Apakah Tuhan Bisa Menciptakan Batu Yang Tidak Bisa Dia Angkat?

Adakah benda terberat yang pernah diciptakan oleh Sang Maha Pencipta di dunia ini? Dan apakah Tuhan bisa menciptakan batu yang sangat berat sampai-sampai diri-Nya sendiri pun tidak akan pernah mampu mengangkatnya?

Boleh jadi, bagi Anda topik ini merupakan suatu kemubaziran untuk dijadikan pembahasan. Kemudian, beberapa orang yang membaca tulisan ini akan berkata, "di saat orang-orang Jerman sedang berseteru tentang eksistensi LGBT. Di saat orang-orang Cina sibuk memikirkan cara menguasai pasar global, dan orang-orang Korea sedang mengangkat isu perang dunia ketiga, lalu Anda mengajak saya berpikir tentang Tuhan yang mengangkat batu?"

I am sorry, but it is not a joke.

Bagi saya pribadi, keberadaan tentang batu yang mustahil bisa diangkat oleh Tuhan merupakan hal yang substansial. Itulah mengapa, ini menjadi pertanyaan yang dengan jawaban yang ironi. Sepandai-pandainya kita menjawab, baik secara straight to the point (bisa/tidak bisa) maupun dengan bertele-tele (ngeles ke sana ke mari bahkan malah balik nanya), jawaban sebenarnya yang ditunggu hanyalah, "bisakah Tuhan melakukannya, atau tidak?"

Seandainya, kita berikan jawaban, "Ya, Tuhan bisa menciptakan batu terberat yang bahkan diri-Nya sendiri pun tidak mampu mengangkatnya", maka kita, sebagai seseorang yang wajib mengimani kebesaran-Nya, telah mematahkan dua sifat-Nya yang agung, yaitu Maha Kuat dan Dia bukanlah Zat yang lemah. Kemudian jika kita menjawab, "Tidak akan pernah ada batu yang seperti itu", maka satu kebesaran-Nya pun juga telah kita tiadakan, yaitu sebagai Sang Maha Pencipta.

Lalu, apa jawaban terbaik? Mari kita pikirkan dan renungkan dengan teliti. Tapi saya ingatkan kepada Anda untuk tidak berimajinasi, apalagi berkhayal.

Jika kita mencoba memberikan respon yang ambigu (tidak jelas), yaitu "Tuhan tidak akan menciptakan hal-hal demikian." Maka, sejujurnya kita hanya mengundang pertanyaan selanjutnya, yaitu "Kenapa?"

STOP! Jika Anda adalah salah satu dari orang-orang yang ambigu, sebaiknya Anda hentikan membaca tulisan ini, karena saya yakin bahwa 80 persen reaksi Anda dan orang-orang yang seperti Anda adalah "Buat apa?" atau "Ngapain Tuhan menciptakan yang seperti itu?"

Saya mewanti-wanti Anda untuk berhenti. Karena, respon tersebut hanya akan membunuh keimanan Anda suatu hari nanti (tidak sekarang tentunya, karena posisi Anda sedang defend). Namun, saya harus berterus terang kepada Anda, bahwa itu adalah jawaban yang goblok dan bodoh. Yang bisa jadi, sama bodohnya dengan esensi pertanyaan tersebut.

Sadar atau tanpa kita sadari. Segala hal yang diciptakan oleh-Nya, kerap kali mengundang pertanyaan, "Untuk apa Tuhan menciptakan ini/itu?"

Apakah Anda sudah memiliki jawabannya?

Sebaiknya, Anda jujur pada diri Anda sendiri bahwa apapun alasan yang Tuhan informasikan kepada kita, atau sedalam apapun hasil renungan yang kita peroleh, sejatinya tidak akan pernah membuat kita puas dan berhenti untuk bereksplorasi.



Contoh yang paling mudah dan paling dekat dengan kita adalah tentang eksistensi orang-orang jahat dan orang-orang baik. Atau, karena kita sedang berada pada konteks agama, maka makanan yang diharamkan merupakan objek yang paling tepat.

Apakah Anda tahu bahwa bagi umat muslim, babi merupakan binatang yang diharamkan oleh Allah untuk dikonsumsi? Kemudian, bagi penganut agama kristen, babi hutan dengan kuku yang terbelah juga diharamkan untuk dimakan?

Tuhan mengharamkan binatang-binatang tersebut, tapi tetap diciptakan. Untuk apa? Dan, banyak larangan dari Tuhan, tapi keberadaan tetap saja ada. Lalu, buat apa semua itu? Tunggu dulu. Tolong tahan dan pegang jawaban Anda. Kita akan ungkapkan bersama-sama.

Kasus lainnya adalah, jika ada orang yang berbeda keyakinan dengan kita, maka secara otomatis, kita akan bertanya, "kenapa sieh Tuhan tidak menjadikan semua orang berada pada satu kepercayaan saja?" It has the same meaning as, "kenapa Tuhan menciptakan agama yang berbeda-beda?".

Sebagai umat Islam, maka sudah sewajarnya jika memiliki pemikiran bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah. Satu-satunya yang diakui dan datangnya hanya dari Allah. Sedangkan, agama selain Islam, yaitu Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Shinto, dan lain-lainnya merupakan agama bullshit. Buatan manusia.

Padahal mereka yang memeluk agama Kristen, atau Katholik, Budha, Hindu, atau penganut kepercayaan lainnya juga didoktrin hingga yakin bahwa keyakinan dianutnya merupakan ajaran yang datang dari Tuhan-tuhan atau Dewa-dewa mereka. Kemudian, mereka juga berpikir bahwa Islam itu juga bullshit dan hanya diada-adakan oleh manusia.

Sejarah mana yang bisa memastikan bahwa agama-agama yang ada di dunia ini buatan manusia, setan, iblis, atau demit? Bukannya semua yang terjadi juga atas kehendak-Nya? Tidak akan pernah ada yang tahu, dan tidak akan ada yang bisa membuktikan kebenarannya, kecuali kita semua sudah mati. Oleh karena itu, ajaran agama manapun selalu menerapkan kata "iman" sebagai suatu ekpresi yang menjelaskan keyakinan yang hanya dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu yang hanya bisa dibuktikan di masa depan, sekalipun harus melewati kematian.

Selain itu, pertanyaan "kenapa Tuhan menciptakan ini dan itu?", juga "kenapa Tuhan melakukan ini dan itu?" adalah karena semuanya sudah tersedia, sudah ada, dan sudah pernah terjadi. Jika belum ada, atau mesih tersembunyi keberadaanya, maka yang jadi pertanyaan hanyalah, "bisa atau tidak bisa?" dan "ada atau tidak ada?"

Sebelum kita lanjutkan, sebaiknya kita mengingat ini. Ketika Anda mengatakan Anda bisa menilai kualitas seseorang dari pertanyaan yang dia ajukan, maka Anda juga bisa dinilai oleh orang lain melalui jawaban Anda.

Dan ketika Anda berpikir apa yang Anda yakini itu benar, sedangkan orang lain salah. Maka orang lain pun juga bisa mengatakan dirinya benar dan pemahaman Anda telah salah. Tapi jika Anda berasumsi bahwa semua benar atau semua salah, maka Anda telah mematahkan konsep kehidupan Hitam dan Putih, Yin dan Yang, juga adanya Kanan dan Kiri.

Lalu, apa jawaban dari, "bisakah Tuhan menciptakan batu yang paling berat, dimana bobotnya tidak akan pernah bisa diangkat oleh Sang Penciptanya itu sendiri?"

Jawabannya, "tidak tahu". Why? Karena itulah kejujuran. Jawaban pastinya hanya diketahui oleh Tuhan itu sendiri. Jika Anda penasaran, Anda boleh menanyakan langsung kepada Dia. Jadi, silakan Anda mati dulu, lalu kalau Anda beruntung, Anda bisa dihidupkan kembali untuk menyampaikan jawaban dari Tuhan. Dan tentunya, dengan resiko tidak ada yang percaya dengan Anda, ditertawakan, dianggap gila, bahkan dituduh penyembah setan.

Stop! Sebaiknya Anda tidak memaksa saya untuk menjawab dengan jawaban Ya dan Tidak, karena saya memang tidak punya jawabannya, dan Tuhan saya tidak mengajarkannya.

Seandainya, Tuhan benar-benar menciptakannya, maka dimana letak batu istimewa itu agar kita yakin bahwa batu itu memang ada, dan bisa dipelajari kemudian kita ambil manfaatnya? Khususnya, apa benar ada yang percaya bahwa batu tersebut memang tidak bisa diangkat oleh Tuhan?

Sedangkan, pengetahuan seputar matahari pun, masih belum selesai kita pelajari. Kekayaan Bumi yang menjadi tempat kita hidup dan bermukim ini pun, belum selesai kita rampas. Luasnya galaksi juga belum bisa secara leluasa kita jelajahi. Bahkan, eksistensi hewan dan tumbuhan yang hidup di zaman purba pun, masih ada saja orang-orang yang tidak mempercayai keberadaannya.

Saya termasuk orang-orang yang mempercayai adanya dinosaurus. Dan, ada saja kelompok yang menafikan riwayat hidup dinosaurus, sekalipun dihadirkan tulang belulang binatang purba tersebut kehadapan mereka.

Lantas perihal a rock that God can't lift it, di dunia yang semrawut ini, Anda menginginkan jawaban Tuhan tentang batu terberat yang tidak akan pernah bisa Dia angkat? Apa Anda yakin akan ada yang percaya? Hehehe... Selamat bermimpi.

Komentar

  1. Setelah bertele-tele tubies ternyata jawabannya gak tahu.. hahaha.. kalau gak tahu ya gak tahu aja bro jangan ajak orang lain menjawab gak tahu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Iya, gan. Saya menghindari fitnah dan mengajak untuk menghindari fitnah. Karena pada dasarnya, dalam tulisan saya ini, Tuhan dijadikan objek. Padahal kita sendiri gak pernah ketemu Tuhan semasa hidup di dunia.

      Jadi, jawaban tidak tahu memang hal ilmiah paling jujur yang bisa dikemukakan. Semakin banyak belajar, maka semakin tinggi pula kesadaran kita bahwa kita tidak tahu apa-apa.

      Terima kasih ya, sudah membaca dan berkomentar... ^^

      Hapus
    2. Bisa.... Diccomplain berarti Tuhan gak maha kuasa.... Jawab tetap maha kuasa.... Kalau maha kuasa kenapa gak bisa angkat batu ciptaannya sendiri.... Gampang jawab aja.... Tuhan tinggal ciptain aja 3 manusia yg bersama2 bisa angkat batu itu.... Kalau dijawab berarti 3 manusia lebih berkuasa dari Tuhan yg bisa angkat batu itu... Tinggal jawab aja tuhan maha kuasa dan tidak bodoh...... Atau paling gampang jawab aja pertanyaan tolol dengan tolol juga...tuhan bisa ciptain batunya gak bisa angkat pake satu jari tapi itu batu bisa melayang cuma dikentutin doang. Dipertanyaannya gak bilang kan angkat pake apa. Gak bisa angkat pake 1 jari bisa pake 2 jari.

      Hapus
    3. hahaha... boleh juga begitu gan... tergantung teknik menjawabnya ya...

      Hapus
    4. Sebenarnya pertanyaan nya yang salah. karna tuhan itu maha kuasa atas segala apaun

      Hapus
    5. Darimana kamu tahu tuhan maha kuasa pernah liat tuhan? Yang benar ya jawabannya tidak tahu bodoh itu adalah jawaban paling tepat otakmu dangkal

      Hapus
  2. > tidak mungkin ada batu yang tidak bisa diangkat tuhan.

    berarti Tuhan gak bisa menciptakanya?

    > oh tidak begitu... tuhan disebut maha pencipta karena ada hasil ciptaanya. jika tidak ada hasil cipta maka Tuhan bukan maha pencipta.








    BalasHapus
  3. Ada Suatu pertanyaan yang mengatakan;
    Kalau Allah Maha Besar, maka Bisakah Allah menciptakan yang lebih Besar dari diri-Nya?

    Maka Jawabnya; Bisa.
    Apapun yang Dikehendaki Allah maka Bisa diciptakan-Nya.

    Apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya"Kun" (Jadilah), maka terjadilah ia." [Yasin : 82]

    Tapi, Allah Tidak menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia tanpa ada manfaatnya.
    “Tidaklah Engkau jadikan semua ini dengan sia-sia, maha suci Engkau.”(Qs.3:191)

    Jadi, Buat Apa Dia menciptakan sesuatu yang lebih Besar dari Diri-nya.

    Ada orang yang berkata; Yaa, Buat membuktikan bahwa Dia Maha Besar !
    Maka saya menjawab; Mau Membuktikan kepada Siapa?

    Lalu Orang itu Berkata; Mau Membukikan kepada diri-Nya sendiri.
    Jawab saya; Diri-Nya Tidak perlu Membuktikan apapun untuk Diri-nya Sendiri, karena Dia Sudah Mengetahui Diri-Nya Sendiri.

    lalu orang itu berkata; Kalau begitu buat membuktikan kepada makhluk-Nya.
    Saya jawab; Buat apa Dia membuktikan kepada Makhluk-Nya, yang Diciptakan alam semesta ini saja, yang sudah dia Ciptakan Tidak bisa Di Jangkau Besar-Nya oleh Makhluk-Nya, apalagi Yang Lainnya.
    Jadi, Buat Apa Dia Menciptakan sesuatu yang Tidak ada Manfaatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm... Terima kasih sudah berkomentar. Tapi, maaf gan, kita berbeda pendapat.

      Setahu saya, Allah itu Tuhan yang Maha narsis dibandingkan orang-orang narsis yang pernah hidup di bumi-Nya.

      Hapus
    2. Berarti kamu gak bisa menjawab dan menyalahkan kita yang bertanya

      Hapus
    3. Tuhan akan menciptakan batu sebesar bola pingpong. Lalu Tuhan angkat batu itu.sambil berkata. Jangan terangkat. Mk tdk bisa diangkat. Lalu berkata lagi dapat diangkat mk terangkatlah

      Hapus
  4. jika saya diberi pertanyaan seperti itu saya akan menjadikan sifat Allah sebagai dasar jawabannya, yaitu secara umum kita ketahui bahwa Allah bukanlah maha segalanya, karena Allah mempunyai 99 Sifat Wajib & Allah juga memiliki 20 Sifat Mustahil..
    jadi jawaban saya adalah:
    "Allah pasti bisa menciptakan apapun dan sebesar dan seberat apapun, dan mustahil bagi Allah tidak berkuasa atas segala ciptaanNya...

    Semoga jawaban saya bisa bermanfaat, terima kasih..

    BalasHapus
  5. Bantu jawab. Batu yg tidak bisa Dia angkat?
    Pemahaman "angkat" ini ambigu.
    Apakah kita membayangkan Tuhan mengangkat batu itu dengan "tanganNya"? Sedangkan Tuhan itu tak bisa dibayangkan apakah punya tangan, punya kepala, karena gk ada yg sama dengan Dia.
    Lalu kalau Dia menciptakan batu kemudian batu itu hanya tergeletak, Dia tak perlu mengangkatnya untuk membuat batu itu terangkat, tpi cukup mengatakan 'Terbang, atau melayang". Maka batu itu akan memgikuti kemauannya.
    Dan 1 lagi, saya yakin semua ciptaan Tuhan selalu tunduk padaNya. Jadi jika Tuhan telah menciptakan batu itu, maka batu itu dengan patuh akan mengikuti kemauan Tuhan, dan kalaupun tidak, saya yakin batu itu memilih menghancurkan diri.
    Sama seperti iblis. Iblis diciptakan juga sebagai bentuk, "hasil ciptaan Tuhan yang bahkan sanggup melawan kehendak Tuhan". Tpi justru sifat melawan iblis ini juga sudah kehendak Tuhan (iblis diciptakan sebagai contoh makhluk yg melawan dan kena hukum).
    Jadi batu yg tidak bisa diangkat Tuhan itu analoginya adalah seperti iblis. Batu itu sendiri yg menolak untuk mengangkat dirinya (melawan perintah Tuhan), lalu kemudian batu itu akan dihancurkan, sebagai bentuk pelajaran bahwa yg melawan Tuhan akan hancur.
    (Btw, Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada gunanya untuk pelajaran hidup manusia).
    Kesimpulannya, batu itu tidak terangkat karena batu itu dibuat Tuhan kuasa untuk melawan perintah Tuhan agar dia terangkat (manusia disuruh ibadah sama Tuhan juga bisa melawan kok) dan ujung2nya batu itu akan hancur karena melawan.
    Semoga dapat dipahami

    BalasHapus
  6. terima kasih sudah membantu menjawab soal pertanyaan dari dosen saya. tadinya sih disuruh nanya sama pendeta,terus iseng-iseng aja search di google ehh ternyata ada juga orang-orang yang bahas karna menurut saya ini pertanyaan seharusnya gaperlu ditanyakan atau permasalahkah

    BalasHapus
  7. Iya seru juga, tapi Iblis ya juga bukan antitesa Tuhan, sebagaimana kejahatan bukan antitesa kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti gak sama dengan konsep yin dan yang ya gan...?

      Hapus
  8. Izin memberi pendapat..
    Menurut saya, pada dasarnya sesuatu yang telah di ciptakan dan untuk digunakan, akan ada sebuah buku panduan, buku petunjuk, atau pedoman. Agar apa? Agar kita tahu cara menggunakannya, cara merawatnya, agar tidak merusak, agar tidak berbahaya misalnya.. Dsb.
    Nah.. pertanyaannya.. apakah disini kita merasa diciptakan? Apakah kita memiliki buku panduan itu?
    Saya yakin semua tentang ketidak tahuan kita ada disana.
    Baca buku panduan itu, pahami.

    "Terkadang kita terlalu banyak berkhayal ini itu, memikirkan ini itu, membuat diri sendiri bingung, padahal pertanyaan apapun di dunia ini saya yakin semua ada jawabannya.

    Ok.. saya perjelas..
    Dengan cara berfikir anak-anak yang senang berimajinasi.

    Ada sebuah mobil paling canggih yg di ciptakan oleh Toni. Lalu Diberikan pada Dini tanpa dia tahu. Toni memberi buku panduan kepada Dini agar dia bisa tahu cara menggunakannya dan sekaligus memberi tahu bahwa toni lah yg menciptakannya, namun dia hanya membaca covernya dan membaca sekilas saja. Lalu Dini merasa bingung, awalnya dia sedikit demi sedikit bisa menjalankan mobilnya, tapi tak lama kemudian Dini malah menabrak dan terbentur. Lalu Dini menyalahkan toni yang sudah sebaik itu memberikan mobil mewah dan canggih.

    simple nya begitu.
    Kalo masih pengen denger ceritanya biar nanti saya lanjutkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. menarik gan... boleh gan... saya tunggu part 2-nya gan...

      Hapus
  9. Jawaban dari pertanyaan diatas saya menjawab,tidak ada jawaban karna klau kita menjawab iya berarti kita telah menjatuhkn tuhan sendiri karna pertanyaan diatas "apakah allah bisa menciptakan batu yg dia sendiri tidak bisa mengakatnya" jadi jangan asal jawab dulu karna pertanyaan ini adalah pancingan buat menjatuhkn tuhan kita sendiri,yg kedua klau kita menjawab "tidak" berarti kita tidak percaya klau tuhan itu maha pencipta dan penguasa,jadi kedua2 pilihan jawabanya adalah mustahil alias jawabannya tidak ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti membaca rangkuman tulisan sendiri gan hahaha... jangan-jangan kita sepemikiran?

      Hapus
  10. Tuhan bisa menciptakan batu tsb,krn dia maha pencipta,dan batu itu tidak terangkat olehNya,tapi.... Tuhan itu maha kuasa,jadi Dia bisa menciptakan diriNya lebih kuasa dari sebelum dia ciptakan batu tsb,jadi otomatis batu tsb bisa diangkatNya.

    BalasHapus
  11. Sebenarnya,pertanyaan yg paling susah itu,bisakah Tuhan ciptakan mahluk yg bisa memusnahkan Tuhan itu sendiri,tanpa sempat Tuhan dgn kuasaNya meningkatkan diri Tuhan lebih berkuasa dr mahluk ciptaaNya tsb

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung definisi memusnahkan Tuhan gan... secara pemahaman, orang Atheis bisa dianggap bisa memusnahkan Tuhan, walaupun dalam pandangan orang lain, Tuhan itu tetap ada...

      Hapus
  12. Batu yg berat hanyalah materi/atom yg berat karna lebih padat sehingga lebih berpengaruh trhdp gravitasi bumi, jika anda letakkan batu besar di luar angkasa maka batu itu tidak akan memiliki berat, coba saja anda timbang :),,
    So bagaimana mungkin anda menanyakan seuatu yg lebih besar dari tuhan seperti batu tsb, sedangkan materi dan gaya yg di letakkan dalam ruang dan waktu itu sendiri adalah ciptaan ALLAH, Dan bagaimana anda bosa menanyakan pertanyaan perbnadingan masa seperri "sesuatu yg lebih besar"sedangkan allah lah yg menciptakan massa itu sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dong gan... namanya juga nanya... sama seperti iblis, yang dari sudut pandang pemujanya, dianggap bisa melawan kehendak Sang Pencipta...

      Hapus
  13. Allah maha kuasa maha mampu atas apa yg ingin di ciptakan.sbenarnya yg punya pertanyaan sperti ini bodoh..kata maha mampu itu tidak akan bisa di ukur dgn pikiran manusia.allah menciptakan batu yg lebih besar dan tidak akan bisa di angkat allah itu mustahil karna kmbali lg dgn sifat allah maha mampu.sperti sifat angka 1 dia tidak ada pncipta tpi mnciptakan sgala ngka lain contoh angka 2 itu krna 1+1=2.ksimpulanya kata maha mampu itu tidak terbatas.seandainya jika allah menciptakan batu yg lbih besar dan tidak akan pernh bisa di angkat allah itu TIDAK ADA krna maha kmpuan nya sndiri.bukan brti tidak bisa atau tidak mampu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. penjelasan yang baik gan... ^^

      wah, iya gan, setiap pertanyaan itu memang harus dilandasi dengan kebodohan gan... karena seseorang itu bodoh, tidak mengerti, dan berusaha memahami, makanya dia bertanya gan... soalnya kalau dia udah pinter dan tahu jawabannya, dan nanya, berarti dia ngetes gan wkwkwkwk...

      btw, soal angka ini gan.... kenapa urutan angka itu dimulai dari 1, 2, 3, dst? Kenapa bukan 3, 1, 2... tapi ini pemikiran iseng aja gan hehehe...

      Hapus
    2. tapikan 1 itu hasil dari 1/2 + 1/2

      Hapus
    3. Sekalian aja 0,5 itu hasil dari 0,25+0,25 dan 0,25 itu hasil dari 0,125+0,125

      Hapus
  14. kalo menurut saya jawabnya ada dua ya dan tidak karna darisudut pandang pertanyaanya pun dua pertanyaan di jadikan satu, pertanyaan pertama, Apakah Allah bisa membuat batu yang sangat besar? dan pertnyaan yang kedua, apakah Allah tidak mampu mengangkat batu nya?
    maka jawabanya untuk yang pertama adalah Ya, Allah mampu membuat batu yang sangat besar dan berat itu, lalu apakah Allah tidak mampu mengangkatnya, tentu jawabnaya Allah mampu menganagkatnya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap gan... sepertinya gak masalah gan kalau mau dipisah-pisah cara menjawabnya gan, biar lebih jelas arah pertanyaan dan jawabannya... ^^

      Hapus
    2. Pertanyaannya yg salah, kembali ke definisi Maha Kuasa..ketika sudah ada Maha Kuasa berarti tidak ada lagi kata sesuatu yg tidak bisa
      Pertanyaan ini menggabungkan hal yg kontra (bisa dan tidak bisa) , sebuah paradoks yg tdk sesuai dengan arti kuasa

      Hapus
    3. Pertanyaannya tidak ada yang salah gan... Dan tidak bisa menyalahkan pertanyaan, sekalipun itu bersifat jebakan / upaya penggiringan opini...

      Yang punya nilai salah dan benar itu hanya 2, yaitu: Jawaban dan Penyataan...

      Hapus
  15. Pertanyaan bodoh seperti itu tidak usah dijawabin.
    Yang perlu kita ketahui TUHAN itu maha kuasa dan maha pencipta.
    Apapun yang dia ciptakan maka akan terjadi .
    Begitu juga dengan batu yg besar sehingga dia tidak bisa mengangkatny.
    Tuhan itu tidak mungkin tidak bisa mengangkat batu yg diciptakanny,semwntara manusia sempurna yg di ciptaknny mampu mengangkat derajat manusia(tanpa membeda bedaknny)

    BalasHapus
  16. diatas saya ini semuanya orang kafir apa gimana ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah masih ada yang punya iman, gan... Walaupun kadarnya berbeda-beda... Tapi karena kadar yang berbeda-beda itu gan, melahirkan pertanyaan yang macam-macam...

      Buat yang ragu-ragu... Mungkin ya pertanyaannya dianggap aneh dan ada-ada saja... Tapi buat yang sudah kuat akar keimanannya, ya sami'na wa atho'na... Gak pakai mikir lagi... Pokoknya, Laksanakan!

      Hapus
  17. Definisi angkat adalah gerakan dari bawah ke atas , sedang di luar angkasa tdk ada batasan atas dan bawah. Seandainya batunya lebih besar dari bumi atau planet terbesar yg memiliki gravitasi, artinya definisi angkat sudah tidak berlaku. Karna definisi angkat hanya berlaku di planet yg memiliki gravitasi. Dan alam semesta ini masih dalam jangkauan Tuhan. Jadi pertanyaan ini batal demi hukum fisika. Karna mau ditaro mana batu yg ga bs diangkat itu??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm... Begitu juga bisa... Tapi, rasanya, mau dijawab dan dibuktikan bagaimana juga, pada akhirnya adalah... Seandainya ada yang bilang bisa membuktikan, habis itu mau ngapain? Apa segala pembuktian itu bakalan dipercaya? Lalu, apa iya bukti-buktinya memang bisa dipercaya?

      Sedangkan, peristiwa zaman dulu, tentang bulan terbelah dua saja, masih ada saja kafir Quraisy yang gak mau percaya dan menuduh itu sihir... Apalagi soal batu yang tidak bisa diangkat Tuhan?

      Ini tipe pertanyaan yang melelahkan, karena beranak pinak...

      Hapus
  18. Jawaban dari pertanyaan tsb tergantung dari ruang lingkup pikiran seseorang terhadap definisi mengenai "Tuhan" itu sendiri. Kalau seseorang itu mencoba masuk dalam ruang lingkup pikiran dimana tuhan adalah "Zat" yang dapat diukur / ditentukan / dibatasi besarnya, atau kemampuannya atau lokasinya atau sifat-sifat lainnya, maka orang tsb mustahil bisa menjawab pertanyaan itu.

    Pada konteks pertanyaan diatas, kemustahilan itu timbul karena ruang lingkup pikiran manusia hanya mampu untuk sampai pada defenisi tentang "batu yang teramat sangat luar biasa berat", defenisi tentang "tenaga yang teramat sangat luar biasa kuat" atau defenisi-defenisi lainnya yang intinya menggambarkan tentang adanya "keterbatasan manusia". Pikiran manusia tidak pernah mampu untuk mengukur / menentukan / membatasi berapa sebenarnya nilai angka dari berat tak terhingga atau "maha berat". Berdasarkan pikirannya, seorang manusia hanya mampu untuk "meyakini / mengimani" bahwa bilangan tak terhingga itu "ada". Kalau ditanya berapa nilai angka dari berat tak terhingga tersebut, maka manusia yang masih bisa berpikir sehat tentu tidak mampu menjawabnya alias "tidak tahu".

    Jadi menurut saya :

    Ukuran berat atau ukuran kuat atau ukuran lainnya yang ada dalam pikiran manusia tidak berlaku untuk "Tuhan". Sekali ukuran-ukuran pikiran manusia itu dicoba untuk diterapkan untuk "mengukur Tuhan", maka sesungguhnya tuhan yang dimaksud itu bukan lagi tentang "Tuhan Yang Maha Mencipta" tetapi "tuhan yang amat sangat luar biasa hebat mencipta".

    Sekadar analogi untuk pertanyaan tsb :

    Berapakah panjang dari suatu warna yang merah?

    Jwb. simpel : Gak Tahu.
    Jwb. analisis : Yang nanya asbun, gak tahu ttg defenisi panjang dan defenisi warna.
    Jwb. sindir : Nanya atau nguap?
    Jwb. sinis : Kacian deh loo...
    Jwb. marah : Goblok!!

    He..he…, smg berguna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap nih gan! Respon yang baik terhadap pertanyaan semacam ini...

      Hapus
  19. Siapa yg memerintah membuat batu itu,,,
    Sedangkan Tuhan mempunyai sifat Merajai/Memerintah seluruh alam...
    Yg berhak memerintah membuat batu adalah yg Merajai...

    BalasHapus
  20. Ini yg sering ditanyakan olh orang Atheis kepada orang Theis untuk menguji keimanan. Mengingat yg menjadi objek adalah Tuhan, maka pemikiran Manusia manapun tidak akan dapat menjawab Paradoks seperti itu karena diluar nalar manusia. Nah, ketidakmampuan Manusia untuk menjawab hal tersebut itu membuktikan bahwa Tuhan maha kuasa.. jadi jawabannya adalah Tuhan Maha Kuasa atas segala-galanya terbukti dari ketidakmampuan Manusia itu sendiri untuk menjawab hal Paradoks tentang Tuhan. Terimakasih.

    BalasHapus
  21. Kalau Saya Pilih Jawaban Tidak Tau aja. Dan Kalau Ada Yang bertanya Terkait Ini, Nih Saya Kasi Saran Sebelum Anda Bertanya, Belajar Dulu lah Tentang Ilmu Berbahasa Biar Pertanyaannya Gak Ngawur...
    Dan Swbagai Point,ALLAH SWT Tidak Akan Menciptakan Sesuaru Yg Gak Ada Manfaatnya ...
    Jadi Kalau menurut Si Penanya Pertanyaannya Ini Ada Manfaatnya Uraikan Dulu Manfaatnya Baru kita Cari Tau Sama Sama Jawabannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmmm... Bisa... Bisa... Bisa... Biar jelas tujuannya ya.... Jadi lebih ke pembicaraan yang memiliki hasil yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang yang bertanya...

      Hapus
  22. Sifat Wajib dan sifat mustahil bagi Allah

    *Wujud/Maha Ada, mustahil Allah tidak ada
    *Qidam/Maha dahulu, mustahil Allah datang belakangan
    *Baqo'/MahakMaha mustahil Allah sesaat lalu mati
    *Muhalafatu lil hawadisti/berdeda dg mahlukNya, mustahil sama dg mahluk Nya ( manusia misalnya )
    *Qiyamuhu bi nafsihi/ tidak bergantung pd mahluk, mustahil Allah bergantung pd mahluk
    *Wahdaniyah/ MahaTMaha mustahil Allah berbilang
    *Qudrat/ Maha kuasa, mustahil Allah tidak mempunyai kuasa
    *Iradat/Maha berkehendak, mustahil Allah tidak mempunyai kehendak
    *Ilmun/Maha berilmu, mustahil Allah tidak tahu apa2/ bodoh
    *Hayat/ Maha hidup, mustahil Allah mati/ pernah mati
    *Bashar/Maha melihat, mustahil Allah tidak bisa melihat
    *Kalam/Maha berbicara, mustahil Allah bisu

    Semoga bisa dijadikan pedoman untuk menentukan Tuhan yg benar




    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, makasih ya gan, komentar agan mudah-mudahan bermanfaat untuk pembaca yang lain ya gan...

      Hapus
  23. yang salah itu pertanyaanya, karena tidak bisa diterima oleh akal (mustahil untuk dipahami).
    Seperti pertanyaan "bisakah suatu benda dalam satu waktu bergerak sekaligus diam ?"

    Maka tidak perlu dijawab, karena pertanyaanya salah & tidak dapat dipahami

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan yang menarik... Coba kita pecah... Bisakah suatu benda itu bergerak? Bisa. Bisakah suatu benda itu diam? Bisa. Nah, karena positif + positif = positif... Maka, jawaban dari pertanyaan itu pasti positif...

      Hapus
    2. Kalo dalam relasi yang sama, maka itu tdk bisa. Tapi dlm relasi yg berbeda itu bisa. Jadi seseorang bisa diam dan bergerak sekaligus diwaktu yang sama tapi dalam relasi yang berbeda. Misal, seseorang namanya A naik pesawat. Dlm waktu yang sama si A sedang diam dan sekaligus bergerak. Dlm relasi dgn pesawat, si A sedang diam, tapi dlm relasi dgn salah satu lokasi dibumi, si A sedang bergerak dari satu lokasi ke lokasi bumi yg lainnya.

      Hapus
  24. Ini pertanyaan orang barat yg tidak tahu kalo tuhan punya beberapa sifat absolut.
    Sama sperti bertanya "apakah tuhan bisa membunuh dirinya sendiri?" Padahal tuhan punya sifat hidup dan akan selalu hidup.
    Itu bertentangan dengan sifat tuhan, jika dia mati tentu dia bukan tuhan.
    Untuk menjadi pencipta, tuhan sudah melakukan nya. Dia tidak perlu melakukan apapun untuk membuktikan itu.

    BalasHapus
  25. Keren cuy buat buku nya tentang masalah seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Kalau dibuat bukunya, yang baca hanya saya aja nih kayaknya, saking enggak laku...

      Hapus
  26. Saya setunu dengan jawabanya mas,jawaban ini ygsaya cari...😁

    BalasHapus
  27. Pernah dikatakan "Pertanyaan yng salah hanya akan mengundang jawaban yng salah"

    Seperti penetapan/penafian yang tak layak dan tidak pernah diajarkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, namun pertanyaan yang benar terkadang dimulai dari yang salah...

      Hapus
  28. Pertanyaan ini bagaikan peristiwa singularitas robotik yang diiming-imingkan, tetapi kejadian yang nyata tidak penuh merasuki jiwa seseorang. Tuhan. Dia-lah Yang Maha Penguasa, apakah teknik kebodohan yang telah dihembuskan oleh peminum anggur ini? Apakah Tuhan Yang Maha Kuasa tidak bisa dibuktikan karena Ke-Maha Kuasaannya, apabila Dia-bisa dibuktikan maka Dia-Tidak lagi Maha Kuasa? Sudahlah berhenti dengan tautologi nakal-mu---Dia-lah yang telah menghembuskan kehidupan terhadap-mu, dan Karena-Nya jiwa bebas yang ideal dapat tercapai melalui Rasul-Nya, Baginda Rasulullah---Kedamaian bagi-nya, Tuhan---Ke-Esaan-bagi-Nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, gan... Masya Allah... Otak saya perlu level up!

      Hapus
  29. Sesungguhnya tuhan tak pernah bisa mengangkat satupun batu yang ada di dunia ini karena ia tak pernah ingin mengangkatnya ,bahkan tak satupun orang pernah melihat tuhan mengangkat batu di dunia ini dan bukan hak kita juga mempermasalahkan nya karena diri kita sendiri adalah ciptaan nya dan tak ada satupun ciptaan nya yang sempurna selain dari pasanya ,semuanya memiliki batasan bahkan batasan ilmu pengetahuan kita hanya dapat yang kita dapat dan tak akan mendapat kan yang kita tidak dapatkan ,tentang ketuhanan itu di luar logika kita yang terbatas ini bahkan diri kita sendiri masih byak yang belum di ketahui bagai manakah awal terciptanya bagaimana terciptanya ,semua ada karena ada dan sesuatu yang tak ada karena memang tak ada ,ada nya ciptaan karena ada yang menciptakan ,dan dia sendiri ada dari ketiadan yang tak bisa di permaslahakan itu lah tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah! Perlu 20 tahun bagi saya mengunyah ini semua...

      Hapus
  30. kenapa tidak bisa? dan jika tercipta, kenapa diciptakan?

    BalasHapus
  31. Pertanyaan tersebut, mengambarkan bahwa manusia itu memang tidak mengerti konsep kesempurnaan.

    BalasHapus
  32. Saya sepakat dengan jawaban dari uraian di atas.
    Pertanyaan tersebut sama saja menjadikan Tuhan sebagai objek. Sedangkan mana bisa ciptaan menjadikan sang Pencipta sebagai objek. Akal logika manusia tidak sanggup menembus kemahakuasaan Tuhan.

    Tapi saya pribadi mengimani bahwa Tuhan tidak akan melakukan atau menciptakan sesuatu yang dapat menghilangkan
    satu dari sifat2 KetuhananNya.

    Atau mungkin bisa ditanyakan balik ke penanya, "apakah kamu bisa menelan sesuatu sambil bernafas?". Yang artinya 2 sifat yang tidak mungkin dapat berjalan secara bersamaan.


    BalasHapus
  33. Pertanyaan tersebut sudah salah dari cara logika berpikirnya. saya yakin yang bertanya tidak pernah ataupun dapat nilai buruk sekali ketika pelajaran Bahasa Indonesia mengenai Permis dan lain sebagainya xixix.

    Permis 1 : P > Q : Tuhan maha Pencipta sekaligus Maha Kuat
    Permis 2 : -P > R :Tuhan tidak bisa (Tidak Kuat) mengangkat batu yang Ia ciptakan.
    Kesimpulannya : ??? Masuk Modus (Implikasi, Tollens, atau Silogisme) yang mana ini? wkwkw
    (Kesimpulannya masuk modus gagal berpikir kali ya xixix)

    wong pertama bilang kalau Tuhan maha pencipta sekaligus maha Kuat
    kok bisa di permis yang kedua justru Tuhan tidak bisa (Tidak kuat) mengangkat??
    Jadi, pertanyaan tersebut sudah Batal dengan ketidaklogisannya

    BalasHapus
  34. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  35. Pertanyaan nya invalid (salah). Q="tak terhingga", berapakah Q+1 ?

    BalasHapus
  36. Bisa saja tuhan mahakuasa atas segalanya. Tuhan bisa menciptakan batu besar yg tak bisa terangkat olehnya itu karna atas kuasanya tuhan bebas gimana maunya ya tuhan juga bisa ciptakan batu besar yg bisa terangkat olehnya. Kita kan cuma manusia yg d atur tuhan ya tuhan gabisa diatur manusia dan tak bisa di prediksi manusia

    BalasHapus
  37. Jadi itu adalah kuasa tuhan maunya batu itu terangkat atau tidaknya . Ya terangkat krna kusanya dan tidk terngkat juga karna kusanya juga!

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?