Untuk Apa Sieh Ngomentari Blog Tetangga?

Langsung to the point saja ya...

Saya masih saja kepikiran artikelnya Mbak Dwi Puspita Nurmalinda tentang ngomentari blog tetangga. Beliau sharing pengalaman tentang awal-awalnya ngeblogging. //-- Cek artikelnya di link -> tweetysaya.blogspot.com/2014/05/i-am-blogger-b-blogs-siapa-takut.html.

Boost your traffic!
Photo by brandignity.com


Tahun pertama kelahiran Blog Tweetysaya, Mbak Dwi Puspita Nurmalinda gak ada ngunjungi blog tetangganya. Akibatnya, statistik blognya jadi jelek. Yaah... Mirip-mirip statistik Blog Saidoonee sekarang inilah. Cuma kisaran 300-500 visitors per hari. Kalau ada postingan baru, ya bisa mencapai 500 visitors. Kalau gak ada postingan sama sekali, ya ngedropnya bisa sampai 200 visitors.



Buat para blogger, tentunya paham ya gimana rasanya kalau statistik blognya makin hari makin drop. Sedihnya campur kecut-kecut asem. Aktivitas ngeblogging yang tadinya cuma sekedar having fun dan sharing, bisa mendadak lemah letih lesu begitu menyadari bahwa apa yang saya tulis ternyata gak ada yang baca. Hmm bisa jadi, ada saja yang baca karena nyasar. Jika memang benar begitu, maka kasihan sekali bagi mereka yang kesasar ke Blog Saidoonee.

Akhirnya, Mbak Dwi Puspita Nurmalinda merubah strateginya dengan mengunjungi tetangga-tetangganya sesama blogger. Tapi, buat apaan sieh kayak gitu? Emangnya gak capek mampir ke satu per satu artikel teman-teman blogger? Apa sekedar buat naruh backlink?

Hello, friend! I'm in your blog
Photo by johnchow.com
Well, apapun itu alasannya, backlink hanyalah bonus. Bagi saya pribadi dan mungkin juga untuk Mbak cantik, Dwi Puspita Nurmalinda, mampir plus ninggalin jejak di blog tetangga merupakan hiburan tersendiri. Inspirasi bisa datang secara tiba-tiba saat klik comment box. Kalimat-kalimat inspiratif bisa meluncur lantas melesat, ketika siap-siap ngasih tanggapan atas artikel yang baru saja dibaca.

Gak cuma itu, lho! Pernah gak sieh kamu ngerasain yang namanya "pengen disadari keberadaannya"?

Wait! Saya gak bermaksud buat cari perhatian. Bukan itu maksud saya...

Aduh! Gimana ya bilangnya? Masalahnya, perasaan semacam ini masih terlalu abstrak dalam hati saya, sehingga saya belum menemukan padanan kata yang tepat untuk mengekpresikan hal tersebut.

Ngomentari blog tetangga bisa menjadi cara untuk mengaktifkan generator interaksi antar blogger. Typically, ketika saya ngomentari blog tetangga, maka tetangga saya akan melakukan kunjungan balik dan komentar juga. Ibarat saya baru pindahan rumah, yang notabene status saya adalah tetangga baru. Seramah apapun tetangga-tetangga saya, kalau saya cuma berkutat di rumah tapi gak pernah nyapa tetangga, bukankah mereka pun segan untuk mampir?

Komentar

  1. Kalau seperti itu saya juga mampir nih Mba untuk mengomentari blog yang bagus ini.

    Salam

    BalasHapus
  2. Di dunia maya saya juga berteman dengan Mbak Dwi Puspita Nurmalinda. Malah saya sering kewalahan mendapat kunjungan rutin dari beliau. Salam.

    BalasHapus
  3. Kalau aku ngomentari blog tetangga untuk menghormati pemiliknya sih
    Ibarat ke rumah orang, klo gak salam dulu disebut kurang sopan kan?
    Sesungguhnya sekedar komen itu lebih baik daripada hanya menjadi silent reader. hihi

    BalasHapus
  4. Kalau sudah dibaca postingannya sayang dong kalau melewatkan untuk komentar :D

    BalasHapus
  5. hahaha,,terimakasih mbak mew,,senyum2 sendiri nih aku baca postingannya mbak mew,,,ada rasa giman gitu,,iya mbak,,ajang silaturahmi dan memperbanyak teman,,makasih mbak mew,, :)

    BalasHapus
  6. kalo begitu saya juga mau berkunjung ah :D

    BalasHapus
  7. saling mengunjungi (Blogwalking) adalah cara sederhana menambah visitor juga menambah teman :D

    BalasHapus
  8. Kalau menurut saya, jejak komentar di setiap artikel itu sebenarnya bagus juga untuk dibaca. Istilahnya seperti forum diskusi. Ketika ada yang salah atau masih kurang bisa jadi pengunjung yang tertarik akan menambahkan masukan. Jadinya kan sama-sama belajar.. ^_^
    Disamping juga bisa merangsang ide untuk buat tulisan di blog sendiri.

    BalasHapus
  9. kalo gitu ngasih jejak dulu dah :v

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?