STOP Auto Vote Pemilu MarketGlory

Tidak terasa Bulan Juli segera berlalu, termasuk periode pemerintahan Orde Eugenicist hermit hermitus partus presipitatus. //--Plus merkurius venus sagitarius uranus neptunus?
Semoga saja.

MarketGlory Indonesia
"Orde Eugenicist hermit hermitus partus presipitatus" merupakan simbol pemerintahan yang tidak matang. Baik ditinjau secara siasat, maupun mental.

Beruntunglah, saat ini, saya lagi gak mood mengomentari seragam peraturan pemerintah yang tidak berarti dan tidak mengubah apa-apa belakangan ini. Toh, suara perempuan semanis saya, gak akan terdengar. Sekalipun kedengeran, mereka hanya menganggapnya sebagai sayup-sayup kicau kenari diantar semilir angin.

Pernah gak diantara kamu dengar pertanyaan, seperti: "wage (salary) di Indonesia makin gila-gilaan aja, gimana nieh?", "ada usulan?", "kamu punya saran gak harus gimana?", "ada ide gak?", atau "jangan cuma bisa ngeritik aja, tapi kasih masukanlah..."

Kalau saya sieh sering banget denger kalimat semacam itu. Saya rasa, ngapain minta pendapat atau saran, kalau pada akhirnya hanya dimentahkan dan bilang, "ah! Mana mungkin sukses?" Kemudian dilanjutkan dengan, "aduh, mendingan ngejalanin peraturan lama aja deh, lebih aman..."
Haha! Pfft! Basi...



Bagaimanapun juga, hal tersebut wajar, mengingat rata-rata gaya berpikir orang Indonesia, yaitu takut bergerak, menerima kritikan sambil marah-marah, tidak mau dicela, resah kalau gak jadi sorotan, tidak inovatif, dan yang terpenting "sangat telat menghargai ide dan karya baru jebolan anak negeri."  
Tapi, pembaca artikel saya ini, saya rasa jauh banget dari pola pikir primitif seperti itu...

Para senior yang sudah lama bergelimpangan di dunia simulasi real life, umumnya merasa semua game memiliki konsep yang sama. Ada mindset atau paradigma terpatri, bahwa "jika di dunia game saja berlaku hukum A, maka di dunia nyata pun berlaku hukum A. Vice versa."

Padahal, kemungkinan dari kedua pihak bisa saja berbeda, tidak hanya A semata, tapi juga B, C, D, E, dan seterusnya.

Mari ambil kasus pertemuan dua pria dalam dunia game, maka akan memungkinkan terjadinya sekutu, dua kutu, tiga kutu, //--...kutunya siapa? Sedangkan, pada kehidupan nyata, tidak menutup peluang adanya deklarasi perang dunia kutu.

Okay! Saya serius. Asumsikan, pada dunia nyata, dikenal penembak jitu kenamaan, yaitu Petrus. Kamu kenal, siapa itu "Petrus"? Kalau "Hilal" kenal gak? Kenalan dimana?

Soeharto shoots ghosts
Photo by petisikotbah.wordpress
Tahun 1980, Petrus atau Penembak Misterius berkeliaran tanpa identitas, meneror masyarakat tanah Jawa. Petrus merupakan operasi rahasia yang dicetus oleh Soeharto. Petrus dikenal juga sebagai "tim pemburu gabungan anak liar" atau "operasi sekali tebas". Konon tersiar kabar, siapa saja yang bertemu Petrus, maka dia akan hilang tanpa jejak, atau mati menggelepar di jalan raya. Ada yang mengatakan bahwa, Petrus dibentuk untuk meredam maraknya tingkat kejahatan. Tapi ada juga yang mengatakan, Petrus memiliki fungsi tersamar yaitu membumi-hanguskan kepala pemberontak.

Lantas bagaimana dengan MarketGlory Indonesia?

Adakah Petrus? Belum.

Bisakah diterapkan Petrus? Tidak.
Mungkinkah menghadirkan Petrus? Ya. //-- Nah! Ternyata, bisa kan??


Iya, memang bisa. Tinggal buat account, kemudian kasih nama atau user id "Petrus". Atau bentuklah organisasi war bernama "Petrus". Selesai. Memang mudah menghadirkan sejumlah Petrus di MarketGlory Indonesia, tapi fungsinya terbatas, bahkan gak kena sasaran sama sekali.

Maka dari itu, saya hanya sekedar mengingatkan. Sebaiknya, tidak tergiur popularitas label Prime Minister dan Minister di kancah politik. Apa lagi membayangkan kucuran dollar Minister Funds, alias upah pejabat. Tolong diingat: Kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sangat berbeda dengan MarketGlory Republik Indonesia.

Jangan hanya gara-gara kebelet nama dan fotonya pengen nampang di Kabinet MarketGlory Indonesia, lantas menggunakan teknik curang, seperti Auto Vote, dimana ketika saya klik link tersebut, maka secara otomatis akan memberikan hak suara kepada kandidat yang bisa jadi belum layak mengampu tugas.

Jika hak kemerdekaan memilih sudah dirampas tanpa nurani, maka Orde Eugenicist hermit hermitus partus presipitatus akan terus berjaya.

Akhir kata, saya ucapkan:
"Gelorakan semangat juang atas nama Cinta Indonesia Merdeka! Merdeka dari penjajahan dan pembodohan. Perdana Menteri dan segenap jajarannya bukan Tuhan. Mereka pun rakyat dan pelayan negara, yang sepantasnya mengibarkan sangsakala dengan gagah di dada-dada pemuda Bangsa Indonesia. Jangan tanya apa yang bisa pemerintah berikan untuk rakyatnya, tapi lakukan apa yang bisa kamu persembahkan untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Merdeka atau tutup account!"


Salam Miaw! Salam MarketGlory Indonesia,



P.S. Manfaatkan hak suaramu buat memilih Prime Minister besok ya, tanggal 1 Agustus 2013.
P.S.S. Kandidat gak laku dan gak tahu malu, pasti bangga praktik jebakan auto vote.

Komentar

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan setelah membaca tulisan ini?