Refleksi Akhir Tahun Seorang Muslim

Banyak yang latah dalam menyikapi pergantian tahun, ikut-ikutan tradisi tanpa memahami tujuan serta kebaikan yang didapat yang penting happy. Akibatnya, semakin waktu berganti engga ada prestasi yang diraih, bahkan cenderung merosot. Itulah gambaran yang mendominasi masyarakat belakangan ini. Padahal jauh-jauh hari islam telah mengingatkan bahwa pergantian waktu adalah moment yang sangat penting untuk memperbaiki diri.

Happy New Year!
photo by voaislam.com
Islam mengajarkan bahwa pergantian waktu itu bukan hanya dalam limit tahunan, akan tetapi harian. Perhatikan firman Allah Jalla Jalaluh, QS. Ali Imran:190, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". Teruus kenapa kita harus latah ikut-ikutan? Seharusnya ini adalah hal yang biasa. Meskipun harus mengenang, kita akan fokus pada hikmahnya bukan sekedar perayaan.

Islam mengajarkan beberapa hal positif yang dapat kita lakukan sebagai bentuk refleksi keimanan dalam menyikapi pergantian waktu, bukan hanya pergantian tahun saja, tapi juga yang lainnya. Kalau hal ini kita lakukan niscaya akan banyak memberi kebaikan dalam kehidupan kita.

  1. Bertasbih, mensucikan nama Allah Jalla Jalaluh dari sifat kekurangan. Hal ini dilakukan sebagai tanda hasil dari proses berdzikir dan berpikirnya Ulil Albab yang menangkap tanda-tanda kekuasaan Allah Jalla Jalaluh pada pergantian waktu tersebut. Allah Jalla Jalaluh berfirman, QS. Ali Imran: 190-191, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ; Ya tuham kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

    Suatu ketika Rasulallah Shallahu Alaihi Wasallam pernah didapati sedang menangis, ketika ditanya beliau menyatakan, bahwa celaka bagi orang yang membaca ayat tersebut lalu tidak bertambah kebaikanya. Oleh sebab itu, kita dapatkan ada dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca pada saat pagi dan petang, yaitu saat pergantian waktu siang dan malam.
  2. Memperbanyak istighfar, yaitu memohon ampun kepada Allah Jalla Jalaluh atas segala kesalahan kita. Istighfar adalah refleksi seorang muslim dari proses evaluasinya (muhasabah) terhadap amal-amal yang sudah ia lakukan dari waktu yang telah ia lewati. Allah Jalla Jalaluh memuji orang-orang yang senantiasa beristighfar setiap kali selesai melakukan kebaikan. Allah Jalla Jalaluh berfirman, QS. Ali Imran: 16 -17, "Yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan yang memohon ampun di waktu sahur."

    Waktu sahur adalah penghujung waktu malam, yaitu saat-saat pergantian waktu antara malam menuju siang. Orang yang beristighfar di waktu sahur mendapatkan kemuliaan disebabkan mereka bangun di penghujung malam melakukan sholat tahajud, bermunajat kepada Allah Jalla Jalaluh, namun demikan mereka merasa apa yang telah dilakukanya masih penuh kekurangan, oleh sebab itu mereka beristighfar kepada Allah Jalla Jalaluh.

    Demikian pula pada akhir surat An nashr, yaitu surat yang terakhir diturun pada saat futuh (kemenangan) Mekkah, Allah Jalla Jalaluh memerintahkan Nabi untuk bertasbih dan beristighfar sebagai akhir dari perjuangan beliau, yaitu pergantian waktu dari zaman penindasan menuju kemenangan. Allah Jalla Jalaluh berfiman QS. An Nashr: 3, "Maka bertasbihlah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampun kepadanya. Sesungguhnya dia adalah Maha penerima taubat."

    Ingatlah akan kisah seorang yang akan mendapatkan jaminan sebagai penghuni surga, ternyata dialah yang senantiasa bermuhasabah diri sebelum tidurnya memperhatikan amal yang telah ia lakukan sehari ini. Muhasabah itu ia lakukan di penghujung aktivitasnya, yaitu pergantian waktu antara aktifitasnya dengan istirahatnya.
  3. Bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan amal sholeh. Syukur adalah refleksi seorang muslim yang menyadari penuh karunia Allah Jalla Jalaluh berupa waktu. Karunia ini ia sadari pada saat pergantian waktu, karena saat itu ia menyadari bahwa ia masih memiliki kesempatan untuk berbuat baik, maka kesempatan itu ia gunakan sebaik-baiknya untuk beramal sholeh mengumpulkan kebaikan untuk kehidupan mendatang dan itulah sesungguhnya syukur yang paling afdhal.
  4. Membuat perencanaan amal untuk masa mendatang. Ini adalah refleksi seorang muslim yang menemukan kekurangan amalnya di masa lalu, kemudian ingin memperbaikinya dan merindukan hari esok yang jauh lebih baik dari hari ini. Allah Jalla Jalaluh berfirman QS. Al Hasyr: 18, "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."


Demikanlah diantara yang harus kita lakukan di penghujung tahun ini menjelang tahun baru. Semoga kita dapat merefleksikan keimanan kita, sehingga mendapatkan banyak kebaikan dalam kehidupan.

Komentar

  1. Setuju banget nih, setiap waktu umur kita selalu berkurang dan menuju titik nol yaitu kematian. Siap atau tidak masa itu akan sampai, berapa amal yg sudah kita kumpulkan untuk menyambut hari itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, wallauhu a'lam mas :-d

      makasih ya udah mampir ke sini...

      Hapus
  2. waah setujuuu.... inspiratif nih Mew!, muhasabah sekalian planning, wah juara!

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?