Sambil menikmati Bogor diguyur hujan, saya mau merepresentasikan author ganteng bernama Sugan Sukan. Walau agak grogi memaparkan tentang beliau, --karena sedari tadi dipelototin editor, akhirnya tampil juga di layar monitor saya sekitar satu atau dua kalimat.
Cuap-cuap ringan mengawali tulisan ini untuk memancing mood. Biar kata mlempem dan alot. Asal belum basi dan gak diasem-asemin sama yang baca, sudah cukup bagi saya untuk menyalurkan hasrat ke dalam wahana kata.
Kembali ke pembahasan awal. Sugan Sukan telah resmi bergabung dengan authors di Blog Saidoonee sejak tadi pagi. Iya, tadi pagi. Minggu, 22 Desember 2013.
Pertama kali kenal Sugan Sukan ketika mengikuti pagelaran ilmu di Majelis Az-Zikra. Kalau Sugan Sukan, biasa menyelaraskannya dengan sebutan Halaqah Ilmu atau Kajian Subuh. Seperti Subuh yang sudah-sudah, Sugan Sukan duduk tidak jauh dari Ustadz Arifin Ilham. Kala itu, Ustadz Arifin Ilham terdiam agak lama sebelum penyampaian materi di mulai. Tengok kanan. Tengok kiri. Dan.. Eh, mata Sang Ustadz tertambat pada pemuda berpeci nasional putih-merah. Siapa lagi kalau bukan Sugan Sukan? Pemuda calon penghuni surga yang sedari tadi saya bicarakan.
Tahukah kamu setelah itu, apa yang terjadi?
Ekspresi Sugan Sukan langsung merona. Sumringah sambil ngelihatin jamaah. Siapa tahu beneran ada bidadari duduk entah di kejauhan sana...
Tampaknya, Sugan Sukan tidak menyadari ada sepasang mata yang mengamati wajahnya lekat-lekat sampai terlihat kerut-kerut di kening, lantas membatin, "Diki, siapa sieh? Kok layar TV-nya mendadak jadi gelap banget kek gini? Sampe mukanya gosong..."
Maklum, saya gak gaul. Jadi baru nyadar setelah hampir tiga tahun bolak-balik Bogor-Sentul, kalau... Pria yang kalau shalawat suaranya merdu itu, saya lihat di TV display Masjid Az-Zikra, beberapa kali papasan, dan yang sering disebut-sebut namanya oleh ibu-ibu muda, adalah Sugan Sukan!
Ngimpi didatengin pangeran berkuda putih kayaknya, makanya sekarang ikut nimbrung bersama authors Blog Saidoonee kesayangan saya lainnya.
Namun, adegan terakhir tersebut hanya imajinasi saya saja... Aslinya, Sugan Sukan gak seberambisi itu untuk ditonton jamaah Subuh wanita, yang didominasi emak-emak.
Sepengamatan saya, Sugan Sukan memiliki pembawaan yang tenang. Cool. Calm. Confidence. Kalau diopinikan melalui satu peristiwa, saya belum pernah sekalipun melihat beliau membombardir dirinya sendiri, --kayak bom bunuh diri, tapi dengan style yang lebih intelek.
Hmm... Sudah dulu ya, sesi perkenalannya... Saya sudah gak sabar kepengen nyeruput susu hangat, sambil celap-celup biskuit kelapa.
Agar tidak ada yang kecewa, saya persembahkan kontak sosial media beliau... Namun, saya ingatkan kepadamu, wahai wanita, Sugan Sukan itu pemalu, makanya ia istimewa. Jadi, jangan agresif, ya? Apalagi sekedar colek-colek lantaran ingin memenuhi rasa penasaran. Masa iya, pria dengan tatapan seteduh ini dicolek-colek kayak sabun?
Facebook: Dikjaya Özil
Google+: +sugan sukan
Twitter: @mdikjayadije
Cuap-cuap ringan mengawali tulisan ini untuk memancing mood. Biar kata mlempem dan alot. Asal belum basi dan gak diasem-asemin sama yang baca, sudah cukup bagi saya untuk menyalurkan hasrat ke dalam wahana kata.
Kembali ke pembahasan awal. Sugan Sukan telah resmi bergabung dengan authors di Blog Saidoonee sejak tadi pagi. Iya, tadi pagi. Minggu, 22 Desember 2013.
Pertama kali kenal Sugan Sukan ketika mengikuti pagelaran ilmu di Majelis Az-Zikra. Kalau Sugan Sukan, biasa menyelaraskannya dengan sebutan Halaqah Ilmu atau Kajian Subuh. Seperti Subuh yang sudah-sudah, Sugan Sukan duduk tidak jauh dari Ustadz Arifin Ilham. Kala itu, Ustadz Arifin Ilham terdiam agak lama sebelum penyampaian materi di mulai. Tengok kanan. Tengok kiri. Dan.. Eh, mata Sang Ustadz tertambat pada pemuda berpeci nasional putih-merah. Siapa lagi kalau bukan Sugan Sukan? Pemuda calon penghuni surga yang sedari tadi saya bicarakan.
Tahukah kamu setelah itu, apa yang terjadi?
"Ustadz Arifin Ilham yang masih menggenggam microphone, memanggil Sugan Sukan: 'Diki... Sini nak... Ngapain kamu dipojokan situ sendirian? Sini, sini, di sebelah abang... Biar cepat dapat jodoh...'"
Ekspresi Sugan Sukan langsung merona. Sumringah sambil ngelihatin jamaah. Siapa tahu beneran ada bidadari duduk entah di kejauhan sana...
Tampaknya, Sugan Sukan tidak menyadari ada sepasang mata yang mengamati wajahnya lekat-lekat sampai terlihat kerut-kerut di kening, lantas membatin, "Diki, siapa sieh? Kok layar TV-nya mendadak jadi gelap banget kek gini? Sampe mukanya gosong..."
Maklum, saya gak gaul. Jadi baru nyadar setelah hampir tiga tahun bolak-balik Bogor-Sentul, kalau... Pria yang kalau shalawat suaranya merdu itu, saya lihat di TV display Masjid Az-Zikra, beberapa kali papasan, dan yang sering disebut-sebut namanya oleh ibu-ibu muda, adalah Sugan Sukan!
Ngimpi didatengin pangeran berkuda putih kayaknya, makanya sekarang ikut nimbrung bersama authors Blog Saidoonee kesayangan saya lainnya.
 |
| Sugan Sukan a.k.a Dikjaya Riswanto |
Sepengamatan saya, Sugan Sukan memiliki pembawaan yang tenang. Cool. Calm. Confidence. Kalau diopinikan melalui satu peristiwa, saya belum pernah sekalipun melihat beliau membombardir dirinya sendiri, --kayak bom bunuh diri, tapi dengan style yang lebih intelek.
Hmm... Sudah dulu ya, sesi perkenalannya... Saya sudah gak sabar kepengen nyeruput susu hangat, sambil celap-celup biskuit kelapa.
Agar tidak ada yang kecewa, saya persembahkan kontak sosial media beliau... Namun, saya ingatkan kepadamu, wahai wanita, Sugan Sukan itu pemalu, makanya ia istimewa. Jadi, jangan agresif, ya? Apalagi sekedar colek-colek lantaran ingin memenuhi rasa penasaran. Masa iya, pria dengan tatapan seteduh ini dicolek-colek kayak sabun?
Facebook: Dikjaya Özil
Google+: +sugan sukan
Twitter: @mdikjayadije
Komentar
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?