Hello, authors!
Iya, kamu. Authors. Sekumpulan orang-orang kreatif, inovatif, dan inspiratif, dimana tiada hari tanpa berkarya. Dan, yaps! Memang kamulah yang saya sapa melalui postingan kali ini.
Bagi teman-teman pembaca yang biasa kesasar dan kedatangannya ke Blog Saidoonee atas dasar kena jebakan batman, saya yakin sudah paham gaya tulisan saya, salah satu authors Blog Saidoonee. Yaitu, lebih sedikit manfaatnya daripada esensi suatu tulisan.
Sebagai author yang dituntut oleh pihak redaksi berwajib, untuk menanyangkan setidaknya satu artikel per bulan, tentu bukanlah hal yang mudah bagi saya ketika mengalami Writer Block Syndrome. Penyakit gak mood nulis. Hal ini lumrah terjadi kepada authors aktif, pro aktif, hiperaktif, reaktif, kapasitif, non-aktif, --ginggisivitif? Dan, tidak ada cara lebih jitu untuk melawannya, selain dengan kekhusyukan doa, disertai ikhtiar.
Tulisan saya pada muntahan postingan kali ini, tidak banyak. Sekedar cuap-cuap ringan agar pikiran saya tetap lurus dan berada pada posisinya. //--Halah! Gayaku, nggerr....
Okay! Mari bergeser sejenak dari artikel yang nantinya akan menjadi penting ini.
Saya teringat artikel lama dari seorang motivator abal-abal. Setelah saya baca dan renungkan, semua hal yang ditulis tidak lebih dan tidak kurang berdasarkan pengalaman berbumbu kesoktahuannya dia. Di situ tertulis,
Akhir kata, artikel ini saya tutup dengan membaca Bismillahirahmanirahim...
Iya, kamu. Authors. Sekumpulan orang-orang kreatif, inovatif, dan inspiratif, dimana tiada hari tanpa berkarya. Dan, yaps! Memang kamulah yang saya sapa melalui postingan kali ini.
Bagi teman-teman pembaca yang biasa kesasar dan kedatangannya ke Blog Saidoonee atas dasar kena jebakan batman, saya yakin sudah paham gaya tulisan saya, salah satu authors Blog Saidoonee. Yaitu, lebih sedikit manfaatnya daripada esensi suatu tulisan.
Sebagai author yang dituntut oleh pihak redaksi berwajib, untuk menanyangkan setidaknya satu artikel per bulan, tentu bukanlah hal yang mudah bagi saya ketika mengalami Writer Block Syndrome. Penyakit gak mood nulis. Hal ini lumrah terjadi kepada authors aktif, pro aktif, hiperaktif, reaktif, kapasitif, non-aktif, --ginggisivitif? Dan, tidak ada cara lebih jitu untuk melawannya, selain dengan kekhusyukan doa, disertai ikhtiar.
Tulisan saya pada muntahan postingan kali ini, tidak banyak. Sekedar cuap-cuap ringan agar pikiran saya tetap lurus dan berada pada posisinya. //--Halah! Gayaku, nggerr....
Okay! Mari bergeser sejenak dari artikel yang nantinya akan menjadi penting ini.
Saya teringat artikel lama dari seorang motivator abal-abal. Setelah saya baca dan renungkan, semua hal yang ditulis tidak lebih dan tidak kurang berdasarkan pengalaman berbumbu kesoktahuannya dia. Di situ tertulis,
"Karena, sejatinya sebuah ide, baik yang brilian maupun 'kacangan', tetap bisa menginspirasi siapa saja. Bagi anda, mungkin ide yang anda miliki sekarang merupakan kekonyolan atau tidak bernilai. Lain ceritanya, jika ide tersebut jatuh ke tangan orang yang kreatif dan mau berusaha, hasilnya akan luar biasa."
 |
| Hello, Cat! Oops!
Photo by devianart
|
Akhir kata, artikel ini saya tutup dengan membaca Bismillahirahmanirahim...
Jangan merendah ah. Aku tahu kemana arah tulisan ini. Tulisan kamu menarik yang sebenarnya dari kebanyakan orang pada Tidak Mau Tahu. Sekali orang bersikap Tidak Mau Tahu, ia akan selalu berada di Level sok Tahu. Berbeda jika aku menyebut Orang yang benar-benar berada di level tidak tahu.
BalasHapusOrang pada level "Tidak tahu", akan mencari jawaban dari ketidak-tahuannya itu dengan bertanya dan semakin giat berlatih dari ketidak-berdayaannya. Tuhan menunjukkan kemurahannya disitu. Aku gak ingin meng-GR-isasi, tapi Mew akan selalu berada di level tidak tahu.
Kalau mew masih pesimis dan galau bertanya pada diri sendiri perihal ini:Apa tulisanku jelek ya? lantas kalau jelek, Menulis yang paling bagus itu harus menggunakan alat seperti apa sih ?
Saya jawab: Menulislah dengan penguasaan imajinasi yang baik. karena Imajinasi adalah alat yg terbaik dari yang paling baik sekalipun.
Untuk Kompetisi yg usai diadakan waktu itu, Lupakan dan buatlah menjadi loncatan kearah yg lebih baik. Yang patut disesalkan adalah: Orang yang tidak faham cara memahami sebuah tulisan dari kalimat per-kalimat memang rawan dinyana sebagai penyimak/pendengar yang kurang teliti, tidak ada keterkaitan antara ramainya kunjungan dipengaruhi oleh intensitas Blogwalking. Justru tulisan yang tak begitu bagus-lah yang paling banyak komentar gak nyambungnya..Is Fact of reality
Oh ya, Kompensasi blog dengan memakai widget bank di sebelah kanan sidebar itu memang perlu ya mew? kalau boleh tahu sih..hehehe :-)
Hwarakadah!!! Kena deh aku :-d
Hapuspadahal masih ada postingan lanjutan tentang kompetisi kemarin kan...?
belum juga diumumin siapa yang menang...
Siap-siap saja mas, namamu disebut-sebut lagi... Tapi kali ini dengan inisial..
Ooh itu ya? =)) Biasalah, anak muda suka eksplorasi..
Pengen tahu aja, dari segini banyak visitor, ada yang merhatiin gak sieh??
Tapi makasih mas, sudah mengingatkan...
Btw, ngintip bloggermie ahhh... :)