Indonesia Penggemar Cangkang Kapsul Haram?

Kalau kamu pernah menelan Vitamin E atau minyak ikan, saya rasa kamu tidak akan asing dengan obat dan vitamin kemasan softgel capsule (capsulae molles). Bentuknya oval, transparan, dan kenyal, sehingga mudah ditelan. Tapi, tahukah kamu, terbuat dari apakah softgel capsule? Berdasarkan postingan saya sebelumnya, tentu saja jawabannya adalah tulang dan kulit hewan, termasuk babi.
Cuma sekedar rumor kah? HOAX?


Blue globe capsule
Photo by 123rf.com
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Capsugel, salah satu produsen utama cangkang kapsul, umumnya softgel capsule terbuat dari gelatin. Gelatin merupakan olahan zat kolagen, yang merupakan hasil ekstrak dari kulit dan tulang hewan. Gelatin juga digunakan sebagai pelengkap makanan (food additive), seperti Jell-O, pudding, dessert, marshmallow, dan produk makanan lainnya. Bagaimanapun juga, walau gelatin dikatakan aman dan mudah dicerna, nyatanya gelatin tidak diperuntukkan bagi vegetarian, konsumen kosher, dan konsumen muslim yang menuntut status halal.

Wah, ada kosakata baru nieh, yaitu "kosher". Sekilas saja, boleh ya? "Kosher" atau "Kashrus" merupakan sebutan makanan halalnya kaum Yahudi. Singkatnya, "kosher" bukanlah daging...
Babi, kelinci, elang, burung hantu, lele, kerang, serangga, dan reptil.

Why? Karena mereka, kaum Yahudi, berpedoman pada,
"Man ist was man isst! Man is what man eats. Sifat manusia akan menyerupai apa yang dia makan."


Kaum Yahudi saja taat kitab dengan gak mau nelen babi. Masa umat islam yang sama-sama mengharamkan babi masih bingung alasan babi diharamkan. Jadi, sekarang sudah punya dalil yang kuat ya, ketika disusupi statement: "Kenapa babi diharamkan? Bukankah semua ciptaan Allah punya manfaat dan tidak ada yang sia-sia?"

Okay, then. Saya lanjutin ya...

Gak cuma Capsugel, akan tetapi Torpac, serta produsen cangkang kapsul lainnya, menginformasikan bahwa sumber cangkang kapsul mereka berasal dari tulang dan kulit babi, karena lebih murah daripada menggunakan bagian tubuh dari sapi atau kuda. Akibatnya, gelatin dianggap non-halal oleh organisasi merek dagang halal seperti Orthodox Union. Semenjak gugatan demi gugatan yang dilayangkan oleh Orthodox Union dan Islamic Food and Nutrition Council of America (IFANCA), produsen-produsen kapsul mulai memproduksi kapsul yang menggunakan gelatin sapi, selulosa (hypromellose), ikan atau sumber sintetis lain yang dinyatakan halal atau kosher. Oleh karena itu, Alexander T. Florence dan Juergen Siepmann dalam buku berjudul "Modern Pharmaceutics, Fifth Edition, Volume 1", membagi variasi cangkang kapsul menjadi:
  1. Kapsul gelatin babi;
  2. Kapsul gelatin sapi;
  3. Kapsul gelatin ikan; Dan,
  4. kapsul gelatin hypromellose (khusus vegetarian).

Biarpun saya menulis bahwa umumnya cangkang kapsul yang menjajah Indonesia terbuat dari gelatin babi, tapi bukan berarti rakyat dipersulit untuk menemukan kapsul halal. Dengan kata lain, cangkang kapsul gelatin babi memang merajalela --bahkan merajalele, tapi produk dengan cangkang kapsul halal masih bisa ditemukan. Kuncinya, asal tidak malu dan bersedia capek bertanya kepada Sang ahli.
Saya yakin, masih ada obat atau vitamin yang halal luar-dalam --yaitu, halal baik isi maupun cangkang. Nantikan informasi kapsul halal dimuntah postingan selanjutnya. Sabar yaaa...

Komentar

  1. Memang ada yg berpendapat haram, tapi gimana lagi? wong kita juga berobat pengen sembuh. asal nggak ragu aja minumnya
    wallahua'lam : )

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah... piye jal?
      coba telen isinya, buang cangkangnya mbak...
      makasih ya mbak hanny, sudah mampir ke mari... :-D

      Hapus
  2. Justru harus yakin dgn apa yg kita konsumsi krn ada ada hadist nya.

    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda,”Ketahuilah, bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (Riwayat At Thabrani)..

    Jadi kalau doa selama ini tidak di ijabah, cek deh semua yg masuk tubuh haram apa tidak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bener banget ini. Kita memang perlu sadar betul dengan apa yang kita konsumsi. Terima kasih ya... ^^

      Hapus
  3. Balasan
    1. Waaah.... mantap UNAIR! Sudah terealisasi belum nih...?

      Hapus
  4. TERIMA KASIH INFONYA TUAN, SALAM DARI JOHOR, MALAYSIA

    BalasHapus

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?