Bagi saya, nama terbaru mereka bagaikan identitas baru. Singkat cerita, keduanya merupakan perusahaan yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada simplicity.
Jika kamu pernah berkunjung ke website-nya dan sedikit peka, maka boleh jadi kamu juga bisa merasakan kesederhanaan mereka. Mulai dari desain website, bentuk logo, hingga pemilihan nama domain.
Pada tahun 2013, Hostinger meresmikan pembukaan cabang di Indonesia. Niagahoster hadir sebagai anak perusahaan mereka.
Beberapa blogger, reviewer, dan konsultan hosting mem-blow-up informasi bahwa sebagai pemain baru, Niagahoster mampu meraih lebih dari 30.000 pengguna hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Bahkan, dia pun masuk ke jajaran TOP 3 rekomendasi web hosting Indonesia.
Faktanya, Niagahoster adalah pemain lama berseragam baru. Jika diibaratkan bermain catur, dia berperan sebagai Peluncur, dimana kedatangannya pada 20 menit pertama dimanfaatkan untuk mengejutkan lawan.
Mulai dari titik inilah, rasa heran yang sempat saya ungkapkan pada artikel "Puas 100 Persen! Begini Cara Riset Keyword Low Competition Pakai Semrush", akhirnya gugur. Cobalah untuk nge-scroll artikelnya ke bawah karena saya menutupnya dengan hasil eksperimen bersama Niagahoster.
Kali ini saya menyambangi website salah satu penyedia layanan hosting dalam dan luar negeri yang beralamat di www.hostinger.co.id, baik melalui browser desktop maupun mobile. Ada dua perbedaan di sini, yaitu dari segi tampilan dan kelengkapan informasi.
Tampilan website Hostinger memang bisa menyesuaikan diri tergantung ukuran layar. Wajar saja, karena mayoritas profesional desainer web sudah semakin gencar mempopulerkan desain yang responsive. Pun banyak user mengacungi jempol gara-gara kehadiran framework tersebut.
Tapi berbeda experience ketika kita membukanya menggunakan mobile browser. Kedua informasi penting tersebut seketika ditenggelamkan oleh Tab Menu dan icon burger ( ⡆). Walhasil, saya harus kembali membuka website Hostinger melalui desktop untuk melihat nomor telepon kantor mereka.
Bayangkan saja, paket Web Hosting Premium seharga Rp99.950 bisa turun drastis hingga menyentuh angka Rp9.995 di masa promo. Tertarik? Tertarik dong.
Saya pun segera klik tombol "Beli Sekarang". Rupanya, diskon 90% hanya diberikan untuk penyewaan hosting selama 3 bulan. Sedangkan, untuk jangka waktu sewa yang lebih lama seperti 12, 24, dan 48 bulan, diskonnya terus turun hingga menyentuh level 57%.
Uniknya dari sistem turun level diskonan di Hostinger ini, potongan harga terendah justru diberikan pada durasi sewa hosting selama 12 bulan. Selain itu, level diskon bergerak naik. Namun, dimulai dari jangka waktu penyewaan hosting inilah, kita bisa mendapatkan gratis domain.
Sehingga, saya gak bisa nge-stalking ala anonymous. Mau gak mau, memang harus telepon atau kirim email untuk berkonsultasi atau mencari tahu lebih lanjut.
Di satu sisi, hal ini bisa menjadi kelemahan, di samping menjadi kekuatan. Keuntungan untuk Hostinger adalah telemarketingnya bisa lebih fokus kepada calon konsumen yang berpotensi. Di samping itu, kecepatan akses website pun berada di posisi green light.
Sayangnya, bagi saya sebagai pengunjung, keputusan meniadakan live chat membuat saya merasa insecure atau kurang nyaman. Guys, saya mau berbagi pengalaman.
Begitu saya sadar bahwa di website Hostinger tidak tersedia pop up live chat. Saya berusaha mencari cara untuk berkomunikasi dengan bagian support-nya. Terkaan saya saat itu, mungkin fitur online customer service diletakkan di halaman Hubungi Kami.
Singkat cerita, tombol "Chat" pada page tersebut ternyata mengarah ke jalur pengiriman tiket. Jadi, komunikasinya via email. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, sangat disayangkan. Saya harap, suatu hari Hostinger menambah widget live support.
* Kita juga bisa melakukan pembayaran menggunakan akun Paypal yang belum terverifikasi.
** Bagian ini sebenarnya sama saja dengan transfer antar bank biasa
Kamu tertarik nyobain ngehosting di Hostinger? Kuy! Gali informasi lebih banyak tentang mereka di website Hostinger (www.hostinger.co.id). Atau telepon ke nomor (+62274) 5011 390. Bisa juga kirim email ke id@hostinger.com.
* Jika kamu memilih metode ini, kamu bisa meminta bantuan kasir untuk melakukan transaksi pembayaran ke dompet Doku Pay.
Buat kamu yang ngiler sama harga hosting murah dari provider kece satu ini, silakan kunjungi website Niagahoster di www.niagahoster.co.id. Kamu bisa juga konsultasi dulu dengan operator mereka melalui live chat atau telepon di nomor (+62274) 2920443.
Di zaman serba mahal ini, duit Rp10.000 bisa buat beli apa?
Hey! Kamu tahu gak? Cuma dengan modal ceban kamu bisa beli paket personal hosting. Cocok banget buat blogger, bikin website portofolio pribadi, form email sederhana, dan online presence yang simpel.
Tapi dengan catatan, seluruh paket hosting yang ditawarkan oleh Rumahweb tidak termasuk domain gratis.
Saya pun mencoba menggali lebih banyak informasi lagi tentang tarif ngehosting di sini. Rupanya, hosting dan domain dibeli secara terpisah. Pembayaran sebesar Rp7.500 per bulan hanya untuk sewa hosting dengan disk space 50MB. Sedangkan, untuk memiliki domain diperlukan ongkos tambahan.
Kuota penyimpanan sebesar 50 MB masih belum cukup juga? Kalau gitu, kamu bisa cobain paket seed yang serba unlimited. Harga normalnya fix di angka Rp60.000 (enam puluh ribu rupiah). Tentunya, tanpa domain gratisan.
Pengen order? Begini simulasi hitungannya. Asumsikan kita beli hosting paket seed yang kena harga promo Rp19.900 per bulan. Pada tahun pertama, kita hanya perlu membayar biaya hosting dan ID privacy seharga Rp10.000 saja.
Kalau semuanya dihitung dan sudah termasuk PPN 10%, maka total belanjaan kita adalah Rp273.680. Begitu kita masuk ke tahun kedua dan melakukan perpanjang hingga tahun-tahun berikutnya, kita akan dikenakan tarif normal penyewaan hosting dan domain.
Seberapa normal? Total tagihan tahunan yang harus kita bayar adalah ((Rp60.000 x 12 bulan) + Rp120.000 untuk domain TLD dot com + Rp10.000 untuk ID privacy) + PPN 10%. Ini merupakan simulasi sewa paket hosting dan domain termurah di Rumahweb.
Untuk pembayarannya sendiri, Rumahweb menyediakan 2 metode, yaitu:
Kamu tertarik menjadi salah satu anggota orang rumah? Obati homesick kamu dengan pulang ke Rumahweb di alamat www.rumahweb.com. Kamu juga bisa ngobrol sama orang rumah melalui live chat, atau telepon ke nomor (+62274) 8822 57, kemudian tekan ekstensi "1".
Nah! Guys, daripada ngebayangin muntahan camer jadi warna-warni seperti pelangi, mendingan kita warnai website kita pakai Warnahost. Baidewey eniwey, sudah pernah dengar profil provider hosting Indonesia satu ini belum?
Namanya memang gak sesanter Hostinger, Niagahoster, Rumahweb, Dewaweb, atau Domainesia. Tapi, bicara soal rekomendasi tempat hosting versi user to user, Warnahost rupanya mendapat predikat the best value with the best feature.
Katanya sih, hosting ini menawarkan harga yang ramah di kantong, stafnya supel, dan cocok buat penggiat UKM. Se-the best itukah, Warnahost? Singkat cerita, saya mampir ke website Warnahost. Hal pertama yang saya cek adalah harga dan fitur.
Paket hemat dibuka dari harga Rp15.000 per bulan. Dengan menyewa paket hosting ini, kamu akan mendapatkan 512 MB disk space tanpa domain gratisan.
Warnahost baru memberikan gratis domain kepada usernya yang mau menyewa paket dedicated hosting Cloud Mega, Giga, atau Exa. Harganya dimulai dari Rp100.000 per bulan, dengan kapasitas penyimpanan data sebesar 10 GB.
Dibandingkan provider lainnya, Warnahost memang tidak menyediakan paket SSD disk space yang unlimited. Namun, mereka berani jamin mampu menyediakan 30 GB untuk memuaskan pelanggannya yang memesan paket Cloud Exa seharga Rp300.000 per bulan.
Mau beli hosting murah meriah ala Mewdavinci.com? Kamu bisa mulai dari paket Cloud Hemat, kemudian pilih domain paling murah. Berdasarkan keterangan dari operator Warnahost, harga register domain sama dengan harga perpanjang.
Kalau cara ini diterapkan, kamu bisa memiliki website pribadi dan simple hanya dengan mengeluarkan cost bulanan sekitar Rp19.000 saja.
Pembayarannya sendiri bisa dilakukan dengan 3 metode, yaitu:
Mau sewa hosting di Warnahost? Cobain menjelajah ke website-nya di alamat www.warnahost.com atau ngobrol dengan operator mereka yang ramah dan bersahabat melalui live chat. Staf mereka juga bisa dihubungi melalui SMS/WhatsApp di nomor +62815 2559 9007.
Reputasinya di mata sahabat UKM, organisasi, dan pemerintah pun juga tidak main-main. Palang Merah Indonesia (PMI), BNN Bali, Pemerintah Kabupaten Bandung, Beacukai Denpasar, dan beberapa intansi lainnya pernah bekerjasama dengan BOC Indonesia.
Tidak hanya berkutat di urusan seputar hosting, setiap tahunnya Bali Orange menggelar workshop, pelatihan, dan kursus digital marketing dengan tiket masuk senilai Rp1.750.000 s/d 4.000.000 per kursi. Sebutlah tiket tersebut sebagai investasi/bekal kehidupan.
Ngomongin soal investasi. Kira-kira berapa ya kocek yang harus kita keluarkan kalau mau berinvestasi dengan cara ngehosting di Bali Orange?
Jika Rumahweb berani memberi free trial selama 3 bulan, Bali Orange tampaknya juga siap bersaing. Tidak tanggung-tanggung perusahaan penyedia layanan hosting di Bali, Indonesia, ini bersedia memberi gratis hosting setahun penuh khusus penggiat UKM.
Penawaran paket web hosting termurah dari Bali Orange adalah Rp6.250 per bulan dengan kuota webhosting sebesar 200 MB. Spacenya lebih lega dan harganya lebih murah dibandingkan Rumahweb. Tapi sekaligus lebih sedikit jika dikomparasi dengan Warnahost.
Target mereka adalah para pelajar dan mahasiswa yang ingin mencoba sekaligus mengeksplorasi dunia perhostingan. Atau, malah hanya digunakan sebagai bagian dari tugas sekolah/kampus.
Sayangnya, tawaran dari Bali Orange ini tidak sama dengan Warnahost. Sesuai judulnya, paket student yang harganya berkisar antara Rp6.250 s/d Rp37.500 memang hanya bisa dinikmati oleh para pelajar dan mahasiswa saja.
Sedangkan untuk saya yang bukan lagi pelajar atau mahasiswa, baru bisa mencicipi manisnya Bali Orange dengan membeli paket hemat yang dibuka dari harga Rp30.000 per bulan dengan kuota web hosting sebesar 1,5 GB. Tentu saja, paket hemat ini tidak dilengkapi dengan gratis domain.
Kalau mau dapat domain gratisan, kita bisa mulai dengan menyewa hosting yang berada di Paket Pro 4, Pro 5, atau Pro 6. Harga paket web hosting Pro 6 setiap bulannya adalah Rp200.000 dengan disk space sebanyak 7 GB. Tampaknya, provider ini tidak menyediakan pilihan paket unlimited.
BOC Indonesia menerima pembayaran melalui:
Menurut kamu Bali Orange merupakan provider hosting yang menarik? Sebelum kamu memutuskan menjadi salah satu pelanggan mereka atau justru memilih perusahaan lain, mendingan cek dulu deh profil BOC Indonesia melalui websitenya di www.boc.co.id, atau telepon ke +62851 0044 8807.
Kalau menurut saya pribadi, apa yang ditawarkan oleh JNHost kurang lebih mirip-mirip saja paketnya dengan kelima kompetitornya, yaitu Hostinger, Niagahoster, Rumahweb, Warnahost, dan Bali Orange.
Untuk harga paket di bawah Rp50.000, tidak dilengkapi gratis domain. Bahkan, acapkali mereka membedakan fitur yang ada pada paket shared hosting dengan paket serba unlimited. Misalnya, untuk paket web hosting J-Basic pada JNHost.
Dengan bermodal Rp15.000 per bulan, kita akan mendapatkan 2 GB disk space, litespeed webserver, dan wordpress optimized. Tapi, sekali lagi, without free domain, ya. Domain gratisan baru bisa kita peroleh jika kita mengambil paket U-Ultra atau U-Power.
Trus, perusahaan hosting saling berlomba menawarkan paket hemat, darimana dong kita bisa tahu kalau salah satu dari mereka adalah yang terbaik? Boleh jadi di antara mereka memang tidak ada yang terdepan, karena yang selalu terdepan hanyalah Yahama Valentino Rossi.
Ringkasan tentang cara memilih hosting terbaik dengan harga kompetitif dan fitur bersaing sudah saya bahas pada artikel berjudul, "Puas 100 Persen! Begini Cara Riset Keyword Low Competition Pakai Semrush".
Mungkin kalau dilihat dari judulnya, tulisan saya terkesan gak nyambung. Padahal, kalau kamu mau scroll ke bawah, kamu bakalan nemuin kriteria ideal perusahaan hosting populer.
Back to topic! Gimana dong dengan JNHost?
Awalnya, Jawanet Hosting memang lebih unggul jika dibandingkan dengan Warnahost. Dengan membeli paket di JNHost pada harga yang sama, yaitu Rp15.000, kita bisa mendapatkan kuota web hosting sebesar 2 GB.
Tapi, begitu kita beralih ke paket serba unlimited milik mereka, rupanya harganya hanya beda tipis dengan harga paket Hostinger. Bisa jadi lebih mahal, bisa juga jadi lebih murah. Semuanya tergantung sukses atau tidaknya negosiasi kita dengan telemarketing JNHost.
Seandainya saya tertarik ngehosting di sini gimana cara order dan bayarnya? Praktis, Jawanet Hosting menyediakan 3 metode pembayaran saja, yaitu melalui:
Melalui website JNHost yang beralamat di www.jnhost.co.id, kita bisa chattingan dengan live support-nya yang gak online 24 jam, dan kadang-kadang dia juga offline saat weekend. Tersedia juga nomor telepon yang bisa dihubungi melalui SMS atau panggilan biasa di nomor +62858 8558 8600.
Sampai di sini dulu ulasan dari saya. Kalau punya pengalaman ngehosting di 6 provider hosting Indonesia yang ada di artikel ini, atau mungkin di perusahaan lain, tulis kisah suka duka kamu di kolom komentar, ya.
Terima kasih, semoga bermanfaat. Sampai ketemu di artikel berikutnya.
Awalnya, selama proses pembuatan artikel, saya berencana memanfaatkan blog pribadi di Wordpress untuk menguji performa server dan membuktikan sendiri validitas semua informasi yang tertera di website Hostinger.
Sayangnya, rencana tersebut belum bisa sepenuhnya direalisasikan karena keterbatasan saya.
Review ini dibuat berdasarkan pengamatan dari user untuk user. Isinya memuat perbandingan harga, paket istimewa yang ditawarkan, dan metode pembayaran yang diterima oleh 6 besar provider hosting kelas kakap di Indonesia.
Selamat membaca cuplikan investigasi saya. Semoga bermanfaat.
Siapa itu Hostinger?
Tanggal 6 Agustus 2018 menjadi hari pertama saya mendengar nama penyedia layanan hosting di Indonesia satu ini. Walaupun begitu, saya segera menyadari benang merah antara Hostinger, Idhostinger, dan Niagahoster.Berdasarkan informasi yang saya peroleh melalui Halaman Tentang Kami, tergambar jelas di timeline bahwa 14 tahun silam Hostinger tampil sebagai perusahaan perseorangan di Kaunas, Lithuania.
Setelah 6 tahun sejak perusahaan didirkan pada November 2004, Hostinger berhasil meraih pelanggan ke satu juta mereka di bulan Oktober 2010. Namun, kisah perjalanan bisnis perusahaan yang menyediakan layanan web hosting yang sudah go internasional ini masih belum berakhir.
Terus terang, nama Idhostinger lebih familiar daripada Hostinger itu sendiri. Bagi saya, nama terbaru mereka bagaikan identitas baru. Singkat cerita, keduanya merupakan perusahaan yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada simplicity.
Jika kamu pernah berkunjung ke website-nya dan sedikit peka, maka boleh jadi kamu juga bisa merasakan kesederhanaan mereka. Mulai dari desain website, bentuk logo, hingga pemilihan nama domain.
Apa kaitan antara Hostinger, Idhostinger, dan Niagahoster?
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, baik Hostinger maupun Idhostinger merupakan penyedia layanan web hosting yang sama. Sepengetahuan saya, "idhostinger.com" merupakan web address lama milik Hostinger. Bagaimana dengan Niagahoster?Pada tahun 2013, Hostinger meresmikan pembukaan cabang di Indonesia. Niagahoster hadir sebagai anak perusahaan mereka.
Beberapa blogger, reviewer, dan konsultan hosting mem-blow-up informasi bahwa sebagai pemain baru, Niagahoster mampu meraih lebih dari 30.000 pengguna hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Bahkan, dia pun masuk ke jajaran TOP 3 rekomendasi web hosting Indonesia.
Faktanya, Niagahoster adalah pemain lama berseragam baru. Jika diibaratkan bermain catur, dia berperan sebagai Peluncur, dimana kedatangannya pada 20 menit pertama dimanfaatkan untuk mengejutkan lawan.
Mulai dari titik inilah, rasa heran yang sempat saya ungkapkan pada artikel "Puas 100 Persen! Begini Cara Riset Keyword Low Competition Pakai Semrush", akhirnya gugur. Cobalah untuk nge-scroll artikelnya ke bawah karena saya menutupnya dengan hasil eksperimen bersama Niagahoster.
WYSIWYG Versi Website Hostinger: Worth It To Visit?
Di zaman sekarang ini, website, blog, forum, dan grup chat bukan lagi asesoris yang patut disepelekan. Seringkali, kita bisa mengenal lebih dalam profil suatu perusahaan atau komunitas melalui empat media tersebut.Kali ini saya menyambangi website salah satu penyedia layanan hosting dalam dan luar negeri yang beralamat di www.hostinger.co.id, baik melalui browser desktop maupun mobile. Ada dua perbedaan di sini, yaitu dari segi tampilan dan kelengkapan informasi.
Tampilan website Hostinger memang bisa menyesuaikan diri tergantung ukuran layar. Wajar saja, karena mayoritas profesional desainer web sudah semakin gencar mempopulerkan desain yang responsive. Pun banyak user mengacungi jempol gara-gara kehadiran framework tersebut.
Di sini ada, tapi di situ gak ada
Sayangnya, terdapat ketidak-seragaman informasi di sini. Kalau kita mengunjungi website mereka melalui browser di desktop atau laptop, maka pada bagian pojok kanan atas, kita akan menemukan nomor telepon dan email kantor Hostinger.Tapi berbeda experience ketika kita membukanya menggunakan mobile browser. Kedua informasi penting tersebut seketika ditenggelamkan oleh Tab Menu dan icon burger ( ⡆). Walhasil, saya harus kembali membuka website Hostinger melalui desktop untuk melihat nomor telepon kantor mereka.
Saya suka diskonan!
Sungguh beruntung buat pengunjung yang mampir ke website milik PT Web Media Technology Indonesia [ID] ini. Tidak hanya September ceria, Agustus pun bulan bahagia. Sekarang ini, Hostinger sedang mengadakan flash sale atau diskon besar-besaran up to 90%.Bayangkan saja, paket Web Hosting Premium seharga Rp99.950 bisa turun drastis hingga menyentuh angka Rp9.995 di masa promo. Tertarik? Tertarik dong.
Saya pun segera klik tombol "Beli Sekarang". Rupanya, diskon 90% hanya diberikan untuk penyewaan hosting selama 3 bulan. Sedangkan, untuk jangka waktu sewa yang lebih lama seperti 12, 24, dan 48 bulan, diskonnya terus turun hingga menyentuh level 57%.
Uniknya dari sistem turun level diskonan di Hostinger ini, potongan harga terendah justru diberikan pada durasi sewa hosting selama 12 bulan. Selain itu, level diskon bergerak naik. Namun, dimulai dari jangka waktu penyewaan hosting inilah, kita bisa mendapatkan gratis domain.
Bagaimana caranya menghubungi operator Hostinger?
Sesi menarik nih! Sebagai website perusahaan penyedia layanan hosting kelas kakap, Hostinger bisa dibilang anti-mainstream. Jika kita berkunjung ke website Hostinger, kita tidak akan menemukan pop up live chat widget.
Sehingga, saya gak bisa nge-stalking ala anonymous. Mau gak mau, memang harus telepon atau kirim email untuk berkonsultasi atau mencari tahu lebih lanjut.
Di satu sisi, hal ini bisa menjadi kelemahan, di samping menjadi kekuatan. Keuntungan untuk Hostinger adalah telemarketingnya bisa lebih fokus kepada calon konsumen yang berpotensi. Di samping itu, kecepatan akses website pun berada di posisi green light.
Sayangnya, bagi saya sebagai pengunjung, keputusan meniadakan live chat membuat saya merasa insecure atau kurang nyaman. Guys, saya mau berbagi pengalaman.
Begitu saya sadar bahwa di website Hostinger tidak tersedia pop up live chat. Saya berusaha mencari cara untuk berkomunikasi dengan bagian support-nya. Terkaan saya saat itu, mungkin fitur online customer service diletakkan di halaman Hubungi Kami.
Singkat cerita, tombol "Chat" pada page tersebut ternyata mengarah ke jalur pengiriman tiket. Jadi, komunikasinya via email. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, sangat disayangkan. Saya harap, suatu hari Hostinger menambah widget live support.
Akhirnya, saya pun mengirim tiket ke pusat bantuan dan layanan mereka. Semenit kemudian, saya pun menelepon Hostinger. Klaim yang menyatakan bahwa operator mereka aktif setiap hari, 24 jam non-stop. Membuat saya tidak ragu-ragu untuk menelepon mereka jam 4 pagi.
Tuuut tuuuut tuuuut... Naik kereta api? Bukan, bukan. Ceritanya bunyi nada sambung pesawat telepon.
Buat kamu menginginkan layanan berbayar tapi direspon secara real-time, saya sarankan sebaiknya kamu menelepon ke kantor Hostinger. Sedangkan, untuk yang gratisan tapi fast response dan bisa melampirkan screenshoot, silakan coba layangkan keluhan atau pertanyaan melalui email.
Yakin harga paket Hostinger paling kompetitif?
Agar kita tahu bahwa harga suatu produk yang ditawarkan itu benar-benar yang termurah, standard, atau mahal, kita harus punya pembandingnya.
Kali ini saya sudah menyiapkan 5 kompetitor Hostinger yang semuanya mengklaim dirinya sebagai provider hosting paling berkualitas dan mampu menawarkan harga paling bersahabat.
Kali ini saya sudah menyiapkan 5 kompetitor Hostinger yang semuanya mengklaim dirinya sebagai provider hosting paling berkualitas dan mampu menawarkan harga paling bersahabat.
1. Hostinger
Tentu saja kita harus mulai dari penyedia layanan hosting gratis domain satu ini dulu dong. Seperti yang bisa kita lihat di website, Hostinger menyediakan 3 pilihan paket, yaitu web hosting single, premium, dan bisnis. Dengan jangka waktu penyewaan hosting mulai dari 3 - 48 bulan.
Penyewaan hosting dibuka dari harga normal Rp49.500 per bulan (paket single), dan ditutup pada harga Rp139.950 dibayar tiap bulan (paket bisnis). Kamu bisa akses detail paketnya di website Hostinger.
Jika kita pilih paket single dan/atau paket lain dengan jangka waktu sewa kurang dari 12 bulan, kita tidak akan mendapatkan domain gratis. Namun, tetap diberi gratis subdomain. Alias numpang ngeblog gratis di domain mereka.
Dengan kata lain, kalau sebelumnya kita ngeblog di Wordpress, Blogspot, atau Tumblr, kemudian kita migrasi ke Hostinger namun hanya beli paket premium dengan jangka waktu 3 bulan saja. Itu sama saja artinya kita hanya pindah dari tempat hosting gratisan ke berbayar.
Berikut ini metode pembayaran yang disediakan:
Berikut ini metode pembayaran yang disediakan:
- Transfer antar bank: BCA, BNI, Mandiri, BRI.
- Dompet elektornik: Doku Wallet dan verified/unverified Paypal *
- Kartu kredit: Visa, MasterCard, Discover, American Express
- Virtual account via ATM: ATM Bersama, Prima, ALTO **
* Kita juga bisa melakukan pembayaran menggunakan akun Paypal yang belum terverifikasi.
** Bagian ini sebenarnya sama saja dengan transfer antar bank biasa
Kamu tertarik nyobain ngehosting di Hostinger? Kuy! Gali informasi lebih banyak tentang mereka di website Hostinger (www.hostinger.co.id). Atau telepon ke nomor (+62274) 5011 390. Bisa juga kirim email ke id@hostinger.com.
2. Niagahoster
Jangan jauh-jauh dulu cari pembanding. Mari kita amati persaingan bisnis ketat di antara ibu dan anak ini. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Dua peribahasa barusan mampu menggambarkan hubungan di antara keduanya.
Seperti Hostinger, Niagahoster juga ikut-ikutan ngasih diskonan. Memang sih, angka yang diberikan tidak sedahsyat Sang mama. Diskon terbesar yang bisa diberikan oleh Niagahoster adalah 42%. Tentu kalah jauh dari Hostinger yang bisa ngasih potongan harga hingga 90%.
Bahkan, di tahun 2015, teman saya sukses mencicipi 100% gratis hosting di Hostinger selama 3 bulan penuh.
Walaupun begitu, ketika bicara harga, ternyata Niagahoster gak mau kalah bersaing. Paketnya dibuka dari harga Rp27.800 (paket bayi), dan ditutup di harga Rp145.800 (paket bisnis). Sudah terasa murahnya?
Bahkan, di tahun 2015, teman saya sukses mencicipi 100% gratis hosting di Hostinger selama 3 bulan penuh.
Walaupun begitu, ketika bicara harga, ternyata Niagahoster gak mau kalah bersaing. Paketnya dibuka dari harga Rp27.800 (paket bayi), dan ditutup di harga Rp145.800 (paket bisnis). Sudah terasa murahnya?
Nah! Untuk masalah beli hosting gratis domain. Pihak Niagahoster tidak menyediakan gratis domain di paket bayi, namun tetap disediakan gratis subdomain. Jika kita ingin mendapatkan domain gratisan, kita bisa menyewa paket pelajar, personal, atau bisnis.
Uniknya, metode pembayarannya semakin mudah dan mempermudah. Kini selain transfer antar bank, kita juga bisa bayar pakai Go-Pay atau lewat minimarket. Lihat daftarnya di bawah ini, ya:
- Transfer antar bank: BCA, Mandiri, BRI, BNI
- Kartu kredit: Visa dan MasterCard
- Dompet elektronik: Paypal dan Go-Pay
- Minimarket: Alfamart, Alfamidi, Alfa express, Dan+Dan, Lawson, dan Indomaret *
* Jika kamu memilih metode ini, kamu bisa meminta bantuan kasir untuk melakukan transaksi pembayaran ke dompet Doku Pay.
Buat kamu yang ngiler sama harga hosting murah dari provider kece satu ini, silakan kunjungi website Niagahoster di www.niagahoster.co.id. Kamu bisa juga konsultasi dulu dengan operator mereka melalui live chat atau telepon di nomor (+62274) 2920443.
3. Rumahweb
"Biarkan saja Wordpress kamu ngebut dulu, kalau suka baru bayar bulan depan." Begitu kata orang rumah. Rumahnya siapa? Rumahweb, dong.Di zaman serba mahal ini, duit Rp10.000 bisa buat beli apa?
Hey! Kamu tahu gak? Cuma dengan modal ceban kamu bisa beli paket personal hosting. Cocok banget buat blogger, bikin website portofolio pribadi, form email sederhana, dan online presence yang simpel.
Tapi dengan catatan, seluruh paket hosting yang ditawarkan oleh Rumahweb tidak termasuk domain gratis.
Saya pun mencoba menggali lebih banyak informasi lagi tentang tarif ngehosting di sini. Rupanya, hosting dan domain dibeli secara terpisah. Pembayaran sebesar Rp7.500 per bulan hanya untuk sewa hosting dengan disk space 50MB. Sedangkan, untuk memiliki domain diperlukan ongkos tambahan.
Kuota penyimpanan sebesar 50 MB masih belum cukup juga? Kalau gitu, kamu bisa cobain paket seed yang serba unlimited. Harga normalnya fix di angka Rp60.000 (enam puluh ribu rupiah). Tentunya, tanpa domain gratisan.
Pengen order? Begini simulasi hitungannya. Asumsikan kita beli hosting paket seed yang kena harga promo Rp19.900 per bulan. Pada tahun pertama, kita hanya perlu membayar biaya hosting dan ID privacy seharga Rp10.000 saja.
Kalau semuanya dihitung dan sudah termasuk PPN 10%, maka total belanjaan kita adalah Rp273.680. Begitu kita masuk ke tahun kedua dan melakukan perpanjang hingga tahun-tahun berikutnya, kita akan dikenakan tarif normal penyewaan hosting dan domain.
Seberapa normal? Total tagihan tahunan yang harus kita bayar adalah ((Rp60.000 x 12 bulan) + Rp120.000 untuk domain TLD dot com + Rp10.000 untuk ID privacy) + PPN 10%. Ini merupakan simulasi sewa paket hosting dan domain termurah di Rumahweb.
Untuk pembayarannya sendiri, Rumahweb menyediakan 2 metode, yaitu:
- Virtual account via ATM: BCA, Prima, Bersama, dan ALTO
- Kartu Kredit: Visa dan MasterCard
- Dompet online: Paypal dan iPaymu
- Transfer antar bank: BCA, Mandiri, BNI, CIMB Niaga, MayBank, dan BRI
Kamu tertarik menjadi salah satu anggota orang rumah? Obati homesick kamu dengan pulang ke Rumahweb di alamat www.rumahweb.com. Kamu juga bisa ngobrol sama orang rumah melalui live chat, atau telepon ke nomor (+62274) 8822 57, kemudian tekan ekstensi "1".
4. Warnahost
Calon mertua (camer): "Mau apa kamu?"
Calon mantu (caman): "Mau melamar, Pak"
Camer: "Kamu kerja apa?"
Caman: "Saya tukang cat, Pak. Saya bisa bikin hidup anak bapak semakin berwarna"
Camer: *Muntah warna-warni*
Nah! Guys, daripada ngebayangin muntahan camer jadi warna-warni seperti pelangi, mendingan kita warnai website kita pakai Warnahost. Baidewey eniwey, sudah pernah dengar profil provider hosting Indonesia satu ini belum?
Namanya memang gak sesanter Hostinger, Niagahoster, Rumahweb, Dewaweb, atau Domainesia. Tapi, bicara soal rekomendasi tempat hosting versi user to user, Warnahost rupanya mendapat predikat the best value with the best feature.
Katanya sih, hosting ini menawarkan harga yang ramah di kantong, stafnya supel, dan cocok buat penggiat UKM. Se-the best itukah, Warnahost? Singkat cerita, saya mampir ke website Warnahost. Hal pertama yang saya cek adalah harga dan fitur.
Paket hemat dibuka dari harga Rp15.000 per bulan. Dengan menyewa paket hosting ini, kamu akan mendapatkan 512 MB disk space tanpa domain gratisan.
Warnahost baru memberikan gratis domain kepada usernya yang mau menyewa paket dedicated hosting Cloud Mega, Giga, atau Exa. Harganya dimulai dari Rp100.000 per bulan, dengan kapasitas penyimpanan data sebesar 10 GB.
Dibandingkan provider lainnya, Warnahost memang tidak menyediakan paket SSD disk space yang unlimited. Namun, mereka berani jamin mampu menyediakan 30 GB untuk memuaskan pelanggannya yang memesan paket Cloud Exa seharga Rp300.000 per bulan.
Mau beli hosting murah meriah ala Mewdavinci.com? Kamu bisa mulai dari paket Cloud Hemat, kemudian pilih domain paling murah. Berdasarkan keterangan dari operator Warnahost, harga register domain sama dengan harga perpanjang.
Kalau cara ini diterapkan, kamu bisa memiliki website pribadi dan simple hanya dengan mengeluarkan cost bulanan sekitar Rp19.000 saja.
Pembayarannya sendiri bisa dilakukan dengan 3 metode, yaitu:
- Transfer antar bank: BCA, Mandiri, BNI, CIMB Niaga
- Online payment: Paypal
- Kartu kredit: Visa dan MasterCard
Mau sewa hosting di Warnahost? Cobain menjelajah ke website-nya di alamat www.warnahost.com atau ngobrol dengan operator mereka yang ramah dan bersahabat melalui live chat. Staf mereka juga bisa dihubungi melalui SMS/WhatsApp di nomor +62815 2559 9007.
5. BOC Indonesia
Provider hosting murah yang menjadikan jeruk bali sebagai logo mereka ini rupanya boleh dibilang sebagai saingan terberat Hostinger. Bagaimana tidak? Bali Orange, atau yang kini dikenal sebagai BOC Indonesia, memulai debut pertamanya setahun lebih awal dari Hostinger.Reputasinya di mata sahabat UKM, organisasi, dan pemerintah pun juga tidak main-main. Palang Merah Indonesia (PMI), BNN Bali, Pemerintah Kabupaten Bandung, Beacukai Denpasar, dan beberapa intansi lainnya pernah bekerjasama dengan BOC Indonesia.
Tidak hanya berkutat di urusan seputar hosting, setiap tahunnya Bali Orange menggelar workshop, pelatihan, dan kursus digital marketing dengan tiket masuk senilai Rp1.750.000 s/d 4.000.000 per kursi. Sebutlah tiket tersebut sebagai investasi/bekal kehidupan.
Ngomongin soal investasi. Kira-kira berapa ya kocek yang harus kita keluarkan kalau mau berinvestasi dengan cara ngehosting di Bali Orange?
Jika Rumahweb berani memberi free trial selama 3 bulan, Bali Orange tampaknya juga siap bersaing. Tidak tanggung-tanggung perusahaan penyedia layanan hosting di Bali, Indonesia, ini bersedia memberi gratis hosting setahun penuh khusus penggiat UKM.
Penawaran paket web hosting termurah dari Bali Orange adalah Rp6.250 per bulan dengan kuota webhosting sebesar 200 MB. Spacenya lebih lega dan harganya lebih murah dibandingkan Rumahweb. Tapi sekaligus lebih sedikit jika dikomparasi dengan Warnahost.
Target mereka adalah para pelajar dan mahasiswa yang ingin mencoba sekaligus mengeksplorasi dunia perhostingan. Atau, malah hanya digunakan sebagai bagian dari tugas sekolah/kampus.
Sayangnya, tawaran dari Bali Orange ini tidak sama dengan Warnahost. Sesuai judulnya, paket student yang harganya berkisar antara Rp6.250 s/d Rp37.500 memang hanya bisa dinikmati oleh para pelajar dan mahasiswa saja.
Sedangkan untuk saya yang bukan lagi pelajar atau mahasiswa, baru bisa mencicipi manisnya Bali Orange dengan membeli paket hemat yang dibuka dari harga Rp30.000 per bulan dengan kuota web hosting sebesar 1,5 GB. Tentu saja, paket hemat ini tidak dilengkapi dengan gratis domain.
Kalau mau dapat domain gratisan, kita bisa mulai dengan menyewa hosting yang berada di Paket Pro 4, Pro 5, atau Pro 6. Harga paket web hosting Pro 6 setiap bulannya adalah Rp200.000 dengan disk space sebanyak 7 GB. Tampaknya, provider ini tidak menyediakan pilihan paket unlimited.
BOC Indonesia menerima pembayaran melalui:
- Transfer antar bank: BCA dan Mandiri
- Dompet online: Paypal
- Bayar langsung di kantor BOC menggunakan kartu debit atau kartu kredit
Menurut kamu Bali Orange merupakan provider hosting yang menarik? Sebelum kamu memutuskan menjadi salah satu pelanggan mereka atau justru memilih perusahaan lain, mendingan cek dulu deh profil BOC Indonesia melalui websitenya di www.boc.co.id, atau telepon ke +62851 0044 8807.
6. JNHost
JNHost atau Jawanet Hosting, namanya beredar dikalangan blogger sebagai provider yang harganya bikin para blogger Indonesia melongo sampai ngiler. Katanya sih, murahnya gak ketulungan. Bener gak nih, ya? Gara-gara review positif dari teman-teman saya segera meluncur ke website JNHost.Kalau menurut saya pribadi, apa yang ditawarkan oleh JNHost kurang lebih mirip-mirip saja paketnya dengan kelima kompetitornya, yaitu Hostinger, Niagahoster, Rumahweb, Warnahost, dan Bali Orange.
Untuk harga paket di bawah Rp50.000, tidak dilengkapi gratis domain. Bahkan, acapkali mereka membedakan fitur yang ada pada paket shared hosting dengan paket serba unlimited. Misalnya, untuk paket web hosting J-Basic pada JNHost.
Dengan bermodal Rp15.000 per bulan, kita akan mendapatkan 2 GB disk space, litespeed webserver, dan wordpress optimized. Tapi, sekali lagi, without free domain, ya. Domain gratisan baru bisa kita peroleh jika kita mengambil paket U-Ultra atau U-Power.
Trus, perusahaan hosting saling berlomba menawarkan paket hemat, darimana dong kita bisa tahu kalau salah satu dari mereka adalah yang terbaik? Boleh jadi di antara mereka memang tidak ada yang terdepan, karena yang selalu terdepan hanyalah Yahama Valentino Rossi.
Ringkasan tentang cara memilih hosting terbaik dengan harga kompetitif dan fitur bersaing sudah saya bahas pada artikel berjudul, "Puas 100 Persen! Begini Cara Riset Keyword Low Competition Pakai Semrush".
Mungkin kalau dilihat dari judulnya, tulisan saya terkesan gak nyambung. Padahal, kalau kamu mau scroll ke bawah, kamu bakalan nemuin kriteria ideal perusahaan hosting populer.
Back to topic! Gimana dong dengan JNHost?
Awalnya, Jawanet Hosting memang lebih unggul jika dibandingkan dengan Warnahost. Dengan membeli paket di JNHost pada harga yang sama, yaitu Rp15.000, kita bisa mendapatkan kuota web hosting sebesar 2 GB.
Tapi, begitu kita beralih ke paket serba unlimited milik mereka, rupanya harganya hanya beda tipis dengan harga paket Hostinger. Bisa jadi lebih mahal, bisa juga jadi lebih murah. Semuanya tergantung sukses atau tidaknya negosiasi kita dengan telemarketing JNHost.
Seandainya saya tertarik ngehosting di sini gimana cara order dan bayarnya? Praktis, Jawanet Hosting menyediakan 3 metode pembayaran saja, yaitu melalui:
- Transfer antar bank: Bank Mandiri
- Kartu kredit: Visa dan MasterCard
- Dompet online: Paypal
Melalui website JNHost yang beralamat di www.jnhost.co.id, kita bisa chattingan dengan live support-nya yang gak online 24 jam, dan kadang-kadang dia juga offline saat weekend. Tersedia juga nomor telepon yang bisa dihubungi melalui SMS atau panggilan biasa di nomor +62858 8558 8600.
Sampai di sini dulu ulasan dari saya. Kalau punya pengalaman ngehosting di 6 provider hosting Indonesia yang ada di artikel ini, atau mungkin di perusahaan lain, tulis kisah suka duka kamu di kolom komentar, ya.
Terima kasih, semoga bermanfaat. Sampai ketemu di artikel berikutnya.
wah, ulasan yg sangat lengkap teh. keren pisan!
BalasHapusaku kebetulan niaga hoster user dan emng harganya cukup tinggi dibangingkan yg lain. tapi keamannya mantap dan terjaga :)
Alhamdulillah, terima kasih ^^ semoga artikelnya bermanfaat. Sudah berapa lama di Niagahoster?
Hapusmasuk 2 tahun teh, hihi
Hapusabis kontrak mau pindah nih ke hostinger sebelah :))
Nanti cerita-cerita ya mbak, pengalaman di kontrakan yang baru :v
HapusLagi ada promo gak yah?
BalasHapusHai, Mas Irwin. Promo ya, ada sih, di Agustus ini. Seingat saya yang ngasih promo dari ke 6 provider hosting itu, Hostinger, Niagahoster, dan Rumahweb. ^^
Hapuskalo ane sih hosting di rumah web gan
BalasHapuswaah boleh dong gan cerita pengalamannya di rumah web gan...
HapusKalau IDCloudHost gimana review menurut agan? :D
BalasHapusSaya belum pernah pakai IDCloudHost ini gan.... hehehe... tapi coba saya cari infonya ya gan... ^^
HapusHmm... mungkin teman-teman yang lagi baca komentar ini ada yang tahu review tentang IDCloudHost... Tolong balas di kolom komentar ya...
gan minta saran untuk web sekolah bagusnya menggunakan web hosting mana ?
BalasHapusCoba BOC ya gan... saya lihat portfolio mereka banyak sekolah yang ngehosting di sana...
HapusTerima kasih min
HapusKebetulan web kantor saya menggunakan Hostinger, dimana panelnya menggunakan Hpanel. Karena web ingin dikembangkan lebih banyak fitur lagi, kami memutuskan ingin memindahkan web kami ke Niaga Hoster. Namun, di halaman transfer hosting http://niagahoster.co.id/kb/cara-transfer-website-ke-hosting-niagahoster, pihak Niaga Hoster memiliki syarat yaitu hosting sebelum dipindahkan harus menggunakan Cpanel. Pemindahan ini dilakukan oleh tim Niagahoster. Apakah ini artinya saya tidak bisa pindah dari Hostinger ke Niagahoster? Lalu bagaimana solusinya? Tetap pindahkan sendiri secara manual? mohon infonya kak.
BalasHapusTentang Live chat hostinger dan Niagahoster ternyata nyambung kak, jadi kalo kita curhat di web Hostinger, lalu ganti buka homepage di Niagahoster, history chat kita di Hostinger masih ada. Hehe.. mungkin CS-nya pun tim yang sama. Mau ngeluh ke Niaga Hoster, eh kedengeran Hostinger.. hahaha..
Saya juga pernah cobain diskonannya. Sejauh ini emang stabil sih hostingnya :)
BalasHapus