Menulis Itu Bagai Dunia Dalam Berita

Menulis itu membosankan kalau jadi beban


Artikel ini ditulis dengan motivasi melanjutkan acara ngeblog seru bertema "Ngeblog Have Fun Ala Estafet". Menggunakan teknik copy-paste-edit sedikit pada penuturan Pakde Cholik, maka "Ngeblog Have Fun Ala Estafet" adalah kegiatan blogwalking seperti biasa. Lalu, bikin ulasan di blog sendiri berupa komentar terhadap artikel teman blogger yang disukai. Dan, jangan lupa sertakan backlink. Contohnya, artikel ini dan artikel Pakde Cholik berjudul, "Orang Beriman Tak Percaya Ramalan".



Menulis itu bagaikan dunia dalam berita. Iya, bener banget. Kalimat tersebut pertama kali tersirat setelah merampungkan bacaan tulisannya Pakde Cholik yang berjudul, "Hobi Menulis Itu Membanggakan Keluarga". Perlu saya akui bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang punya karya.

Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan karya. Untuk menciptakan karya gak melulu mesti ngikuti maunya orang tua, saudara, teman-teman, atau sekedar ngikutin trend. Gak perlu juga pake acara ileran ketika ngelihat segelintir ataupun segelontor teman yang sukses berkecimpung di suatu bidang. Apapun itu. Musik, melukis, menulis, menari, astronomi, beladiri, olahraga, bahkan video games.

Dalam hal ini, Pakde Cholik sukses membuktikan pada keluarga, teman-teman, dan juga Indonesia, bahwa beliau bisa hidup dengan memanfaatkan hobinya melalui berkarya. Melihat begitu banyak buku karangan beliau, saya yakin dan tambah yakin bahwa, Pakde Cholik memang hobi menulis. Begitu juga dengan saya. Hanya saja, sampai sekarang saya belum punya buku karangan saya sendiri. Saya masih saja berangan-angan suatu hari bisa meluncurkan sebuah buku di suatu penerbitan. Baik penerbit besar sekelas Gramedia, Elex Media Komputindo, Erlangga for Kids, Bentang Pustaka, atau... Penerbit independen seperti Nulis Buku, Leutikaprio, Plot Poin.

Jangankan menerbitkan buku, untuk membuat artikel yang akan dikirim ke surat kabar harian atau mingguan saja, saya belum juga beruntung. Dari seratus artikel yang dikirim ke redaktur, hanya seratus artikel itu pula yang ditolak. Mungkin... Saya perlu lebih banyak belajar dan lebih giat berusaha lagi. Kualitas tidak akan meningkat, tanpa kuantitas.

Yang bisa saya lakukan saat ini masihlah bikin artikel-artikel mini di Blog Saidoonee. Menjadi seorang author, atau seseorang yang berkarya.

Ada dua hal kesenangan saya sejak dulu, yang bisa jadi dikategorikan sebagai hobi. Pertama, saya senang menggambar. Tidak peduli sesemrawut apa hasil corat-coret saya. Tidak peduli seabstrak apa gambar saya. Yang saya tahu hanyalah, saya menggambar karena senang dan ingin orang lain juga senang ketika melihat hasil gambar saya tersebut. Dan benar adanya! Ketika orang-orang melihat gambar yang saya buat, mereka tidak hanya senang, tapi juga terpingkal.

Hobi kedua adalah menulis. Terlepas dari kemampuan saya menulis, saya sanggup berbaur dengan sensasi kenikmatan menulis itu sendiri. Sejak masih pakai seragam putih-merah, --maksudnya Sekolah Dasar, saya senang sekali mendongeng. Belum pandai menulis memang, jadi saya memulai hobi saya dengan berkisah. Bercerita. Berdongeng ria.

Lama kelamaan, muncul juga hasrat untuk mengabadikan segala imajinasi-imajinasi saya. Saya yakin, ide, imajinasi, dan ilmu bagaikan binatang buruan. Harus tangkap dan diikat menggunakan pena. Pena-pena masa depan yang juga termasuk masa kini, sudah bertransformasi menjadi keyboard.

Ketika saya menulis, seakan-akan saya mampu melihat dunia dalam perpestif yang berbeda-beda. Ada begitu banyak prasangka. Muncul beragam praduga. Terbesit sejumlah prahara. Hingga rasanya ingin tuntas menjadi satu paradigma.

Sharing yuk! Tentang sensasi yang kamu rasakan ketika menyalurkan hasrat-hasrat melalui hobi. Saya tunggu komentarnya ya... Dan, jangan lupa gabung di acara seru-seruan bareng sesama blogger dalam tema: Ngeblog Have Fun Ala Estafet.

Komentar

  1. Saya juga sudah mengirimkan artikel ke beberapa media tapi belum ada beritanya. Mbok ya dibalas atau diberi tahu via email tho ya supaya tahu ditolak atau diterimanya.
    Buku saya yang pertama adalah kumpulan artikel blog. Buku itulah yang menjadi spike sehingga saya berani menerbitkan buku2 berikutnya.
    Terima kasih ulasannya
    Salam hagat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pakde, saya mesti telpon dulu kalau mau tahu soal nasib artikel saya tersebut... semangat terus buat bikin lembaran baru dalam sampul buku terbaru ya pakde :D

      Salam Miaw!

      Hapus
  2. bagi sebagian orang menulis itu suatu keharusan, tapi bagi yang beruntung, menulis itu menjadi kesenangan.

    BalasHapus
  3. Semangat yah... Kali aja ntar, kalau diseriusin, bakal menghasilkan suatu saat nanti... =D

    BalasHapus
  4. apapun itu ya mbak. daku jg punya kesenangan yg cuma satu2nya di kelg besar. bhkn suamiku smpe 'males' kl lihat daku sampe terlarut di situ.

    BalasHapus
  5. Saya juga punya hobby menulis yang udh mendarah daging nih, Mas, sayangnya belum bisa mengekor Pakdhe yang 'aksi nerbitkan buku'nya luar biasa kereeen. Pengen nyusul ah. Oh iya, kalo ingin menerbitkan buku, bisa coba melalui penerbitan indie saya atuh. *promosi. :D
    Sukses terus menulisnya yaaaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihiy! alhamdulillah saya berkenalan dengan penerbit indie :D
      bolehlah kapan-kapan saya coba, insyaa Allah :-d
      terima kasih ya mbak alaika :)

      Hapus
  6. Menulis itu asik.. Tapi paling bete ketika lagi buntu ide buat nulis.. Butuh waktu panjang buat bisa "melancarkan" ide.. Hmm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mas rinaldo mau ikutan event Ngeblog Have Fun Ala Estafet yang digelar Warung Blogger, saya yakin, ide itu gak bakalan mampet, insyaa Allah... Salam Miaw! :)

      Hapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?