Hitam Putih Jokowi

Hingga detik ini, saya masih belum bisa mendeskripsikan dengan sejelas-jelasnya: Siapa sieh Jokowi?


Jokowi
Photo by metro.news.viva.co.id
Rasanya cepat sekali Jokowi tenar dihadapan publik. Tidak sampai setahun diliput media massa, tahu-tahu sudah mencalonkan diri ke Pemilu Presiden 2014.

Jokowi atau Joko Widodo, setahu saya adalah seorang pengusaha mebel. Jokowi mencalonkan diri menjadi Walikota Solo, dan terpilih menjadi Walikota Solo hingga dua kali periode. Pada periode keduanya, Jokowi lantas meninggalkan Kota Solo untuk melenggang jadi catwalk di panggung Pemilu Gubernur DKI Jakarta, dengan menggandeng Ahok sebagai pasangan duetnya.

Konon, katanya Jokowi disebut-sebut memiliki track record Walikota Solo yang jempolan. Walau entah apa yang sudah dikerjakannya, dan sebanyak apa track record Jokowi. Yang jelas, nama Jokowi mulai digaung-gaungkan sejak publikasi mobil Esemka. Jokowi dianggap sukses mengharumkan nama Kota Solo berserta rakyatnya. Tapi apa iya? Sehebat itukah Jokowi?



Mobil Esemka menjadi kendaraan super cepat untuk Jokowi menjadi populer di kalangan wong cilik. Jokowi terus saja nge-gas setelah berhasil mengalahkan Foke, mantan Gubernur DKI Jakarta, dalam pilgub beberapa bulan yang lalu.

Lantas, Jokowi mulai populer dengan gayanya yang nyeleneh, doyan ngece, dan blusukan. Segala respon yang Jokowi berikan dihadapan media dianggap lelucon satir. Padahal, bagi saya pribadi, kalau Jokowi memang doyan ngedagel, kenapa gak ngartis saja di Stand Up Comedy?

Nah! Lha kok bisa-bisanya sekarang Jokowi maju ke Pemilihan Umum Presiden 2014? Padahal periode menjabatnya sebagai Gubernur DKI Jakarta saja belum rampung. Memangnya apa yang sudah Jokowi perbuat untuk Jakarta? Janjinya dulu mau memimpin Jakarta selama 5 tahun.

Kartu Sehat Jakarta (KJS)? Kartu Jakarta Pintar (KJP)? Halo! Halo?! Kedua program Jokowi-Ahok tersebut dinilai gagal. Program KJS dan KJP dibangun sekedar untuk memperlihatkan kepada masyarakat Jakarta yang primitif, bahwa Jokowi-Ahok bisa menepati janjinya.

Dilansir berita Sindonews, tanggal 19 Desember 2013, Jokowi lagi-lagi mendapat keluhan dari pasien KJS yang tidak bisa mendapatkan obat sesuai dengan rujukan dokter. Keluhan tersebut ditanggapi santai oleh Jokowi dengan mengatakan bahwa obat-obatan gratis versi KJS sejatinya ditentukan oleh dokter.

Oalah Jokowi! Jadi, dokternya yang bodoh atau pasiennya yang dibodoh-bodohi? Semestinya para dokter tahu daftar obat yang ada di list KJS. Atau, bisa jadi malah obat yang ada di list KJS tidak sesuai untuk pasien KJS terkait?

Bagaimana dengan janji Jokowi-Ahok menyelesaikan persoalan banjir dan kemacetan di Jakarta? Bukankah Jokowi dulunya mengentengkan masalah banjir dan kemacetan saat pilgub melalui Program 100 Hari?

Lalu kenapa saya harus pilih Jokowi sebagai Presiden 2014?

Komentar

  1. jokowi dikenal sebagai sosok yang pandai mengambil hati rakyat, tapi hati saya tidak.. hehehe

    BalasHapus
  2. betul sekali mbak,,setuju banget aku,,rakyat nantinya yang akan memilih dan menilai :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?