Kriteria Perempuan Tepat Untuk Pria Hebat

Cinta. Tatkala manusia bicara cinta, maka mulai balita, muda, belia, dewasa, hingga menapaki usia senja, romantisme kisah cinta akan tetap berwarna. Jika sudah dijerat cinta, kadang nestapa menjadi bahagia. Kadang suka cita berbaur dengan dilema berselimut duka. Cintakah yang membutakan mata? Atau manusia itu sendiri yang rela mendustai pandangannya? Melihat seperti buta. Mendengar seakan tuli. Membisu tapi ingin bicara. Wahai pengagum cinta dan pendamba surga, masih hidup?

Wedding ring and pearl
Photo by dexknows.com
Adakah di antara kamu, kerabat, dan teman-temanmu masih napak tilas tentang cinta?

Bagi saya pribadi, jawaban atas pertanyaan tersebut adalah "ya". Saya memimpikan bersanding dengan seorang pria beriman, baik, royal, loyal, bisa dipercaya, bisa menghargai perempuan, mampu memimpin, memikat, ramah, santun, lembut, berkarakter, penuh kasih sayang, romantis, dan hatinya terpusat hanya untuk saya.

Namun, pantaskah saya mendapatkannya? Karena pria bermoral baik hanya untuk wanita bermoral baik. Wanita bermoral baik hanya untuk pria bermoral baik. Begitu pula, pria bermoral buruk hanya untuk wanita bermoral buruk. Wanita bermoral buruk hanya untuk pria bermoral buruk.



Sekali lagi, sudah pantaskah saya mendapatkan pria best of the best? Pria calon penghuni surga, idaman wanita, dan dambaan mertua.

Menilik kriteria tersebut, saya sadar betul, bahwa saya jauh dari kata "pantas" dan "sepadan". Namun, bukanlah tidak mungkin bagi saya dan kaum perempuan lainnya, untuk mendapatkan pria-pria impian. Satu trik yang saya tahu, saya akan berpasangan dengan pria di tempat saya biasa berkumpul, dengan kata lain saya mampu mengikuti perkembangan dan gaya hidup pria tersebut.

Contohnya, kalau incaran saya ini senang menenggelamkan dirinya ke dalam hura-hura pesta, atau mengusir kejenuhan melalui gelak tawa bersama teman-teman di kafe. Maka, perempuan seperti saya, yang notabene hanya senang bersemedi dalam gua-gua gulita untuk menikmati pemandangan langit malam melalui jendela di loteng, tidak akan mampu meraihnya kecuali atas kehendak Mahakuasa. Sekalipun, dia datang kepada saya, maka hanya ada sepi, sunyi, dan senyap menelusup ke dalam relung ketika kami bicara. Sekedar teori kah?

Man sana in woman sano. Pria yang hebat, selalu didampingi perempuan sehat. Pertanyaan selanjutnya adalah, perempuan sehat itu seperti apa ya? Apakah yang pandai menjaga pesona fisik? Selalu terlihat bugar dan segar? Hmm... Bisa juga dinilai seperti itu, jika ukuran selera pria-pria zaman sekarang memang hanya sebatas penampilan seperti, wajah cantik, tubuh proporsional, dan berpenampilan menarik.

Saya teringat sebuah doa yang pernah saya dengar dari seorang teman, yaitu:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku, istri dan keturunan sebagai penyenang hati karena melihat mereka selalu taat kepada-Mu."

Wahai pria-pria beriman, jika kamu mau selamat di dunia dan di akhirat, dan jika kamu bersedia memiliki keturunan yang membanggakan akhlaknya dan tidak menyeret kamu ke neraka. Segera cari, dekati, pilih, dan peristrilah perempuan yang taat kepada Tuhannya.

Sewaktu saya mengetik artikel ini, seorang teman telah menyentil saya dengan mengatakan:
"Calon istri saya adalah pilihan dan urusan saya. Kalau saya bisa dapat yang komplit, kenapa harus rela mengorbankan kepuasan sebagai seorang lelaki demi secuil ketakwaan?
Saya mau dapat yang cantik dan seksi. No offense. Titik."

Keindahan dan kecantikan itu bonus, temanku... Iman, patut diutamakan. Begitu banyak perempuan cantik bergelimpangan di atas panggung dengan permadani berhias kerlap-kerlip lampu. Tapi, tahukah kamu kenapa perempuan yang taat kepada Tuhannya patut diutamakan? Jangan mengira saya mengatakan ini karena kuatir saya kehabisan bujangan hingga lapuk gara-gara buruk rupa...

The figure of woman
Photo by turntoislam.com
Mari menyederhanakan pola paradigma modern.

Begitu banyak karunia dan kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada saya. Begitu melimpah cinta, kasih, sayang, dan perhatian Tuhan untuk saya, sehingga terasa begitu istimewa posisi perempuan.

Perempuan telah dikaruniai pinggang yang bisa berlenggak-lenggok ketika berjalan. Kaki jenjang. Kulit dua kali lebih mulus dan lembut dibandingkan pria. Mata indah, rambut sebagai mahkota, suara merdu, air mata untuk meluapkan emosi, dan lain-lain.

Logikanya, jika Allah yang memberikan ribuan nikmat dan karunia kepadanya saja, dia tidak mau taat. Lantas, bagaimana mungkin dia mau menaati suami yang kadang hanya bisa menafkahinya Senin-Kamis?

Walaupun begitu, bukan berarti juga perempuan-perempuan dengan akidah labil menjadi tidak bernilai, tidak berharga, dan tidak berarti. Asalkan perempuan yang kamu sukai tersebut sudah bertaubat dan istiqamah atas tekadnya, maka diapun layak dijadikan istri.

Kalau perempuan yang bertaubat, beriman, patuh, taat, dan beribadah kepada Allah dijadikan istri, maka ketika bertengkar dengan suaminya, dia akan lebih mudah diajak rujuk. Tinggal bacakan hadist atau ayat Al Qur'an. Dan, kisah selanjutnya sudah bisa ditebak.

Tapi, kalau dia gak taat? Apalagi penganut paham sekuler. Begitu suaminya membacakan hadist atau ayat Al Qur'an, dia bakalan jawab...
"Trus, gue harus bilang WOW?"

Atau...
"Sudahlah! Gak usah bawa-bawa hadist, gak perlu nyerocos ayat. Ngaca dulu deh... Lihat dulu diri kamu, sudah pantes belum ngomongin agama?"

Coba bayangkan, jika kamu menikahi perempuan seperti itu, sudah gak taat, ehh... Gak mau taubat. Celaka tiga belas namanya! Sial sampai tujuh turunan. Why?
"Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik, asal ia pernah mendapat pengasuhan seorang ibu berakhlak baik. Namun, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula."

Agar layak bersanding dengan pangeran impian, maka saya harus mengetahui nilai kepantasan. Last but not least, apakah kamu melihat peluang dan kesempatan untuk memisuhi saya? It doesn't matter, if you hate me or love me. Because, you still think about me all day long...

//--Ngomong opo to saya ini? Mendingan saya nerusin nyiram tanaman di pekarangan belakang...

Komentar

  1. whahaha kalau pria amburadul gmna tuh gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. :-d waduh! kalau gitu saya doakan aja deh... (p)
      makasih mas nano, udah mampir :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. nah! iya kan... :) akhirnya fisik bukanlah yang utama
      makasih mas tridinamika, udah mampir ke blog saya :-D

      Hapus
  3. Eh, cewek beriman pun cantik-cantik lho, meskipun tertutup jilbab. Dilihat dari wajahnya saja sudah luar biasa. *ups* Hasil dari wudhu dan sholat lima waktunya itu... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat! :) Wanita mukmin yang cantik dan taat Allah akan tambah cantik. Yang jelek...? nanti lama-lama jadi cantik kok... :-D
      Makasih mas iwan, sudah meninggalkan jejak di blog saya...

      Hapus
  4. Jodoh yang baik memang harus ditemukan di tempat yang baik pula. Kalau ketemunya di tempat yang tidak baik, ya memang harus diseret ke tempat yang baik terlebih dahulu. Tapi yang seperti ini akan riskan untuk kembali ke tempat yang tidak baik. Oleh karena itu sebaiknya mencari di tempat yang baik dulu sampai habis stocknya :D

    BalasHapus
  5. @Mew da Vinci, perhiasan terindah adalah wanita sholehah, yaitu wanita yg taat kdp agama dan setia kpd suaminya serta wanita yg bisa mendidik anak2nya dgn akhlak yg baik..........dan seorang suami yg terbaik adalah laki2 yg akhlaknya baik (terutama kpd istri dan anak2nya), setia dan bertanggung jawab dalam keluarga.....

    salam kenal ya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mas dani :) senang melihat jejakmu di sini :-D

      Hapus
  6. Tak ada lelaki sempurna ...
    sebagaimana tak ada pula wanita yang sempurna ...

    Terdengar klasik ...
    tapi ... sungguh ... perbedaan itu membuat hidup kita hidup ...

    Salam saya Mew

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat oom trainer! :-D
      terima kasih kunjungan baliknya ;)

      Salam Miaw!

      Hapus
  7. pria yg baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya.
    jika inginkan yg terbaik maka harus memantaskan diri menjadi yg terbaik juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mbak ayu... :d
      btw, belum ada postingan baru lagi ya?

      terima kasih udah mampir :)

      Hapus
  8. (y) (y) (y) setuju banget mewda....
    "wala taiasu" dalam berjuang utk mendapatkan apa yang kamu impikan :)
    jadikan sabar, ikhlas serta bersyukur sebagai jiwa hatimu sehingga Allah SWT selalu menjaga dan senantiasa dekat denganmu

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?