30 Hari Nulis Novel. Emang Bisa?!

Rasanya, saya masih gak percaya kalau saya ikutan dalam kontes menulis Bulan Narasi. Bulannya bagi mereka, para penulis pemberani, menyelesaikan tantangan buat nulis novel rame-rame dalam waktu 30 hari.
"Huh?! 30 hari nulis novel. Emang bisa?!"

Bulan Narasi (Nulis Rame-Rame Nasional)
Photo by bulan-narasi.com

Saking gumunnya. Judul postingan yang saya publikasikan di website Bulan Narasi malah saya tulis ulang di Blog Saidoonee. Amazing! Mungkin saya cuma ngimpi ikutan kontes menulis beginian. Karena gak kebayang gimana hectic-nya nulis novel romance sebanyak 150 halaman dalam waktu 30 hari. Setidaknya, dalam satu hari, saya harus bisa menyelesaikan 5 halaman.



//--Coba, coba, tolong cubitin pipi admin Bulan Narasi-nya. Kali aja, saya cuma ngimpi di siang bolong, atau pada malam-malam yang kosong...

Saya termasuk user internet yang jarang buka email. Palingan, dalam satu minggu bisa dihitung pake sempoa frekuensi check email. Kira-kira, yaaah adalah sekitar sepuluh kali per minggu saya check email. Eh! Siapa sangka setelah tiga hari berturut-turut saya gak ada check email, kok ya pas bener di tanggal 28 April 2014, saat fajar berujar rindu dengan Sang Bagaskara, --ceileee bahasanya sok puitis, saya ada rasa inisiatif buat check email, dan...

Yuhuuuu! Ada email dari admin Nulisbuku, dengan subjek email: Ikut #BulanNarasi Yuk, Kontes Menulis Novel dalam Satu Bulan.

Pikir saya waktu itu: Pinter ngedagel juga nieh admin Nulisbuku. 30 hari nulis novel. Emang bisa?!

Sambil nyinyir dan ngoceh gaya ngenyak-ngenyek untuk proyek menulis kali ini, saya tetap nge-klik email dari Nulisbuku.

Kalimat pertama saya baca:
"Kesempatan Terbaik Mewujudkan Impianmu Menjadi Penulis!"

Saya cuma bisa nyengir kuda diajakin admin Nulisbuku. Ya iyalah, gimanapun juga saya ini sudah jadi penulis, walaupun masih belum diakui oleh masyarakat secara eksklusif.

Terlepas dari segala egosentris dan penyakit psikis dalam diri saya. Saya lanjutkan membaca paragraf demi paragraf. Malahan pakai penghayatan ngebaca email-nya:
"Bulan Narasi (Nulis Rame-Rame Nasional) diselenggarakan dengan tujuan menggiatkan semangat menulis novel di Indonesia. Bulan Narasi akan dimulai bulan Mei 2014, mengundang seluruh penggiat dunia penulisan Indonesia untuk berpartisipasi menulis novel dalam waktu 31 hari.
Selama proses menulis, para peserta Bulan Narasi dapat meng-update kisah dibalik layar dan perkembangan proses menulis mereka di blog http://bulan-narasi.com dan juga melalui twitter @BulanNarasi dengan hashtag #BulanNarasi. Tujuannya tentu agar sesama peserta saling menyemangati untuk bersama-sama sukses menyelesaikan tantangan ini. 
Naskah pemenang dari tantangan Bulan Narasi akan diterbitkan oleh Plot Point Kreatif dan sisanya diterbitkan secara mandiri melalui NulisBuku.com. Segera daftarkan dirimu! 
Pendaftaran ditutup tanggal 28 April 2014. Info selengkapnya, klik: Bulan Narasi"

Innalillah! Pendaftaran ditutup tanggal 28 April 2014.

Seketika saya langsung dapat serangan panik. Mata saya lirak-lirik ke tanggalan di pojok bawah layar monitor. Begitu ngelihat tertanggal saat itu adalah tepat 28 April 2014. Bibir saya mendadak manyun satu sentimeter.

Saya galau! Jelas.

Statistik mood jadi fluktuatif? Sudah pasti!

Pengen ikutan tapi gak pedeee... Rasanya pengen nangis sebelum bertempur.

Tapi, sebelum Negara Api menyerang! Saya harus lebih berani dalam berkarya, jadi gak boleh malu dan ragu-ragu. *Edisi Intro Avatar The Legend of Aang*

Okelah! Saya sudah terlanjur terdaftar sebagai Peserta Bulan Narasi: 30 Hari Nulis Novel. Tidak boleh ada alasan untuk mundur, lantas menyesal. Ganbatte kudasai, Mew!

Komentar

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?